Ketua Kopi Bancah: Semen Padang ‘Pertemukan’ Kami dengan Solok Rajo

26
Kelompok Tani Kopi Bancah juga dibantu alat pengupas kopi oleh PT Semen Padang.

“Semen Padang sudah mempertemukan kami dengan Solok Rajo. Ternyata banyak yang harus kami pelajari. Semoga kami terus mendapatkan perhatian dari Semen Padang.”

Ungkapan itu dilontarkan oleh Yulisman. Dia adalah Ketua Kelompok Tani Kopi Bancah, Sikayan Balumuik Limau Manih. Yulisman mengaku mendapatkan harapan baru setelah ada pembinaan dari CSR Semen Padang.

Dia sudah bertemu dengan pengelola Komunitas Kopi Solok Rajo. Diakuinya ada banyak pemahaman yang harus mereka pelajari lagi untuk mengembangkan kopi. Mulai dari penanaman sampai pemasaran.

Persoalan yang membelit petani saat ini, adalah kemampuan pengelolaan kopi tidak merata seluruh petani. Bibit yang ditanam, tidak bibit unggul, sehingga buahnya tidak merata, tidak maksimal.

‘’Akibatnya petani rugi, 2,5 tahun menunggu panen. Sementara hasilnya tidak menggembirakan. Petani Kopi Bancah sudah menanam kopi sejak  2017. Kini sudah panen, tapi hasilnya tidak maksimal. Sebagian ada yang berbuah banyak, ada yang tidak berbuah sama sekali. Kendati petani sudah ada yang panen hingga 200  kg/bulan. Tapi untuk harga mereka masih tertinggal. Karena penanganan pascapanen juga tidak baik. Kita berharap nantinya kita bisa dibantu dengan bibit unggul,” ujar Yulisman.

Apa yang disampaikan Yulisman diamini oleh Ketua Hutan Kemasyarakatan (HKm) Sikayan Balumuik, Salmi Achyar. “Jadi kami dalam HKm itu, ada kelompok tani kopi. Sekarang ini mendapatkan perhatian dari CSR Semen Padang. Kita sangat bersyukur, usaha masyarakat mendapatkan dukungan,” kata Salmi.

Ia sangat bersyukur dengan perhatian CSR Semen Padang dalam mengelola HKM Sikayan  Balumuik. Mulai dari dukungan akses jalan, berupa bantuan semen. Kemudian perhatian pada petani kopi.

Baca Juga:  Perayaan HUT ke-113 Semen Padang Tuntaskan Kerinduan Masyarakat

Kepala Unit CSR PT Semen Padang Rinold Thamrin menambahkan, upaya CSR PT Semen Padang menggagas kerjasama dengan Dinas Kehutanan, Komunitas Kopi Solok Rajo dan petani kopi Bancah Sikayan Balumuik.

“Kita ingin perekonomian masyarakat di Sikayan Balumuik dapat meningkat dengan budi daya kopi ini,” sebut Rinold.

Dikatakannya, PT Semen Padang melihat ada potensi besar ada di Sikayan Balumuik. Tidak hanya kopi, tapi potensi lainnya seperti pariwisata. Khusus untuk kopi katanya, bagaimana petani menanam kopi yang benar sampai dengan  pemasarannya.

Komunitas Kopi Solok Rajo sudah sempat  melihat ke Bancah. Ternyata memang apa yang dilakukan petani kopi Bancah tidak sepenuhnya benar. Mulai dari pola penanamannya sampai penanganan pascpanen. Pengetahuan petani kopi masih minim, bibit asal saja.

Sementara harga ditentukan oleh penanganan dari bibit hingga penanganan pascapanen. Jika petani mengetahui menghasilkan kopi berkualitas, maka sangat berpengaruh dengan pendapatan. Semakin baik kualitas, makin mahal harganya.

“Harapannya, Solok Rajo sudah berpengalaman di Arabika, di Sikayan Balumuik adalah  Rosbusta. Bagaimana nanti kawan-kawan Solok  Rajo berbagi ilmu dan membuka pasar bagi Rosbuta Kopi Bancah,” kata Rinold.

Menurutnya, kerjasama pengembangan Kopi Bancah melibatkan banyak pihak. Makanya kita harus dudukan, hak dan tanggung jawab. Masyarakat juga punya tanggung jawab. (*)