Mengintip Geliat Bank Sampah Bunda Kreatif, Ketua RT dan RW Juga Jadi Nasabah

5
UPAYA JAGA LINGKUNGAN: Proses penimbangan dan penyetoran sampah ke pada Bank Sampah Bunda Kreatif, Selasa (18/4).(SARAH AULIA SEPTIHANA/PADEK)

Keberadaan bank sampah diharapkan mampu membantu mengatasi persoalan sampah di Kota Padang. Sebab itulah meski dalam suasana puasa di bulan Ramadhan, tidak membuat para ibu-ibu dari Bank Sampah Bunda Kreatif lelah mengelola sampah di sekitar tempat
tinggal mereka.

DUKUNGAN dari ibu-ibu pengelola bank sampah di Kelurahan Mataair, Kecamatan Padang Selatan ini, diakui lurah setempat, Suardi. Dengan adanya bank sampah ini otomatis sampah yang di buang ke tempat pembuangan sampah (TPS) akan sedikit berkurang.

“Sampah-sampah tersebut memiliki nilai produktif yang masih bisa diolah dan malahan akan dijadikan nilai ekonomis. Seperti di bank sampah tersebut menjadi tabungan emas,” tuturnya, kemarin.

Menurutnya, bank sampah tersebut baru mulai merangkak. Tapi sudah sangat kelihatan luar biasa untuk pengurus dan nasabahnya. Meskipun demikian, pihak kelurahan tetap memberi edukasi. Seperti mengadakan pertemuan dengan warga lalu menyosialisasikan bank sampah tersebut.

“Sehingga dapat menumbuhkan minat untuk calon-calon nasabah lainnya. Saya lihat antusias warga masih sedikit kurang. Belum kelihatan semangatnya mengenai sampah. Tapi untuk warga yang sudah sangat mengerti masalah sampah, sangat antusias dengan program ini,” jelasnya.

Ia mengatakan, yang menjadi nasabah tidak hanya warga saja tetapi seperti ketua RT dan RW juga terlibat menjadi nasabah di sini.

Baca Juga:  Bangun Galeri Sampah, Bank Sampah Binaan PLN Optimistis Semakin Produktif

“Jadi insya Allah setelah Lebaran kami akan mengadakan pertemuan untuk ketua RT dan RW agar bisa mengajak warganya untuk bergabung di bank sampah ini sehingga bank sampah ini semakin banyak cabangnya dan manfaat,” ujarnya.

Direktur Bank Sampah Bunda Kreatif Saufina Fitra memaparkan, bank sampah ini baru berdiri, Juni 2021. Nasabahnya sudah berjumlah lebih kurang sekitar 40 orang. Dalam mekanisme kerjanya, nasabah Bank Sampah Bunda Kreatif yang ingin menyetor sampahnya wajib sudah terpilah terlebih dahulu.

Untuk penimbangan sampah tersebut pun sudah ada jadwalnya. Jadi tidak bisa setiap hari penyetoran. “Nah untuk proses penyetoran atau penimbangan itu nanti dari kami akan ada informasi di grup WA,” jelasnya.

Ia menyampaikan, setelah Lebaran Bank Sampah Bunda Kreatif ini akan merencanakan pengolahan untuk sampah basah. Seperti pembuatan ekoenzim dan pupuk cair.

Senada dengan itu, Sekretaris Bank Sampah Bunda Kreatif Lusi mengatakan, untuk saat ini semuanya berjalan dengan lancar. Tetapi pasti selalu ada sedikit kendala dimana nasabah yang belum paham dan masih mengantarkan sampahnya tanpa dipilah.

“Seperti misalnya ada nasabah yang mengantarkan sampahnya tanpa dipilah. Lalu kita beritahu harus dipilah terlebih dahulu. Saat itulah nasabah agak sedikit menggerutu, padahal memang sudah ketentuannya,” ujarnya. (cr11)