
Harga emas kembali terpantau mengalami kenaikan. Akibatnya, banyak masyarakat menjual emas ke sejumlah toko emas, salah satunya di Pasar Raya Padang. Bahkan, sejak harga emas naik, jumlah masyarakat yang menjual emas meningkat sampai 70 persen.
Salah seorang warga Gunungpangilun Nursida kepada Padang Ekspres, Senin (29/5) mengaku bahwa dirinya sengaja menjual emas lantaran mengetahui lonjakan harga jadi Rp 2.250.000 hingga Rp 2.300.000 per 1 emas (2,5 gram) 24 karat.
“Saya jual emas karena ada desakan kebutuhan rumah tangga. Ditambah harga emas yang saat ini tinggi di pasaran. Jadi kalau menjual kita tidak rugi, yang ada malah untung,” ungkapnya.
Ia mengatakan, saat ini memang kenaikan harga emas cenderung tinggi sehingga banyak ibu rumah tangga yang datang ke toko emas untuk menjual emas simpanan milik mereka. “Kalau harga tinggi banyak ibu rumah tangga seperti saya yang akan ke toko emas untuk menjual emas.
Tapi kalau harga sudah turun kembali, maka akan banyak yang membeli emas,” jelasnya.
Warga lainnya asal Lubukkilangan Yohana Kristian saat dijumpai di toko emas Singgalang Pasar Raya Padang mengatakan, dirinya sengaja menjual emas dan menunggu harga emas tinggi seperti saat ini.
“Kalau saya cenderung sengaja menunggu harga emas tinggi baru saya jual. Karena dulu saya beli emas di tahun 2019 di harga Rp 1,3 juta hingga Rp 1,5 juta. Mumpung saat ini harga emas Rp 2.250.000, jadi saya jual saja,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa biasanya lebih tertarik membeli emas 24 karat dibandingkan dengan jenis emas lainnya karena cenderung harganya yang akan sama di setiap toko apabila dijual. ”Paling kalau emas 24 karat ini kalau dijual beda-beda tipis kalau dijual di toko lain. Jadi saya lebih tertarik membeli emas murni 24 karat,” ujarnya.
Sementara itu, penjual emas di Toko Emas Byduri Muhammad Tom kepada Padang Ekspres mengatakan, masyarakat yang menjual emas dibanding yang membeli emas mencapai 70 persen.
“70 persen kenaikan jumlah masyarakat yang menjual emas. Banyak yang menjual karena desakan kebutuhan rumah tangga, dan ditambah lagi dengan harga emas yang tinggi sehingga masyarakat lebih memilih menjual emas,” jelasnya.
Menurutnya kenaikan harga emas saat ini ada hubungannya dengan biaya tambahan untuk pencetakan, sehingga harga per gram emas Antam batang kecil lebih mahal dari batang yang lebih besar.
Ia mengungkapkan, kenaikan harga emas saat ini cenderung sangat tinggi dari sebelumnya. Perbedaan yang signifikan yakni dari Rp 2,2 juta hingga saat ini menjadi Rp 2.250.000.
Setiap pembelian emas maka akan ditambah dengan biaya cetak yang saat ini mencapai Rp 100 ribu per perhiasan yang dibeli. Sementara kalau dijual maka juga akan dikurangi dengan upah cetak. “Upah cetak yang awalnya Rp 50 ribu saat ini mencapai Rp 100 ribu,” katanya.
Menurutnya, kenaikan harga emas ini tentu berimbas langsung kepada investor. Dimana pada saat harga emas tinggi maka harga saham sudah pasti akan turun. “Naiknya harga emas menyebabkan investor mengurangi investasi saham dan mengakibatkan harga saham turun,” jelasnya. (s)