Anggota DPR RI Komisi VI Nevi Zuairina pada Rapat Kerja Komisi VI dengan Kementerian BUMN mengapresiasi pencapaian penyerapan anggaran Kementerian BUMN yang mencapai 99,06% dari pagu anggaran tahun 2022.
Namun demikian, dia memberi catatan dengan berbagai persoalan yang muncul di lingkungan BUMN selama 2022. Persoalan yang dimaksudkannya antara lain kasus asuransi bermasalah dengan nilai sangat besar, pembengkakan biaya kereta api cepat, dan aturan busana pegawai maskapai.
“Saya sebagai anggota Komisi VI, sangat mengapresiasi Kementerian BUMN RI yang telah melaksanakan transformasi BUMN sehingga menghasilkan peningkatan kinerja korporasi dan keuangan tahun 2022 dan kontribusi kepada negara,” tutur Nevi.
Politisi PKS ini menerangkan, seluruh anggota Komisi VI mendorong Kementerian BUMN RI terus melakukan transformasi BUMN secara berkelanjutan sesuai roadmap yang telah disusun dalam meningkatkan kinerja BUMN yang lebih baik pada periode selanjutnya, termasuk mengawasi penerapan Good Corporate Governance secara konsisten dalam rangka menciptakan pengelolaan BUMN yang transparan, profesional, efektif dan efisien.
“Saya meminta agar Kementerian BUMN beserta jajarannya berusaha merealisasikan tujuannya memberikan kontribusi untuk pembangunan negara, memberikan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Peningkatan kinerja signifikan di tengah kondisi perekonomian yang menantang, termasuk saat Pandemi Covid-19 merupakan prestasi besar yang perlu dipertahankan. Mestinya kalau tidak ada Covid-19, BUMN akan mampu semakin meningkatkan skala usahanya,” tutup Nevi.(rel)