Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Lampung berkolaborasi dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi ( LLDikti) Wilayah 2 Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) menggelar UMKM Merdeka Batch 3. Pendaftaran ditutup pada 11 Maret 2023.
Sosialisasi kolaborasi itu berlangsung di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Radin Inten, dilanjutkan penandatanganan kerja sama DPP APINDO Lampung dengan Kampus UIN Radin Inten untuk program UMKM Merdeka,.Kamis (9/3/2023).
Arry Meizary sebagai Ketua DPP APINDO Lampung sekaligus inisiator kolaborasi ini berharap journey pembelajaran UMKM Merdeka bersama LLDIkti Wailyah 2 Sumbagsel dapat menjadi model yang menghubungkan berbagai kepentingan.
“Kami sadar upaya membangun semangat dan optimisme ini tidak bisa sendirian. Perlu dukungan semua stakeholder UMKM, Perguruan Tinggi, Dunia Usaha dan juga Pemerintah melalui kebijakannya,” katanya.
APINDO sebagai asosiasi pengusaha di Indonesia berupaya membangun konektivitas kolaborasi yang lebih luas melalui APINDO UMKM Merdeka Sumatera Connect 2023.
“Dalam batch 3 kali ini kami akan memilih 3 UMKM dan 3 Kelompok Pendamping Mahasiswa terbaik untuk diberangkatkan ke Sumatera Barat mengikuti UMKM Regional Camp Coca-Cola Europacific Partners Indonesia. DI sana akan mempertemukan dengan berbagai stakeholder dan peluang ekonomi baru di Sumatera dan Indonesia. Cita-cita kami dalam kolaborasi ini sederhana, UMKM ekonominya tumbuh dan mahasiswa tangguh sebagai calon pemimpin wirausaha muda masa depan bagi Indonesia,” jelasnya.
Untuk mewujudkan harapan ini, DPP APINDO Lampung menggandeng para mentor dari berbagai tenaga profesional perusahaan-perusahaan anggota APINDO Baik pusat maupun daerah, IMA, AMA, IIBF, TDA, dan YUK-Bisnis yang merupakan komunitas penggiat praktisi bisnis dan mentor yang telah berpengalaman di bidangnya.
Kolaborasi ini mendorong minat perguruan tinggi menjadikan UMKM sebagai laboratorium pembelajaran bagi para mahasiswa yang duduk di Semester 6. MBKM kali menjadi pilihan yang penuh tantangan dan memberikan experience learning bagi setiap mahasiswa yang mengikutinya.
Perjalanan pembelajaran merdeka akan berlangsung selama 1 semester dan akan dikonversikan dalam 20 SKS mata kuliah di setiap kampusnya.
Permintaan sosialisasi UMKM Merdeka Batch 3 dari berbagai kampus di Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Bangka Belitung terus berdatangan. Ini menunjukan semangat dan komitmen perguruan tinggi untuk ikut berperan mendorong mahasiswanya memanfaatkan kesempatan belajar dari pengalaman langsung, dan terjun dalam pengelolaan UMKM sebagai motor penggerak ekonomi di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UMKM, saat ini terdapat 64,2 juta UMKM di Indonesia. Sebanyak 50% di antaranya adalah sebagai penyerap investasi. Sebanyak 59% UMKM berkontribusi terhadap PDB dan 97% UMKM penyerap angkatan kerja di Indonesia.
Hingga hari ini telah terdaftar 214 mahasiswa dari 12 Perguruan Tinggi yang ada di Sumbagsel. Target UMKM Merdeka Batch 3 sebanyak 15 perguruan tinggi dan meraka yang telah terdaftar,antara lain Unila, Itera, Darmajaya, Polinela, Umitra, UBL, Teknokrat, UTB, Universitas Muhammadiyah Bandar Lampung, Bina Darma, Uiversitas MDP, Universitas Muhammadiyah Palembang dan segera bergabung dari Universitas Muhammadiyah Pringsewu, Universitas Malahayati, Universitas Saburai, UIN Radin Intan, Universitas Muhammadiyah Metro, dan STIPER Dharmawacana Metro. Pendaftaran Batch 3 akan ditutup pada tanggal 11 Maret 2023.
Batch 3 UMKM Merdeka merupakan ujicoba perluasan layanan bagi lebih banyak mahasiswa di perguruan tinggi se Sumbagsel yang memiliki sebaran sebanyak 181 perguruan tinggi.
Kepala LLDikti Wilayah 2 Sumatera Bagian Selatan Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M. Sc dalam keterangan persnya menjelaskan, UMKM Merdeka satu bentuk kegiatan MBKM di LLDikti wilayah 2 yang ditujukan untuk memberikan bekal mahasiswa pengalaman belajar langsung menganalisa masalah, mencari solusi dengan iptek dan inovasi.
Selain itu, turut serta mendorong UMKM mengambil peran penting dalam peningkatan perekonomian, khususnya di Sumatera/luar Jawa melalui revitalisasi pengelolaan UMKM dengan mengawinkan antara Iptek (Kampus) dan Experiences (UMKM).
“Kami yakin kolaborasi ini akan saling memberikan penguatan dalam mempersiapkan SDM Unggul yang akan mengisi ruang pembangunan, khususnya di Sumatera. Program ini kemudian menjadi sangat strategis dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Tidak hanya pembangunan infrastruktur jalan Tol Trans Sumatera yang tengah dibangun, tapi juga pembangunan sumberdaya manusia di kampus serta motor penggerak ekonomi,” jelasnya.
Peran UMKM secara bersamaan didorong untuk maju dan tumbuh bersama. Dia yakin kolabarasi antara pengalaman kerja dan usaha yang dimiliki UMKM dengan bekal pengetahuan mahasiswa dengan berbagai disiplin ilmu yang beragam akan memunculkan karakter dan jiwa usaha yang kuat.
Iskhaq juga berharap perguruan tinggi dan mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini.(rel)