
Batang Arau, di Kelurahan Batang Arau, Kota Padang tepatnya di bawah Jembatan Siti Nurbaya kini terlihat bersih dari sampah.
Saat berada di tepiannya, air terlihat biru ditambah pemandangan kapal-kapal yang berlabuh di muara Batang Arau tersebut. Di balik bersihnya Batang Arau, ada sosok yang teguh setiap hari mengeruk sampah yang mengambang di Sungai.
Dia adalah Febri Anusi, petugas pengeruk sampah di Batang Arau. Febri biasanya mengeruk sampah setiap hari menggunakan kapal yang diberikan langsung oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang. Febri biasanya membersihkan sampah sungai setiap hari di waktu pagi dalam jangka waktu 2 sampai 3 jam.
“Setiap hari kita mengeruk sampah di sungai, mulai dari pagi pukul 07.00 sampai paling lambat pukul 11.00. Kita mengeruk sampah di sungai menggunakan kapal yang diberikan langsung oleh DLH,” jelasnya.
Selain adanya kapal pembersih sampah, di kawasan Pemancungan juga terdapat kubus apung yang bisa menghambat sampah agar tidak masuk ke muara. “Selain membersihkan sampah yang mengapung di muara, kita juga membersihkan sampah yang dihambat oleh kubus apung yang di atas, di kawasan Pemancungan,” ujarnya
Walaupun kapal dalam keadaan bocor, Febri tetap gunakan untuk membersihkan sampah yang mengapung di muara, ia berharap kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan sungai.
“Kita setiap hari tetap bersihkan, walaupun bocor, kita rela menimba air dan memfungsikan kapal tersebut. Harapan kita masyarakat sekitar bisa lebih sadar untuk kebersihan sungai. Terkadang kita sedang membersihkan sampah dia malah membuang sampah di depan kita,” tuturnya.
Ia membersihkan sampah setiap hari dan digaji langsung oleh DLH sebesar Rp1.400.000 per bulan. Sedangkan untuk minyak kapal diberikan 90 liter per bulan. (k)