
Nahdlatul Ulama (NU) kini memasuki abad kedua. Artinya, NU sudah berumur satu abad yang saat ini diperingati di berbagai tempat. Termasuk di Kabupaten Dharmasraya Sumbar.
Demikian diungkapkan Wakil Ketua Umum PBNU Nusron Wahid di Masjid Agung Dharmasraya, kemarin (13/3).
Nusron Wahid tampil sebagai pembicara pada ceramah kebangsaan yang diselenggarakan PWNU Sumbar yang dipusatkan di PCNU Dharmasraya. Menurut Nusron, NU hingga kini masih bisa bertahan karena diberkahi Allah. Tidak banyak organisasi yang usianya bisa melebihi satu abad.
“Kenapa NU bisa bertahan hingga hari ini dan ke depannya? Karena, ulama NU senantiasa selalu memberikan bimbingan dan keselamatan kepada umat. Mampu menjaga akidah ahlussunnah waljamaah di tengah umat. Selalu mengutamakan dan menggunakan sanad yang sampai kepada Rasulullah. Sanadnya harus jelas,” kata Nusron.
Dikatakan Nusron, pertama sanad Al Quran. Ulama NU mengajar Al Quran jelas sanadnya. Jangan biarkan anak anak NU belajar ngaji dengan Youtube. Karena ngaji di Youtube tidak jelas sanadnya. Kedua, sanad ilmu. Khususnya sanad fikih. Bagaimana belajar shalat, puasa dan seterusnya, harus jelas sanad keilmuannya.
Ketiga, wiridan. Bacaan wirid setelah shalat yang diajarkan guru yang memiliki sanad ilmu. Keempat, berkah rezekinya. Selalu didoakan rezeki berkah. Kelima, ulama NU selalu membimbing umat untuk bertaubat dengan istighozah-istighozah. Tanda-tanda soleh, sering bersedekah, baik dengan harta, kekuasaannya maupun dengan ilmunya.
“Pada abad kedua ini NU diharapkan bisa lebih memberikan manfaat kepada umat. Saat ini NU sudah punya 37 rumah sakit dan 150 perguruan tinggi,” terang Nusron.
Ketua PWNU Sumbar Ganefri mengatakan, peringatan 1 abad NU di Dharmasraya puncak peringatan 1 abad. Sebelumnya, masing-masing PCNU sudah melaksanakan peringatan rangkaian 1 abad NU.
“Warga nahdyyin punya tanggung jawab menjaga keutuhan NKRI. Selalu merawat, bisa berkontribusi dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat,” kata Rektor UNP tersebut.
Dikatakan Ganefri, PWNU Sumbar sudah punya perguruan tinggi yakni Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sumbar. Satu-satunya perguruan tinggi yang dibina PWNU Sumbar.
“Sebanyak 10 program studi dikembangkan dan semua program studinya sudah terakreditasi. Karena itu, warga nahdhiyyin di Sumbar silakan menyerahkan anak-anaknya ke UNU Sumbar.
Ini Rektor UNU Sumbar Prof Dr Yunia Wardi MSi, silakan berdiri,” kata Ganefri sembari mempersilakan Yunia berdiri di hadapan kurang lebih 10 ribu warga nahdhiyyin yang memadati Masjid Agung Dharmasraya.
Turut memberikan sambutan Sekkab Dharmasraya Adlisman, Ketua PCNU Dharmasraya Nurkholidin, Ketua pengurus Masjid Agung Dharmasraya Prof Hasan Zaini.
Turut hadir Rais Syuriah PBNU KH Chozin Adnan, Ketua PCNU se-Sumbar, Katib PWNU Sumbar Joben, Sekretaris Tan Gusli, Bendahara Aulia Rivai, Wakil Ketua Armaidi Tanjung, Intan Rusli, badan otonom NU, Muslimat NU, GP Ansor, Fatayat NU, PMII, IPNU, IPPNU. (cr8)