Arab Saudi Izinkan Shalat Berjamaah di Masjid dengan Protokol Kesehatan

110
Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan Sheikh Abdullatif bin Abdulaziz Al Al-Sheikh. (Foto: Ajelen)

Pemerintah Arab Saudi mengizinkan masjid dibuka untuk Shalat Jumat dan shalat-shalat berjamaah di negara itu mulai 31 Mei mendatang, kecuali masjid yang berada di Kota Mekkah.

Untuk mencegah penyebaran virus korona (Covid-19), semua masjid harus mematuhi protokol kesehatan yang disampaikan Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan kepada para pengurus masjid di seluruh negara itu.

Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Sheikh Abdullatif bin Abdulaziz Al Al-Sheikh dalam surat edarannya kepada semua masjid di wilayah Kerajaan Arab Saudi menetapkan protokol kesehatan yang harus dipatuhi.

Dalam surat edaran pertama disebutkan bahwa masjid harus dibuka 15 menit sebelum shalat berjamaah dimulai dan ditutup 10 menit setelah shalat.

Jendela dan pintu-pintu masjid dibuka dari awal hingga akhir shalat, menjaga jarak 2 meter antar-jamaah serta menutup toilet dan tempat wudhu.

“Imam masjid harus meminta para jamaah mengenakan masker kain, membawa sajadah sendiri dan tidak meninggalkannya usai shalat, tidak mengajak anak di bawah 15 tahun ke masjid, berwudhu di rumah, dan menghindari keramaian saat masuk dan ke luar masjid,” bunyi surat edaran itu sebagaimana dikutip Kantor Berita Arab Saudi (SPA), Selasa (27/5/2020).

Sementara itu dalam surat edaran kedua yang mengatur protokol kesehatan Shalat Jumat, disebutkan bahwa masjid harus dibuka 20 menit sebelum waktu shalat dan ditutup 20 menit setelah selesai shalat. Khutbah Jumat tidak boleh melebihi 15 menit.

Surat edaran itu juga menetapkan kursus agama, program dan ceramah, serta sesi menghafal Al-Quran di masjid-masjid masih ditunda sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Baca Juga:  Kisah Petani Kopi Berusia Seabad, Jual Tanah Demi Naik Haji

Akhiri Jam Malam

Pemerintah Arab Saudi pada Senin (25/5/2020) lalu mengatakan, pembatasan di negara itu akan dicabut dalam tiga tahap. Puncaknya pada berakhirnya pemberlakuan jam malam mulai 21 Juni.

Fase pertama, dimulai pada Kamis (28/5/2020). Jam malam yang semula diberlakukan 24 jam dikurangi menjadi 15 jam, dari pukul 15.00 hingga pukul 06.00 di seluruh Arab Saudi.

Pergerakan antar-kawasan dan beberapa kegiatan perdagangan eceran dan grosir, termasuk mal, akan diizinkan.

Pada Minggu (30/5/2020), pergerakan boleh pada pukul 06.00 hingga pukul 20.00, penerbangan domestik diizinkan, dan larangan penerbangan internasional tetap berlaku.

Pada 31 Mei, shalat diizinkan di semua masjid di luar Mekkah. Pegawai sektor publik dan swasta diizinkan kembali ke kantor mereka.

Pertemuan sosial lebih dari 50 orang masih dilarang, termasuk acara pernikahan dan pemakaman.

Warga masih diminta memakai masker di depan umum, menjaga kebersihan dan menjaga jarak sosial setelah 21 Juni.

Haji dan umrah belum bisa dipastikan pelaksanaannya hingga adanya pemberitahuan lebih lanjut. Tahun lalu, sekitar 2,5 juta orang melakukan perjalanan ke Arab Saudi dari seluruh dunia untuk naik haji.

Arab Saudi telah melaporkan jumlah kasus virus korona terbanyak di Teluk. Sejauh ini tercatat 74.795 kasus positif Covid-19 dengan 399 kematian.(SPA/aljazeera/esg)