Kuwait Tangguhkan Penerbangan ke Irak setelah Bandara Baghdad Diserang

44

Kuwait menangguhkan penerbangan ke Irak selama seminggu mulai Minggu dengan alasan kekhawatiran keamanan setelah serangan roket yang menargetkan Bandara Internasional Baghdad,.Irak. Sementara itu ihak berwenang Irak mengumumkan seorang penyerang telah ditangkap.

Kuwait Airways, maskapai utama negara itu, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa penerbangan ke Irak untuk sementara ditangguhkan berdasarkan instruksi dari Otoritas Penerbangan Sipil Kuwait karena “kondisi saat ini”.

Enam roket ditembakkan pada hari Jumat di bandara ibukota Irak, menyebabkan kerusakan pada satu landasan pacu dan dua pesawat sipil,.tetapi tidak ada korban. Itu adalah yang terbaru dalam serangkaian serangan yang dituduhkan Amerika Serikat dilakukan oleh kelompok-kelompok bersenjata yang terkait dengan Iran.

Iran mengutuk “penargetan bandara Baghdad” dalam serangan yang dikatakan bertujuan untuk “menggoyahkan” Irak.

“Tindakan mencurigakan seperti itu telah menciptakan ketidakamanan dan kerusuhan di Irak, membuka jalan bagi para simpatisan dan pemberontak, dan mempengaruhi layanan pemerintah kepada warga Irak,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.

Serangan itu tidak segera diklaim tetapi pihak berwenang Irak mengatakan mereka menangkap seorang tersangka di sebuah pos pemeriksaan dekat provinsi utara Kirkuk dalam perjalanan ke Erbil di wilayah semi-otonom yang dikelola Kurdi.

Setelah serangan itu, Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi mendesak masyarakat internasional untuk tidak memberlakukan pembatasan perjalanan ke Irak. Sementara Irak Airways mengatakan serangan itu tidak menyebabkan gangguan dan penerbangan akan terus berlanjut.

Secara terpisah, militer Irak mengatakan Sabtu malam bahwa mereka telah membunuh sembilan pejuang ISIL (ISIS) yang diduga melakukan serangan mematikan di provinsi utara Diyala. Orang-orang bersenjata menyerbu barak tentara sebelum fajar ketika tentara tidur di dalamnya dan membunuh 11 orang.

“Para pejuang tewas dengan tiga serangan udara F-16, dengan lebih banyak operasi direncanakan untuk membasmi sel-sel tidur,” kata militer Irak.

Irak menyaksikan peningkatan serangan terkait ISIS. Mereka telah lama mengeksploitasi kekosongan keamanan di sejumlah wilayah yang disengketakan di Irak utara.(ajz/idr)