Komunikasi Sehat Solusi Tepat

110
VHELLTYSIA GAMINA, S.PD (Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SDI AL ISHLAH Bukittinggi)

Manusia sebagai makhluk sosial selalu menjalin suatu keterikatan dan saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya. Adanya interaksi manusia merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari.

Di dalam berinteraksi, komunikasi menjadi poin utama untuk menyampaikan pesan dari masing–masing pihak. Komunikasi bukan hanya sekedar menyampaikan pesan tetapi juga dapat memberikan kesan dari pesan tersebut.

Hal ini berarti bahwasanya pesan yang tersampaikan dengan baik dapat direspon dengan tepat dan sesuai dengan yang diharapkan. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain.

Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Komunikasi yang efektif dapat tercipta apabila ada kesamaan antara penyampaian dan penerimaan pesan dan apa yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.

Membangun komunikasi yang efektif dapat dijadikan sebagai alat untuk menemukan solusi dari suatu masalah. Solusi adalah pemecahan masalah atau penyelesaian suatu kesulitan. Kita sebagai manusia tidak ada yang terlepas dari masalah, karena masalah merupakan pasangan kehidupan, bagaikan laut beserta gelombangnya.

Untuk mencari solusi tepat dari suatu masalah salah satunya yaitu melakukan komunikasi yang sehat. Di saat kita akan berkomunikasi dalam menemukan solusi dengan orang lain, kita hendaklah melihat secara jeli titik permasalahan sesungguhnya secara objektif dan jujur.

Dari sini kita dapat menentukan hal mana yang menjadi cakupan kemampuan diri sendiri untuk mengatasi dan hal mana di luar ranah diri menangani. Berbagai bentuk komunikasi secara sehat dalam menemukan solusi yang tepat dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pertama, meningkatkan bahasa verbal melalui persiapan kata–kata sebelum memulai percakapan. Misalkan kita melihat seseorang yang sedang sedih dan melamun, kemudian kita ingin mengobrol dengannya dan berharap dia akan kembali semangat.

Supaya upaya kita menghibur dia berhasil dan dapat menemukan solusi masalahnya, sebaiknya persiapkan kata-kata yang tepat. Jangan sampai ucapan kita nantinya malah menyakiti hatinya atau terjadi kesalahpahaman. Sebaiknya kita berbicara santai dengan bahasa yang santun dan mudah dimengerti.

Contoh lain misalnya terjadi masalah dalam suatu kelompok kerja. Untuk hal ini sikap berpikir kritis sangatlah diperlukan untuk menyelesaikannya misalkan melalui diskusi. Dibutuhkan berbagai sudut pandang melihat permasalahan tersebut.

Tidak hanya itu saja, kita juga dapat menilai bagaimana solusi atau cara penyelesaian masalah yang solutif untuk menangani masalah. Kita kemukakan pendapat dengan selalu memperhatikan ekspresi anggota lain dan tidak hanya fokus berbicara. Coba lihat apakah anggota lain mengerti dengan maksud ucapan kita.

Hal itu bisa terlihat dari ekspresi wajahnya. Jika misalnya wajahnya terlihat bingung, maka kemungkinan besar ia tidak mengerti apa maksud ucapanmu. Selain itu, kita juga harus tahu kapan waktunya berhenti berbicara saat orang lain sudah menunjukkan ekspresi atau bahasa tubuh yang bosan. Dengan memperhatikan komunikasi verbal maka akan cepat ditemukan solusi dari permasalahan.

Kedua, meningkatkan komunikasi non-verbal melalui ekspresi wajah, gerak tubuh ataupun kontak mata. Komunikasi sehat dengan non-verbal dapat membantu menunjukkan dukungan kita dengan mengungkapkan bahwa kita benar-benar peduli dan mendengarkan apa yang yang disampaikan oleh seseorang.

Jika kita hendak menemukan suatu solusi dalam suatu masalah dengan orang lain, kita haruslah memperhatikan baik-baik apa yang dikatakan orang lain tersebut yang menunjukkan bahwa kita sangat peduli. Pertahankan kontak mata yang nyaman yang mengisyaratkan kita tertarik dan fokus pada lawan bicara.

Hal penting yang tak kalah penting yaitu menghindari kegelisahan. Selama percakapan sensitif, mungkin ini bisa menimbulkan orang lain jadi terganggu. Kita harus berusaha agar komunikasi kita di saat menyelesaikan masalah tidak membuat orang lain tampak tidak nyaman, gugup ataupun bosan sehingga solusipun dapat segera ditemukan.

Ketika digunakan bersama-sama, perilaku non-verbal ini dapat meningkatkan keterampilan komunikasi kita. Terkadang ini bukan tentang apa yang dikatakan, tetapi apa yang dilakukan. Setiap masalah haruslah dikomunikasikan secara baik-baik.

Melakukan komunikasi yang sehat dengan orang lain merupakan salah satu solusi dalam menyelesaikan masalah secara eksternal. Jika kita merasa telah melakukan suatu kesalahan, segera akui, jangan menghindar dan egois tidak ingin disalahkan.

Pemenang terkadang tidak dinilai dari menang atau kalah, namun terlihat dari bagaimana dia menyikapi suatu masalah. Dengan komunikasi yang sehat maka solusipun akan segera ditemukan karena dengan menyampaikan sebuah kebenaran baik itu secara lisan ataupun verbal akan membuat kita tenang dan nyaman.(***)