Memaksimalkan usia muda adalah salah satu cara menuju kesuksesan dan terhindar dari belenggu kemiskinan. Hal itu yang dilakukan oleh Doris Flantika, CEO PT Dofla Jaya Property (Dofla Land), seorang developer Sumbar yang berhasil mewujudkan kesuksesannya di usia muda.
Doris lahir di Tabing Padang, 16 Maret 1990. Ia adalah pengusaha muda yang bekerja keras untuk mencapai kesuksesan.
Doris terlahir dari keluarga yang sederhana. Ayahnya seorang security dan ibunya seorang ibu rumah tangga.
Doris mengatakan ia sejak kuliah sangat hobi membaca buku biografi orang-orang sukses dan selalu menanamkan prinsip “jika orang bisa, mengapa kita tidak”. Awal ia mengenal dunia properti ketia ia diajari dosennya bagaimana menjadi seorang pengembang yang baik.
Dari dosennya ia mulai berpikir untuk merintis karir sendiri sebagai seorang pengembang. Meski demikian, tantangan yang dihadapi juga tak sedikit di awal membangun usaha. Salah satunya ketika membangun hunian di sekitar bandara, dia mengaku sempat ditipu oleh seorang kontraktor.
Namun, berkat kepiawaiannya, semua usaha masih bisa diselamatkan ketika beberapa unit rumahnya berhasil dibeli dengan harga penuh oleh konsumen.
Doris sosok yang tidak mudah menyerah dalam membangun bisnis propertinya. PT. Dofla Jaya Property (Dofla Land) kini menjadi salah satu pengembang perumahan cukup dikenal oleh masyarakat di Sumbar.
Berfokus pada konsumen dari kalangan ASN dan swasta, Doris membangun Dofla Land dengan harga yang terjangkau oleh kalangan kelas menengah. “Tentu saja Dofla Land tetap mengedepankan kualitas demi kebahagiaan para konsumen,” ungkapnya.
Menurutnya, total sudah ada 1.500 rumah yang berhasil dikembangkan Dofla Land di dekat bandara, kawasan Nagari Ketapiang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padangpariaman.
Dari 1.500 rumah tersebut hampir seluruhnya telah terjual dan sudah dihuni para konsumen.
Doris sendiri mengatakan Dofla Land selalu memberikan yang terbaik kepada para konsumennya. Layanan dan kualitas jadi yang utama. “Meski rata-rata yang dikembangkan adalah rumah subsidi, namun estetika dan kenyamanan pelanggan tetap menjadi prioritas,” tukas sarjana Akuntansi ini.
Salah satu kelebihan Dofla Land, katanua adalah menggunakan pondasi cakar ayam di kelas rumah subsidi yang tentunya menjadi terobosan menarik di kelasnya. Kemudian, memiliki hiasan batu alam di dinding depan rumah sehingga menjadi lebih estetik.
Kelebihan lainnya, akses yang dekat dengan jalur utama dan dipastikan berdiri daerah tidak rawan banjir. Sistem irigasi sekitarnya mumpuni dan akses jalan perumahan lebar sehingga masyarakat lebih leluarsa untuk bergerak.
Di Dofla Land, Doris selalu membangun mushala sebagai sarana ibadah masyarakat yang tinggal di perumahan itu. Kenyamanan beribadah dari para konsumen adalah salah satu prioritas dari Dofla Land. Harga dari hunian yang dijual Dofla Land juga terbilang terjangkau bagi masyarakat kelas menengah.
“Untuk tipe rumah subsidi yang kita bangun ini adalah tipe 36/84 meter dengan bangunan single serta lebar jalan 6 meter. Harga per unit rumah subsidi di kisaran Rp150.500.000,” katanya.
Selain di Ketapiang, Dofla Land juga melebarkan sayapnya di Kota Padang. Saat ini, Dofla Land sedang perencanaan pembangunan perumahan di kawasan Anak Air dan di belakang STIKES Kementrian Kesehatan yang juga hampir rampung pengerjaanya.
Beberapa hasil dari pengembangan Dofla Land, di antaranya Alana Residence 1, 3,5. Lalu Grand Alana View, Angkasa Raya 5 dan masih ada pembangunan lainnya yang bisa dicek melalui website www.doflaland.co.id.(cr1)