Kementerian Komunikasi dan Digital Malaysia akan memanggil penyelenggara konser band rock Inggris Coldplay untuk memahami sistem dan prosedur tiket.
Hal itu dilakukan menyusul keluhan pembeli yang kesulitan mendapatkan tiket akibat calo yang membeli dalam jumlah besar.
Menteri Komunikasi dan Digital Fahmi Fadzil, mengatakan pertemuan itu akan membahas langkah-langkah yang akan diambil penyelenggara agar persoalan yang sama tidak terulang.
“Di antara hal-hal yang mungkin kami perhatikan adalah cara pembelian tiket (dan) apakah harus ada batasan atau ketentuan tertentu yang dikenakan pada penyelenggara. Kami juga melihat ketentuan hukum yang ada jika kami perlu mengambil tindakan,” kata Fahmi seperti dikutip Bernama.
Coldplay akan mengadakan konser pertamanya di Malaysia pada 22 November tahun ini di Stadion Nasional Bukit Jalil di Kuala Lumpur sebagai bagian dari Tur Dunia Music Of The Spheres.
Tiket umum mulai dijual pada hari Rabu dan media lokal melaporkan bahwa tiket terjual habis dalam beberapa jam. Kondisi itu membuat banyak penggemar di Malaysia kecewa karena mereka tidak dapat membeli tiket.
Penyelenggara konser, Live Nation Malaysia, kemudian memperingatkan publik di Twitter agar tidak membeli tiket dari “penjual tidak sah atau situs web pihak ketiga seperti Viagogo, Carousel, atau platform serupa lainnya.”
Pada Selasa, Malay Mail melaporkan bahwa situs tiket ngadat selama putaran awal penjualan tiket untuk pemegang kartu bank CIMB. Pengguna di media sosial berspekulasi bahwa insiden itu disebabkan oleh banyaknya pembeli presale yang mencoba membeli beberapa tiket.
Menurut Bernama, ada akun di berbagai platform yang menjual kembali tiket konser Coldplay dengan harga selangit hingga RM43.200 (USD9.495). Namun, akun tersebut dilaporkan dijalankan oleh scammers.
Setelah itu, Fahmi mengatakan kepada Bernama pada hari Kamis bahwa Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) akan meminta operator platform tersebut untuk menghapus postingan tersebut.
“Jika terdeteksi, kami akan membawa (penipu) ke pengadilan dan jika (penjualan tiket) masih ada di platform, akan diambil tindakan yang tepat,” katanya seperti dikutip Bernama.(cna)