Persoalan stunting atau kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu lama, masih menjadi momok serius bagi Payakumbuh. Berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat, sampai November 2022, kasus stunting masih ditemukan pada 304 anak.
Hanya saja, menurut Kepala Dinas Kesehatan Payakumbuh Wawan Sofianto, jumlah kasus stunting di kota ini cenderung menurun. “Data bulan Agustus 2022 sebanyak 472 anak. Setelah dilakukan update data validasi pada November 2022, angka stunting berada pada 304 anak,” kata Wawan seperti dilansir dari Diskominfo Payakumbuh.
Wawan menyebut, menurunnya kasus stunting di Payakumbuh, selain karena adanya program bapak asuh yang digagas Pj Wali Kota Rida Ananda, juga karena adanya intervensi program dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Seperti pemberian makanan tambahan, edukasi, dan pendampingan kelompok sasaran beresiko, dengan delapan aksi penurunan stunting. Khusus program bapak asuh yang digagas Pj Wako Rida Ananda, diakui Wawan, cukup memberikan dampak.
“Bagaimanapun ini menyentuh langsung ke keluarga stunting. Masing-masing bapak asuh ada 2 atau 3 balita stunting yang diintervensi pemenuhan gizinya dengan memberi makanan tambahan,” ujarnya.
Dinas Kesehatan berharap pola bapak asuh ini tak hanya dilakukan oleh kepala OPD saja. Namun lembaga lain di luar pemerintah bisa ikut bersama-sama mewujudkan target zero stunting di Kota Payakumbuh.
Sementara, Pj Wali Kota Rida Ananda mengatakan, persoalan stunting, kemiskinan ekstrim, dan pengendalian inflasi adalah fokus utama perhatiannya. “Masalah stunting perlu ditangani dengan serius. Anak-anak usia balita harus dipenuhi asupan gizinya supaya bisa tumbuh dan kembang dengan seimbang,” ujarnya.
Rida mengajak tiap kepala OPD, kepala bagian, camat, dan lurah untuk mengangkat anak asuh. “Problem stunting harus disikapi bersama-sama. Kita mengajak seluruh lini mari perangi stunting agar generasi kita tumbuh dan kembang dengan ideal. Kami di pemerintah ingin memulainya dengan semangat kebersamaan menuju generasi emas Indonesia,” kata Rida. (frv)