Komandan Tanggap Darurat Gempa Bumi Pasaman, Letkol Kav. Hery Bakty, akhirnya menghentikan upaya pencarian empat warga Malampah yang hilang pascagempa bumi di hari Jumat 25 Februari lalu.
“Pada hari ini, Senin, 7 Maret 2021, dinyatakan penghentian pencarian terhadap empat orang lagi korban gempa, galodo dan banjir bandang Nagari Malampah Kecamatan Tigo Nagari. Sepuluh korban meninggal ditambah empat orang yang hilang, dengan demikian, korban yang meninggal dunia dinyatakan 14 orang,” ujar Hery Bakty yang juga Dandim 0305/Pasaman itu di hadapan awak media di Media Center Posko Tanggap Darurat Gempa Bumi Pasaman, depan halaman Kantor Camat Tigo Nagari
Pernyataan tersebut, kata Hery, sesuai SOP Basarnas, bahwa waktu pencarian dilakukan selama tujuh hari. Dan, karena ada permintaan masyarakat dan Pemkab Pasaman, telah ditambah tiga hari, tetapi tetap saja tidak membuahkan hasil.
Hery Bakty didampingi Bupati Pasaman H Benny Utama, Kapolres Pasaman AKBP Fahmi Reza SIK, dan Sekda Pasaman Maraondak.
Dilaporkan dampak gempa berkekuatan 6,2 SR di Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman itu, menghancurkan banyak fasilitas dan pemukiman
Total rumah yang rusak 1.816 unit, terdiri dari rusak berat 498 unit, rusak sedang 425 unit, rusak ringan 893 unit.
Kerusakan sarana pendidikan yakni; PAUD 7 unit, SD 21 unit, SMP 4 unit. Total rusak 32 unit.
Letkol Kav Hery Bakty melanjutkan, fasilitas umum rusak/hancur 4 unit jembatan dan tempat ibadah 9 unit terdiri masjid rusak berat 5 unit serta rusak ringan 4 unit.
Bangunan Pemerintah rusak ringan 2 unit, yakni Kantor Wali Nagari Malampah dan Kantor Wali Nagari Malampah Barat. Untuk Pustu dan Polindes rusak ringan 6 unit.
Kemudian total pengungsi 5.207 orang. Rinciannya, 3 021 jiwa di 11 tempat pengungsian, dan 2.186 jiwa membuat tenda di depan rumah.
Soal penyediaan sarana dan prasarana air bersih sudah terpasang, sebanyak 6 truk tanki air dan 12 unit tandon air, terkait kebutuhan listrik PLN telah melaksanakan tugasnya sejak hari pertama dan penerangan lampu jalan sudah terpasang pada 16 titik lokasi terdampak bencana.
Posko Pelayanan Kesehatan sudah tersedia di tujuh lokasi, sedangkan Dapur Umum di enam lokasi dengan total kapasitas 3.310. Terakhir, pembangunan Posko Sekolah dan Tenda Belajar Darurat sebanyak 11 unit pada enam SD dan 1atu SLTP. (*)