
Untuk kesekian kalinya pasar menjadi korban ganasnya kobaran api. Ratusan petak kios yang ada di Kawasan Pasar Bawah Kota Bukittinggi terpanggang, Sabtu (11/9) dini hari. Tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir miliaran rupiah.
”Karena Sabtu adalah hari pakan, pedagang banyak yang menyimpan stok dagangannya di kios sejak Jumat sore. Lain halnya kondisi pasar di hari biasa, pedagang hanya datang membawa dagangan mulai pagi hari saja,” ujar Busril, 72, salah seorang pedagang Pasar Bawah diwawancara Sabtu (11/9) siang.
Pihak kepolisian membeberkan kronologis terbakarnya pasar itu. Seorang saksi mata dari kalangan petugas jaga pasar, bernama Budi Rahmat disebut sebagai sosok yang pertama kali melihat percikan api itu saat berpatroli. Budi kemudian mengabari Ketua Ronda Pasar Bawah, Yohanes.
”Saksi melihat ada kepulan asap dan api dari dalam kedai penjual gula aren. Kemudian, terdengar suara percikan dan ledakan dari dalam kedai tersebut dan tidak lama kemudian api menjalar di kabel listrik dan menyambar kios-kios yang ada di Los Maco,” ucap Kepala Markas PMI Bukittinggi, Ahmad Jais melalui keterangan tertulis.
Informasi dihimpun Padang Ekspres, api diketahui menjalar sekitar pukul 01.30. Sekitar 25 menit kemudian, belasan mobil pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi. Dinas Damkar Kota Bukittinggi menurunkan 7 unit armada, dibantu 2 unit mobil dari Kota Padangpanjang, 2 unit dari Agam, 1 unit dari Kabupaten Limapuluh Kota, 1 unit dari Padangpariaman, 1 unit kendaraan dari Kota Solok, 1 unit kendaraan dari Kota Payakumbuhdan 1 unit kendaraan dari Kabupaten Tanahdatar.
Tidak sedikit tim dari berbagai solidaritas kemanusiaan turut serta membantu pemadaman. Keluarga pedagang yang mendapat kabar peristiwa nahas itu juga turun tangan mengevakuasi barang-barang yang bisa diselamatkan. Api dapat dipadamkan sekitar pukul 04.00, namun proses pendinginan berlangsung hingga pukul 06.15.
Wakapolres Bukittinggi Kompol Sukur Hendri Saputra mengapresiasi kesigapan petugas memadamkan api. Dia juga menyebut sudah menerjunkan sebanyak 50 personil untuk mengamankan barang dagangan korban.
”Kami salut dan berterima kasih kepada petugas yang cepat terjun ke lokasi, sehingga tidak menyebar terlalu luas ke area lain. Personel telah ditugaskan untuk melakukan penjagaan dan proses evakuasi. Tim Inavis juga sudah bekerja melakukan penyelidikan,” katanya.
Hal senada disampaikan Pj Sekko Bukittinggi, Rismal Hadi. Menurutnya, bantuan dari damkar daerah tetangga sangat membantu percepatan penanganan pemadaman api di Pasar Bawah.
”Respons cepat dari pemadam kebakaran sangat kita apresiasi. Upaya melokalisir api sangat baik, sehingga kobaran api cepat dipadamkan dan tidak menyebar ke kawasan atau los lain,” ungkapnya.
”Meski pun lokasi dan kondisinya cukup sulit dijangkau, karena titip api ada di tengah Pasar Bawah. Namun, alhamdulillah bisa ditangani dengan cepat dan kerugian yang lebih besar dapat dihindari. Ini kami apresiasi dan kami ucapkan terima kasih,” imbuhnya.
Wako Erman Safar yang datang ke lokasi melakukan peninjauan menyebut pihaknya berduka. Ia berharap, pedagang tabah menghadapi cobaan itu. ”Atas nama pribadi dan atas nama pemerintah kota, kami mengungkapkan duka mendalam atas musibah ini. Semoga pedagang bisa tabah dan kami dari pemerintah akan segera melakukan perbaikan,” jelasnya.
Erman Safar mengklaim pihaknya telah menyusun beberapa rencana. Dua opsi ditawarkan. Pertama dibangun pasar penampungan untuk relokasi sementara, atau langsung dibangun kembali.
”Hasil mufakat antara pedagang dan pemerintah, adalah, mereka sepakat untuk menunggu diperbaiki lokasi tempat mereka asal berjualan. Tadi kami sudah koordinasi dengan pihak PU bahwa mereka membutuhkan waktu kurang lebih 3 pekan setelah area yang terbakar itu bersih. Kita akan bikin los semi permanen mengikuti los-los menyerupai yang sudah ada,” ujar Erman Safar.
Renovasi Pasar Bawah
Diberitakan Padang Ekspres sebelumnya, Menteri Perdagangan RI, Muhammad Luthfi pernah berkunjung ke Kota Bukittinggi, 5 April 2021 lalu. Ditemani Wako Erman Safar dan Anggota DPR RI Andre Rosiade serta beberapa pejabat lainnya, Menteri Luthfi menyampaikan rencana renovasi Pasar Bawah.
”Nanti diharapkan pasar ini tidak hanya sisi modernnya saja. Tapi juga seperti yang diinginkan pak Wali Kota, yaitu menopang julukan Bukittinggi sebagai Kota Wisata,” katanya.
Ditanyakan berapa besaran anggaran yang akan dikucurkan untuk merenovasi pasar, Luthfi menyebut akan disesuaikan dengan kajian Kementerian PUPR. ”Kami ingin benahi Pasar Bawah ini supaya tatanan ekonomi di Kota Bukittinggi menjadi kelas satu. Pasar yang bersih, modern dan bernilai baik. Komitmen pemerintah untuk menjadikan Pasar Bawah ini lebih baik,” katanya.
Anggota DPR RI Andre Rosiade menimpali berdasarkan Detail Engineering Design (DED) yang diajukan Pemko Bukittinggi biaya renovasi diajukan sebesar Rp 400 miliar. ”Itu DED usulan. Nanti akan disesuaikan dengan DED hasil kajian yang disodorkan Kementerian Perdagangan ke Kementerian PUPR. Yang jelas tidak akan di bawah Rp 150 miliar,” katanya.
Menanggapi hal itu, Luthfi menjelaskan lagi angka di atas Rp 150 miliar itu sudah bisa dipastikan. ”Benar di atas Rp 150 miliar itu pasti. Namun yang jelas bagaimana bersama-sama menjadikan Kota Bukittinggi ini tidak hanya maju secara perekonomian tapi juga menunjang pariwisata. Pasar ini dibenahi agar tatanan kota menjadi lebih baik,” pungkasnya. (ryp)