Bank Sampah Pancadaya 11, Program Jangka Panjang Gerakkan Ekonomi Masyarakat

8
SEMANGAT: Nasabah antusias melakukan penimbangan sampah di BSPD 11. Selain itu, mahasiswa KKN UNP turut serta bantu penimbangan sampah nasabah.(IST)

Berpartisipasi dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, terus dilakukan Bank Sampah Pancadaya (BSPD) 11 yang berada di RW 06, Taratakpaneh, Kecamatan Kuranji. Saat ini BSPD sudah memiliki 67 orang anggota dari masyarakat sekitarnya.

Eko Muhardi inisiator pendirian BSPD mengatakan gerakan bank sampah tersebut mulai dilakukan sejak tahun 2021 berawal dari ke khawatiran banyaknya sampah yang mencemari lingkungan sekitar kediaman ia tinggal.

Awal berdiri, Eko mengatakan ia bersama bank sampah yang ia kelola mengajak masyarakat sekitar untuk memilah sampah dari rumah tangga.

“Pada waktu itu ada sekitar 27 orang dari masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan bank sampah.  Pada awal-awal kegiatan penimbangan, masyarakat selalu membawa sampah terpilah yang didominasi sampah anorganic,”ucapnya.

Seiring berjalan waktu, kini bank sampah yang dikelola Eko Muhardi terus membawa masyarakat sekitar untuk dapat menjadikan sampah mereka menjadi rupiah. Ia mengatakan dalam sebulan biasanya ia melaksanakan dua kali penimbangan sampah dari masyarakat.

Dengan terus berkembangnya dan capaian yang berhasil diraih oleh BSPD tak ayal mengarahkannya ke sederetan penghargaan yang berhasil dicapai. Eko mengatakan ia sempat mendapatkan penghargaan sebagai requitmen terbanyak anggota di Kota Padang.

Selain itu, ia mengatakan saat ini BSPD yang ia kelola cukup berhasil dengan ikut  banyak masyarakat sekitar yang ikut serta dalam pengembangan pengelolaan sampah di BSPD.

Baca Juga:  Bank Sampah Unit Sajameh Bungus: Lingkungan Bersih, Sulap Sampah Jadi Emas

“Kita mulai mensosialisasikan perihal bank sampah melalui RT-RT dan ke rumah-rumah. Antusias masyarakat dapat dilihat dengan mulainya masyarakat untuk tidak buang sampah ke aliran kali namun mereka kumpulkan dan diserahkan ke bank sampah BPSD,” ucapnya.

Eko mengatakan saat ini BSPD akan mulai melebarkan sayap ke budidaya maggot sebagai media pemanfaatan sampah organic seperti sampah basah.

“Jika disetujui masyarakat untuk pengelolaan lahan, kita akan mengelola bank sampah terintregritas dan disana nantinya akan dibuat tempat pembudidayaan maggot kemudian akan ada pengembangan tanaman hydroponic dan tempat pendaur ulangan sampah,” ujarnya.

Eko mengatakan khusus untuk daur ulang sampah ia dan kelompoknya akan memanfaatkan sisa-sisa sampah seperti tutup botol dan lain sebagainya guna diubah menjadi kerajinan yang akan digiatkan lebih masal lepas lebaran 2023 ini.

“Kita mengharapkan kegiatan yang kita lakukan sebagai bentuk income masyarakat untuk menambah pendapatan keluarga sehingga terjadi ketahanan ekonomi keluarga sehingga keberadaan bank sampah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat dengan tidak hanya menjadi tempat penampungan sampah namun juga sumber ekonomi tambahan bagi masyarakat,” pungkasnya. (cr1)