
Keleluasaan membuka program studi (prodi) baru menyusul beralih status menjadi perguruan tinggi berbadan hukum (PTNBH), benar-benar dimanfaatkan Univertas Negeri Padang (UNP).
Hal ini ditandai dengan dibukanya 13 prodi baru direncanakan mulai semester ini. Semua prodi ini sudah mendapat rekomendasi senat akademik universitas (SAU).
Hal ini disampaikan Rektor UNP Prof Ganefri kepada Padang Ekspres, kemarin (23/6). Menurut dia, hal ini bagian dari komitmen menambah value (nilai) UNP. ”Ini bagian komitmen kita menjadikan UNP menjadi salah satu perguruan tinggi kelas dunia,” terang Ganefri.
Ke-13 prodi baru tersebut terdiri dari, S-1 Pariwisata dan S-2 Pariwisata (Fakultas Pariwisata dan Perhotelan). Lalu, S-1 Teknik Geologi (Fakultas Teknik), S-1 Pendidikan Kedokteran, S-1 Keperawatan, Profesi Keperawatan/Ners (Fakultas Psikologi dan Kesehatan), S-1 Farmasi (FMIPA), S-1 Ilmu Hukum dan Ilmu Komunikasi (Fakultas Ilmu Sosial).
Berikutnya, S-2 Pendidikan Non Formal, S-2 Pendidikan Luar Biasa dan S-3 Pendidikan Dasar (Fakultas Ilmu Pendidikan). Pembukaan prodi ini juga diiringi dengan pembentukan dua departemen, masing-masing Ilmu Perpustakaan (Fakultas Bahasa dan Seni) dan Departemen Agro-Industri (FMIPA) di Kampus Sijunjung.
Menurut dia, prodi baru ini ada yang mengarah ke agro-industri langsung di-branding Bersama IPB. Hal ini lantaran peminat agrobisnis banyak di IPB. Pengembangan ini dilakukan di Sijunjung tepatnya kampus STIPER yang diserahkan ke UNP.
Kerja sama ini dilakukan bersama Pemkab Sijunjung yang juga menyerahkan lahan untuk dikembangkan dalam meningkatkan pendidikan. Sebelum itu, UNP juga menambah sumber daya di STIPER Sijunjung yang akan bergabung dengan UNP.
UNP akan berinovasi dalam memajukan prodi baru berasal dari STIPER Sijunjung ini. Apalagi, branding ini mendapat dukungan dari IPB. Khusus membuka Prodi Kedokteran, pihaknya bekerja sama dengan Universitas Andalas. Lagi-lagi, hal ini dilakukan atas pertimbangan peminat Prodi Kedokteran banyak.
Pihaknya memang berfokus mengembangkan kampus di luar daerah, lantaran kapasitas di kampus pusat sudah penuh. Seperti di Kabupaten Sijunjung yang akan dikembangkan jurusan pertanian. Selain Sijunjung, UNP juga mengembangkan kampus di Pesisir Selatan, Sawahlunto dan Padangpariaman.
Ganefri menjelaskan, UNP akan segera membenahi dan memperbaiki sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan perkuliahan di Kampus Painan. Hal ini hasil tindak lanjut dan evaluasi terhadap perkuliahan 1 tahun terakhir.
Rektor juga berharap Pemkab Pessel memberikan beasiswa bansos, dan UNP juga menyediakan Kartu Indonesia Pintar (KIP) bagi mahasiswa yang kuliah di kampus ini.
Terkait dibuka Prodi S-1 Pariwisata, juga diiringi dengan dilakukannya peningkatkan status dosen dan tendik. Serta, formasi untuk mahasiswa SNMPTN juga dapat memilih kuliah di kampus Painan.
Ganefri menargetkan tahun 2024 UNP dapat masuk ke peringkat 500 hingga 1.000 dunia. ”Dengan kondisi seperti saat ini, kekuatan sumber daya kita adalah mahasiswa. Yang mana, mahasiswa tersebut harus berprestasi di kancah nasional maupun internasional,” ungkapnya.
