Lagi, Ternak Kambing Bantuan Mati

28
Anggota DPRD Sumbar Nurnas.(IST)

Kasus matinya kambing bantuan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar ternyata tidak hanya terjadi di Padang.

Di Padangpariaman misalnya, dari enam kelompok penerima bantuan hanya satu kelompok yang kambingya tidak mati, sisanya beberapa kelompok tani kambingnya mengalami kematian pascakedatangan dari daerah pengirim, kemarin (4/1).

Salah satu kelompok yang mengalami insiden kematian kambing adalah Kelompok Wanita Tani Batang Sariak Nan Indah.

Ketua Kelompok Wanita Tani Batang Sariak Indah Yusmawati mengatakan, terdapat sepuluh ekor kambing bantuan yang mati pascakedatangan ke lokasi kelompok tani, ia mengatakan pasca 15 hari kambing mulai memperlihatkan gejala sakit dan akhirnya mati.

”Ketika sampai seperti dalam kondisi sehat, namun pascabeberapa hari kambing tersebut mulai menunjukan gejala sakit seperti mata berair, lalu mulut mereka yang seperti luka-luka menyebabkannya malas makan dan akhirnya mati,” ucap Yusmawati.

Dia mengaku pasrah karena sudah lewat dari batas waktu yang diberikan oleh dinas untuk jaminan ganti rugi kambing yang mati.

Permasalahan yang sama juga dialami oleh KWT Tani Batang Sarik Indah yaitu bahan pembangunan kandang yang terlambat datang. Menurut dia, baru dua jenis bahan yang datang dari paket lengkap pembangunan kandang yang dijanjikan.

”Sebelum dijanjikan, kayu, atap seng, paku dan semen. Namun yang datang baru hanya kayu reng sebanyak 70 buah dan paku sebangyak 10kg. Untungnya beberapa peternak yang ada jadi kami oper kambing tersebut ke beberapa kandang anggota kelompok tani,” Katanya.

Yusmawati berharap, ke depannya kekurangan bantuan pembangunan kandang dan kambing yang mati bisa dibantu kembali. Ia mengatakan akan segera membangun infrastruktur kandang sesegera mungkin jika sudah lengkap.

Baca Juga:  Gubernur Beri Penghargaan Atlet Peraih Medali SEA Games  

”Untuk sementara, kami akan gotong royong membangun kandang dengan kayu-kayu di kampung, namun kami tetap berharap agar segera clear karena besar harapan kami dengan adanya bantuan kambing untuk kelompok kami demi keberlansungan ekonomi anggota kelompok.” ungkapnya.

Hal itu juga menjadi sorotan anggota DPRD Provinsi Sumbar dapil Padangpariaman Nurnas. Ia mengatakan, banyak kambing yang kurus dan mati pascakedatangan ke KWT yang mendapat bantuan. ”Di Padangpariaman bantuan kambing, banyak yang kurus kerempeng,” ujar dia.

Nurnas juga menyoroti kedatangan kambing terlebih dahulu sebelum bahan pembangun kandang. Ia mengatakan merasa aneh karena dengan kondisi kandang yang belum siap kambing sudah didatangkan ke kelompk tani.

”Kita juga mendapatkan laporan bahan bangunan yang datang tidak lengkap, akhirnya penerima berusaha meyelamatkan kambing degan berbagai cara. Kelompok penerima mengatakan senang dapaat bantuan, tapi juga merasa sedih karena kambing yang diterima ada sebagian yang kurus dan ada yang mati,”katanya.

Sebelumnya, Jubir Pemprov Sumbar Jasman Rizal membantah kabar yang menyatakan bahwa pengadaan sapi di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar tidak sesuai spesifikasi kontrak.

Dia menegaskan bahwa pengadaan sapi sudah sesuai prosedur dan ketentuan berlaku, baik secara spesifikasi maupun pelaksanaannya.

Untuk pelaksaannya dilakukan secara profesional dan bertanggung jawab, tidak ada campur tangan gubernur, wakil gubernur, maupun dinas terkait. Sehingga, dapat dipastikan bahwa proses lelang berjalan tanpa ada intervensi, kecurangan dan sejenisnya.

”Untuk pelaksaannya dilakukan secara profesional dan bertanggung jawab, tidak ada campur tangan gubernur, wakil gubernur, maupun dinas terkait. Sehingga, dapat dipastikan bahwa proses lelang berjalan tanpa ada intervensi, kecurangan dan sejenisnya. (cr1)