Gubernur Sumbar kembali Terima 100 Oksigen Konsentrator, Dibagi ke 10 RS

23

Tanoto Foundation melalui PT Apical kembali memberikan bantuan berupa 100 unit oksigen kosentrator untuk penanganan Covid-19 pada 10 rumah sakit di Provinsi Sumatera Barat.

“Unit usaha kami di Sumbar menerima banyak kemudahan dalam pengurusan perizinan ketika Gubernur Mahyeldi masih menjabat sebagai Wali Kota Padang. Hal ini membuat kami tergugah untuk bisa ikut membantu meringankan beban dalam penanganan Covid-19 di Sumbar,” ungkap perwakilan Tanoto Foundation, Gunawan di Istana Gubernur, Selasa malam.(24/8/21).

Menurutnya, Sumbar adalah salah satu daerah yang paling banyak menerima bantuan Tanoto Foundation. Sebelumnya juga sudah disalurkan 18 ton oksigen cair guna memenuhi kebutuhan oksigen di RS.

“Dari 2.000 unit yang disalurkan di seluruh daerah di Indonesia, Sumbar adalah salah satu yang terbanyak mendapatkan bantuan ini,” ujarnya.

Gunawan menyebut sebelum menyalurkan bantuan ke daerah, pihaknya berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan RI. Sumbar memang menjadi salah satu daerah yang direkomendasikan untuk mendapatkan lebih banyak oksigen konsentrator.

Disebutkannya, oksigen konsentrator dipilih karena bisa langsung dimanfaatkan oleh RS tanpa harus diolah terlebih dahulu seperti oksigen cair.

Oksigen konsentrator cukup disambungkan ke listrik sudah bisa langsung digunakan. Satu alat bisa untuk dua orang.

Sementara itu Gubernur Sumbar Mahyeldi mengucapkan terima kasih atas bantuan Tanoto Foundation yang telah dua kali membantu Sumbar dalam penanganan Covid-19.

Ia menerangkan saat ini satu-satunya daerah di Sumbar yang masih dalam PPKM level 4 adalah Kota Padang yang diperpanjang hingga 6 September. Salah satu penyebabnya adalan keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di RS atau BOR yang cukup tinggi.

Baca Juga:  Bersama Komunitas, Indonesia Bisa Akhiri Tuberkulosis dengan Pencegahan Infeksi

Kota Padang sebagai Ibu Kota Provinsi menerima rujukan pasien Covid-19 dari seluruh daerah di Sumbar, bahkan dari luar provinsi.

“Kalau yang dilayani hanya masyarakat Kota Padang, BOR-nya pasti rendah. Tapi inilah dinamika yang harus dihadapi,” ujarnya.

Solusi yang bisa dilakukan, menurut Gubernur adalah dengan menambah oksigen konsentrator dan ventilator untuk RSUD di kabupaten dan kota agar bisa menangani pasien Covid-19, setidaknya untuk gejala ringan dan sedang.

“Sehingga pasien yang dirujuk ke Padang tidak terlalu banyak lagi. Dengan demikian BOR rumah sakit di Kota Padang bisa turun dan lepas dari kebijakan PPKM level 4,” ungkapnya.

Oksigen konsentrator yang dibantu Tanoto Foundation menurutnya akan disebar pada 10 RS di Sumbar yakni RSUD Pariaman 14 unit, RSUD Padangpanjang 10, RSUD Lubukbasung 10, RS. Jiwa Prof. Dr. Hasan Basri Saanin 6, dan RS. Universitas Andalas 14.

Kemudian RSUD Mohammad Natsir 10 unit, RSUD Lubuk Sikaping 10, RSUD Muara Labuh 6, RSUD Kepulauan Mentawai, 5, dan RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi 15.

Ikut dalam acara tersebut perwakilan PT Apical Julius Tarigan, Kepala Dinas Kesehatan dan Sekretaris Dinas Kesehatan Sumbar. (rel/idr)