Kerajaan Arab Saudi telah mencabut sebagian besar pembatasan Covid-19 termasuk aturan bermasker di luar ruangan. Hal itu disampaikan Kementerian Dalam Negeri yang dikutip oleh Saudi Press Agency (SPA).
“Jarak sosial juga tidak lagi diperlukan di area manapun termasuk Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah,” tulis SPA seperti dilansir Al-Arabiya, Minggu (6/3/2022).
Namun, orang-orang di Arab Saudi masih diharuskan memakai masker di tempat-tempat dalam ruangan.
Kerajaan Arab Saudi juga telah mencabut persyaratan bagi para pelancong untuk menunjukkan PCR negatif atau tes antigen cepat saat kedatangan ke negara itu.
“Orang yang masuk ke Tanah Air tidak lagi harus dikarantina, meski asuransi kesehatan tetap diperlukan,” tulis SPA.
Larangan penerbangan bagi pelancong dari beberapa negara juga telah dicabut, termasuk dari Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Eswatini, Mozambik, Malawi, Mauritius, Zambia, Madagaskar, Angola, Seychelles, Komoro, Nigeria, Ethiopia, dan Afghanistan.
Pelonggaran pembatasan diberlakukan karena jumlah kasus harian Covid-19 terus menurun setelah lonjakan pada pertengahan Januari.
Pada tanggal 19 Januari jumlah kasus harian di Arab Saudi mencapai angka tertinggi sepanjang masa yaitu 5.928 karena varian Omicron menyebar ke seluruh dunia.
Jumlah kasus turun pada minggu-minggu berikutnya, dan negara itu mencatat 283 pada hari Sabtu (5/3/2022).
Kementerian Dalam Negeri memuji pencabutan aturan Covid-19 karena tingginya tingkat kekebalan dan inokulasi. “Suntikan vaksin COVID-19 yang cukup telah diberikan untuk 87 persen populasi dengan dua dosis,” menurut Reuters.
Sebelumnya, Kerajaan juga mengumumkan bahwa warga Arab Saudi yang melakukan perjalanan kembali dari Ukraina dibebaskan dari tes PCR untuk memasuki negara itu. Hal itu disampaikan Otoritas Umum Penerbangan Sipil Saudi (GACA) mengumumkan pada Senin lalu.(alr/spa/esg)