Menurut dia, langkah besar yang menjadi tantangan UNP di masa datang adalah meningkatkan reputasi kampus. Sehingga, layak untuk menyandang status sebagai World Class University (WCU).
Salah satu yang menjadi indikator penting perguruan tinggi dapat dinilai sebagai WCU menurut Lembaga Quacquarelli Symonds (OS), memiliki reputasi akademik, reputasi ilmiah dosen, rasio dosen dan mahasiswa, publikasi ilmiah pada database bereputasi internasional, serta rasio mahasiswa asing.
”Ke semua indikator tersebut tentunya membutuhkan persiapan dan kolaborasi segenap unsur. Mulai dari pimpinan, dosen, mahasiswa, alumni dan masyarakat. Alhamdulillah dalam mendukung pencapaian status WCU ini, UNP mendapat sokongan berupa anggaran Rp 11,6 miliar dari dana insentif WCU tahun anggaran 2022. Sebagai tindak lanjut pencapaian target ranking OS tersebut, UNP melalukan berbagai terobosan melalui beberapa program seperti publikasi di OS ranking,” kata Ganefri.
Ganefri menyampaikan bahwa pihak juga akan mendatangkan konsultan dari 9S ranking Asia, riset kolaborasi dengan PTNBH Indonesia, adjunc profesor, penambahan mahasiswa asing, publikasi kolaborasi, exchange student, exchange lecturer.
Juga, penguatan prodi internasional, beasiswa bagi mahasiswa asing, konferensi internasional, meningkatan sitasi dosen, dan jumlah publikasi internasional terindeks Scopus.
Berdasarkan data QS WUR (2020) terdapat beberapa perguruan tinggi di Indonesia yang masuk radar QS, yakni Universitas Gadjah Mada (254), Universitas Indonesia (305), Institut Teknologi Bandung (313), Universitas Airlangga (521) dan Institut Pertanian Bogor (531).
Sementara itu, pemerintah menargetkan 16 PTNBH meningkatan atau memperoleh ranking untuk cluster target WUR 2024, yaitu ranking 200 (UGM, UI, ITB), ranking 500 (UA, IPB, ITS Unpad), rangking 800 (Undip, UB) dan ranking 1.000 (UNP, UNS, USU, UPI, Unand, Unhas, UM).
Ganefri menyampaikan, terdapat beberapa hal yang harus diperkuat untuk sukses perguruan tinggi menjadi WCU. Antara lain, harus memantapkan rencana (roadmap, blueprint) pengembangan perguruan tinggi yang tepat dan benar, serta diimplementasikan secara berkesinambungan.
Lalu, setiap civitas akademika (dosen, tenaga kependidikan, alumni, mahasiswa, pemerintah, DUDI) harus menyumbangkan kemampuan terbaiknya bagi kemajuan sebuah perguruan tinggi.
Selanjutnya, antar-civitas akademika, alumni, pemerintah, dunia usaha dan industri (DUDI) bekerja sama secara sinergis. Serta, pemimpin yang agile (lincah, cerdas, kuat), a capable, strong, and good leader.
Kepemimpinan ini dimulai dari panitia adhoc, kepala labor/workshop, prodi, unit, departemen, pusat, fakultas, pascasarjana, lembaga, universitas, harus memiliki kapasitas tersebut untuk membangun perguruan tinggi di Indonesia menjadi WCU.
Di sisi lain, Ganefri menyampaikan, apabila hanya mengandalkan tenaga dosen maka tidak akan tercapai. Walaupun saat ini sudah mengangkat asisten dosen berjumlah 500 orang dan dosen tamu, guru besar dan tenaga pendidik lainnya.
Menanggapi itu, Pemimpin Redaksi Padang Ekspres Rommi Delfiano menyambut langkah-langkah strategis yang diambil UNP selaku salah satu perguruan tinggi terbaik di Sumbar di samping Unand.
”Jelas, apa yang dilakukan UNP sekarang ini, berimbas positif terhadap kemajuan dunia pendidikan di Sumbar,” ujar dia. (cr5)