
Di zaman sekarang ini, setiap aspek selalu berhubungan dengan digitalisasi. Begitu dahsyatnya era digitalisasi yang mulai merambah seluruh dunia saat ini.
Bicara soal digitalisasi, kata digitalisasi sekolah adalah suatu intervensi dengan tujuan mendorong pengadaan layanan yang otomatis, cepat, serta terbuka, supaya berjalan beriringan dengan perkembangan di bidang teknologi dan informasi pada era digital ini.
“Digitalisasi sekolah ini diharapkan dapat menunjang percepatan pencapaian Profil Pelajar Pancasila melalui pembelajaran yang komprehensif dengan kemudahan akses dan percepatan atau akselerasi,” kata Direktur Sekolah Dasar, Sri Wahyuningsih dikutip dari situs kemdikbud.go.id.
Dengan digitalisasi pendidikan, para pendidik diharapkan untuk membangun pembelajaran guna mengembangkan kemampuan individu dari siswa-siswanya. Sehingga siswa akan belajar lebih baik dan pencapaiannya lebih maksimal, sesuai dengan potensi mereka masing-masing
Fungsi digitalisasi tidak lain adalah untuk mendapatkan efisiensi dan optimalisasi dalam banyak hal antara lain efisiensi dan optimalisasi tempat penyimpanan, keamanan dari berbagai bentuk bencana, untuk meningkatkan resolusi, gambar dan file lebih stabil.
Program Digitalisasi Sekolah merupakan terobosan baru yang memanfaatkan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk mempermudah proses belajar mengajar. Guru dan siswa makin mudah mengakses bahan ajar. Guru, siswa kepala sekolah dan unsur pendidikan juga bisa mengaksesnya.
Adapun peranan teknologi di dalam dunia pendidikan, yaitu, menggantikan peran manusia. Dengan melakukan kegiatan otomasi suatu tugas atau proses ini akan memperkuat peran manusia yaitu menyajikan informasi, tugas, atau proses.
Melakukan restrukturisasi atau melakukan perubahan-perubahan terhadap suatu tugas atau proses. Contoh digitalisasi pendidikan yang mulai diterapkan secara masif adalah ujian online. Mulai dari tingkat nasional hingga per sekolah, kebijakan ujian online seolah menjadi standar kemajuan institusi pendidikan.
Dalam mengimplementasikan program digitalisasi sekolah, Kemendikbudristek menyediakan berbagai sumber belajar. Salah satunya berupa platform akun @belajar.id untuk mendukung kegiatan pembelajaran.
Akun pembelajaran merupakan akun elektronik dengan domain belajar.id yang diterbitkan Kemendikbudristek. Akun ini dapat digunakan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk mengakses berbagai aplikasi pembelajaran berbasis elektronik.
Hal ini berarti selain berdampak positif terhadap hasil belajar, penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat berdampak positif terhadap minat belajar. Penggunaan teknologi diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa.
Karena proses pembelajaran yang bersifat konvensional dirasa kurang menyenangkan dan terbilang monoton. Selain penggunaan tablet, chromebook, keanekaragaman model pembelajaran juga merupakan salah satu alternatif dalam strategi pembelajaran yang hendak disampaikan guru agar menarik minat siswa.
Minat besar ini akan berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa, sehingga siswa belajar dengan sungguh-sungguh, merasa senang mengikuti pelajaran, bahkan dapat menyelesaikan kesulitan-kesulitan dalam belajar melalui soal-soal latihan dan praktikum.
UPTD SDN 02 Tarantang merupakan salah satu sekolah di Kecamatan Harau yang terpilih menjadi Sekolah Penggerak. Salah satu intervensi penting dalam Program Sekolah Penggerak adalah digitalisasi sekolah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) merancang Program Sekolah Penggerak untuk mempercepat serta menyempurnakan proses transformasi sekolah-sekolah di Indonesia. Tujuan Program Sekolah Penggerak cukup jelas, yaitu menunjukkan peningkatan kualitas sekolah agar lebih maju hingga satu-dua tingkat daripada sebelumnya.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa strategi digitalisasi sekolah adalah bagian penting dalam mengejar ketertinggalan pembelajaran.
Khususnya bagi sekolah-sekolah yang memiliki kendala akses untuk melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Menurutnya, dampak dari pandemi juga telah membantu percepat adaptasi terhadap sistem dan teknologi digital. Karena sebagian besar pembelajaran dilakukan secara jarak jauh.
Sehingga para guru dan murid terpacu untuk menguasai teknologi. Google berkomitmen untuk membantu mengembangkan proses pembelajaran serta mendukung pendidikan di Indonesia melalui produk, program, dan filantropi.
Contoh produk yang dipersiapkan oleh Google for Education untuk institusi pendidikan adalah Chromebook, perangkat sederhana, aman, dan dapat dibagikan, yang diperuntukkan bagi pengajar serta siswa untuk berkreasi dan berkolaborasi.
Menurutnya, pembelajaran melalui chromebook akan mengasyikan dan memudahkan dalam proses transformasi ilmu pengetahuan kepada siswa. Chromebook, lanjutnya, merupakan perangkat sederhana, aman, dan dapat dibagikan, yang diperuntukan bagi pengembang serta siswa untuk berkreasi dan berkolaborasi. (SURTINI, S.Pd, GURU SDN 02 TARANTANG)