Semen Padang Gelar Webinar Kenali Hepatitis Akut Bersama Ketua IDAI Sumbar

Ketua IDAI Sumbar Finny Fitry Yani tampil dalam webinar Hepatitis Akut yang dibuka oleh Dirkeu & Umum PT Semen Padang Oktoweri.

Organisasi kesehatan dunia WHO menyatakan bahwa hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya (Acute Hepatitis of Unknown Etiology) sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia sejak 15 April 2022.

Menyikapi status KLB tersebut, PT Semen Padang menggelar webinar tentang kenali gejala hepatitis akut yang menyerang anak-anak, beserta penyebab dan langkah pencegahannya dengan menghadirkan Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumbar Dr. dr. Finny Fitry Yani, Sp.A (K).

Webinar dibuka Direktur Keuangan & Umum PT Semen Padang Oktoweri, dan diikuti ratusan karyawan Semen Padang Group dan keluarga. Webinar berlangsung antusias, terlihat dari pertanyaan seputar hepatitis akut dari peserta webinar yang disampaikan kepada narasumber melalui kolom chat aplikasi Microsoft Teams.

Oktoweri menyampaikan bahwa bahwa webinar tentang hepatitis akut yang menyerang anak-anak ini merupakan upaya pencegahan yang digelar PT Semen Padang. Meski hingga kini belum diketahui penyebab hepatitis akut tersebut, ia berharap webinar ini dapat menambah pengetahuan peserta.

Baca Juga:  UPZ BAZNAS Semen Padang Raih Tiga Penghargaan UPZ Awards 2023

“Kepada para peserta webinar, kami dari manajemen PT Semen Padang juga berharap agar ilmu atau pemahaman tentang hepatitis akut yang disampaikan narasumber bisa di-sharing kepada keluarga, lingkungan dan rekan kerja di Semen Padang yang tidak bisa hadir pada webinar ini,” kata Oktoweri, Jumat (13/5/2022).

Dokter Finny Fitry Yani dalam materi yang disampaikannya mengatakan pengenalan kasus hepatitis akut ini telah terjadi sejak medio Oktober-November 2021, yaitu di Alabama, sebuah negara bagian Amerika Serikat. Di sana, ditemukan 5 kasus anak hepatitis berat + viremia adenovirus.

Untuk gejalanya, biasanya disertai demam, mual dan muntah, dan dua hari berikutnya mata kuning. Bahkan 71,2 persen pasien yang mengalami hepatitis akut menderita mata kuning.

“Sedangkan muntah 62,7 persen, BAB dempul 50 persen, latergi 50 persen, diare 44,9 persen, sakit perut 41,5 persen, demam 30,5 persen, dan gejala pernapasan 18,6 persen,” bebernya. (*)