
PT BPR Mutiara Pesisir berhasil mencatatkan pertumbuhan double digit untuk realisasi Kreditnya ditahun buku 2022. Per 31 Desember 2022 tercatat total asset sebanyak Rp 31,10 Miliar, realisasi Kredit sebanyak Rp 22,63 Miliar, Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 23,17 Miliar. Seluruh indicator usaha ini bertumbuh secara year on year.
Tak mudah untuk melakukan ekspansi Kredit hingga mencatatkan pertumbuhan double digit ditahun 2022. Selain kondisi ekonomi yang belum begitu pulih, segmen pasar yang dibidik oleh PT BPR Mutiara Pesisir pun terbilang unik dan khusus.
Meskipun begitu, keinginan dan kerja keras dari team work untuk terus memasarkan produk perbankan membuahkan hasil yang bagus. Asset bertumbuh, kredit meningkat dana pihak ketigapun bertambah.
“Alhamdulillah, tahun 2022 kita di PT BPR Mutiara Pesisir masih mampu melakukan ekspansi Kredit dan mencatatkan pertumbuhan kredintya double digit. Hingga akhir tahun 2022 tercatat total asset sebanyak Rp 31,10 Miliar, realisasi Kredit sebanyak Rp 22,63 Miliar, Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 23,17 Miliar. Seluruh indicator usaha ini bertumbuh secara year on year”, ujar Direktur Utama PT BPR Mutiara Pesisir Sri Mulyani yang didampingi Direkturnya M Abri Syani kepada Padang Ekspres kemarin.
Menurut Sri Mulyani, secara kinerja usaha PT BPR Mutiara Pesisir tahun buku 2022 relatif lebih baik dibandingkan tahun 2021 yang lalu. Seluruh indikator usaha mencatatkan pertumbuhan. Total asset bertambah, realisasi Kredit meningkat dan Dana Pihak Ketigapun bertumbuh secara year on year. Capaian ini tak terlepas dari kerja keras team work di PT BPR Mutiara Pesisir.
Asset, Dana dan Beban
Dikutip dari laporan keuangan publikasi PT BPR Muatiara pesisir per 31 Desember 2022 tercatat total asset yang mampu dibukukan sebanyak Rp 31,10 Miliar atau bertumbuh jika dikomparasikan dengan realisasi asset tahun 2021 yang lalu.
Dari dua fungsi utama perbankan, baik menghimpun maupun menyalurkan dana kembali maka kinerja Kredit lebih mendominasi pertumbuhan usaha ditahun 2022. Sementara kinerja Tresurry relatif konstan jika dibandingkan dengan capaian tresurry tahun 2021 yang lalu.
Total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mampu dihimpun hingga akhir tahun 2022 tercatat sebanyak Rp 23,17 Miliar yang bersumber dari dana tabungan sebanyak Rp 14,84 Miliar dan dana deposito sebesar Rp 8,33 Miliar. “Untuk pendanaan kita di BPR Mutiara Pesisir memang lebih bertumbuh pada dana tabungan sebagai upaya untuk menekan beban bunga”, ujar Sri Mulyani.
Upaya mengendalikan beban bunga itu menunjukan hasil. Sepanjang tahun 2022 beban bunga kontraktual yang musti dipikul PT BPR Mutiara Pesisir tercatat sebanyak Rp 936 Juta. Realisasi beban bunga ini menurun sebesar -8,24 persen jika dikomparasikan dengan beban bunga kontraktual tahun 2021 yang lalu.
Kredit dan Pendapatan
Jika Dana Pihak Ketiga tumbuh melandai ditahun 2022 maka kondisi yang jauh berbeda terpantau dari realisasi Kredit. Hingga akhir tahun 2022 total Kredit yang mampu disalurkan PT BPR Mutiara Pesisir tercatat sebanyak Rp 22,63 Miliar. Realisasi Kredit ini bertumbuh 23,73 persen jika dikomparasikan dengan realisasi Kredit tahun 2021 (year on year-red).
Bertumbuhnya Kredit tentulah berdampak positif pada kinerja pendapatan operasional. Pendapatan bunga yang mampu dibukukan PT BPR Mutiara Pesisir sepanjang tahun 2022 tercatat sebanyak Rp 4,24 Miliar sedangkan pendapatan lainnya sebesar Rp 352 Juta.
“Total Pendapatan Operasional yang mampu dibukukan PT BPR Mutiara Pesisir ditahun 2022 tercatat sebanyak Rp 4,60 Miliar. Realisasi total Pendapatan Operasional ini bertumbuh 3,14 persen jika dibandingkan dengan realisasi total Pendapatan Operasional tahun 2021 yang lalu”, ujar Sri Mulyani.
Tekan NPL dan Kendalikan BOPO
Selain berhasil mencatatkan pertumbuhan usaha, PT BPR Mutiara Pesisir secara bertahap mulai meningkatkan Kualitas Aktiva Produktif. Buktinya ratio Non Perfomance Loan (NPL) tahun 2022 berhasil diturunkan menjadi 4,08 persen. “Kita targetkan tahun 2023 ini arti NPL ini berada diangka 3 persen”, ujar Sri Mulyani.
Begitu juga dengan ratio biaya. Per 31 Desember 2022 tercatat ratio Biaya Operasional berbanding Pendapatan Operasional diangka 87,06 persen. “Ini juga kita target turun ditahun 2023 menjadi 85 persen”, ucap Sri Mulyani.
Dari data yang dimiliki Harian Pagi Padang Ekspres, PT BPR Mutiara Pesisir merupakan salah satu BPR yang beroperasional diwilayah Kabupaten Agam. BPR ini berkantor pusat di kawasan Pasar Tiku, Kecamatan Tanjung Mutiara Agam.
PT BPR Mutiara Pesisir merupakan salah satu BPR yang tersegmentasi khusus dan lebih menyisir dan mensuport masyarakat pesisir pantai. BPR ini juga tak jarang menjadi perpanjangan tangan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir pantai. (Two Efly, Tiku)