Ayam Potong Masih Mahal

LAYANI PEMBELI: Salah seorang pedagang ayam potong tengah melayani pembeli di daerah Taruko, Kamis (1/6).(YOLLA FITRIA/PADEK)

Masih tingginya harga ayam potong di pasaran, membuat pedagang ayam potong mengalami penurunan omzet sejak beberapa bulan terakhir. Tingginya harga ayam potong saat ini disebabkan salah satunya oleh mahalnya harga pakan ayam di pasaran.

Salah seorang pedagang ayam potong di Taruko, Kota Padang, Jeli, 42, mengaku harga ayam potong sudah mengalami kenaikan harga seja dua bulan terakhir. Saat ini harga ayam potong masih bertahan di harga Rp 31 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 22 ribu sampai Rp 24 ribu per kilogram.

Ia menambahkan, ayam sendiri ia ambil dan pesan dari beberapa daerah seperti Pariaman, Payakumbuh hingga ke Pesisir Selatan. Ia memesan ayam sekali dua hari 200 ekor ayam dari berbagai macam ukuran ayamnya.

“Kalau memesan ayam ada yang dari Pariaman, Payakumbuh hingga ke Pesisir Selatan. Sedangkan kalau untuk jumlah ayam sendiri sekali dua hari 200 ekor ayam tergantung banyak pesanan saja,” ucapnya.

Jeli mengatakan, untuk pembeli di kandang ayam tempatnya bekerja bisa dikatakan normal tidak ada peningkatan maupun penurunan meskipun harga ayam naik. Sebab pembeli ditempatnya rata-rata orang yang berjualan menggunakan bahan pokok utama ayam.

Baca Juga:  IndiHome Gelar Racing Stars Push Bike Competition 2023

“Akibat dari masih tingginya harga ayam potong tersebut, dalam beberapa minggu terakhir omzet yang didapatkan mengalami penurunan. Orang lebih memilih mengkonsumsi ikan karena harga ayam potong tak kunjung turun,” ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang pembeli ayam potong Lina, 45, mengaku harga ayam saat ini memang terbilang tinggi terutama bagi mereka yang berjualan nasi bungkus seharga Rp 10 ribu.

“Kalau untuk nasi bungkus saya masih menjual di harga Rp 10 ribu. Walaupun harga ayam tinggi, saya tidak bisa menaikkan harga secara mendadak karena takutnya pembeli akan lari,” katanya.

Lina juga mengatakan, naiknya harga ayam saat ini memang berpengaruh untuk penghasilannya karena harga ayam yang tinggi hanya mendapatkan untung hanya sedikit dari biasanya.

“Saya berharap semoga saja harga ayam bisa normal lagi agar bisa menambah penghasilan saya, karena tidak mungkin saya menjual nasi dengan harga yang naik terutama bagi mahasiswa langganan saya,” tutupnya. (d/mg1)