Peran Guru Yang Tak Tergantikan

140
Erni Fulwati, S.Pd Guru SDN 17 Gobah, Kecamatan Canduang.(IST)

Guru adalah sosok manusia yang mempunyai kelebihan mentransfer ilmu kepada orang lain. Makna kata guru adalah “digugu dan ditiru” yang artinya menjadi contoh teladan. Secara umum profesi guru adalah suatu pekerjaan yang mulia.

Tugas guru adalah mendidik, melatih, membimbing, mengarahkan, menilai, mengevaluasi, dan mentransfer ilmu kepada peserta didik. Keberhasilan peserta didik di sekolah tidak saja ditentukan antusias belajar yang tinggi, tetapi banyak faktor yang mendukungnya.

Keberhasilan atau prestasi gemilang yang dicapai peserta didik bukanlah murni hasil jerih payah peserta didik itu sendiri. Di samping peran orangtua yang signifikan ada peran penting seorang guru.

Guru merupakan pendidik yang bertanggungjawab memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya, sehingga peserta didik mampu berdiri sendiri dan dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk sosial dan individu.

Peran guru di sekolah tak tergantikan oleh teknologi secanggih apapun. Oleh sebab itu guru hendaknya mempersiapkan diri untuk menjadi guru yang hebat. Guru yang hebat adalah guru yang mengabdikan dirinya secara optimal dan memandang bahwa mencerdaskan peserta didik adalah tanggungjawab dan kewajibannya.

Salah satu ciri guru yang hebat adalah menjadi guru dihati peserta didik bukan menjadi guru di mata peserta didik. Guru yang hebat bukanlah guru yang telah mempunyai sertifikat professional. Guru yang hebat adalah guru yang mempunyai kemampuan lebih dibandingkan dengan guru-guru lainnya.

Ada beberapa indikator hebat tidaknya seorang guru. Pertama kualitas diri. Seorang guru yang hebat tentunya perlu memiliki kualitas diri yang baik. Kualitas diri yang dimaksud antara lain memiliki disiplin yang tinggi, bersikap bijaksana, etos kerja dan jiwa kepemimpinan yang baik. Apabila itu terpenuhi maka dapat dikatakan bahwa seorang guru telah berkualitas.

Indikator yang kedua adalah komitmen. Komitmen guru dalam mengajar merupakan kebulatan tekad guru yang paling utama untuk menunjukkan kesungguhan dan mengarahkan segala kemampuan secara profesional dalam melaksanakan tugas di sekolah.

Guru hendaknya selalu memegang prinsip bahwa menjadi guru adalah panggilan jiwa. Terpanggil untuk mengabdikan diri demi kemajuan suatu bangsa. Kemajuan bangsa dapat dilihat dari kualitas anak mudanya.

Indikator ketiga adalah integritas moral. Integritas moral adalah tingkah laku yang dimiliki seseorang. Tingkah laku seorang hendaklah menjadi panutan bagi semua orang terutama peserta didiknya.

Namun sangat disayangkan melihat berita saat ini tidak sedikit kasus yang tidak bermoral yang dilakukan oleh seorang guru kepada peserta didik, seperti kasus pencabulan dan kasus lainnya. Hal ini tentunya menjadi bahan renungan bagi guru agar selalu menjunjung tinggi integritas moralnya.

Indikator keempat adalah kedalaman ilmu. Istilah ilmu “guru tua semalam dari peserta didik” itu tidak laku lagi. Akan terdengar lucu andaikan ada seorang guru yang mengajar di suatu sekolah tapi tidak mempunyai ilmu. Seandainya ada kasus tersebut, maka apa yang akan ditransfer guru kepada peserta didiknya.

Bagaimana guru akan menjalankan tugasnya dalam menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik agar menjadi seseorang yang berilmu dan menjadi dewasa. Untuk itu, seorang guru perlu memiliki ilmu yang sesuai dengan bidang ilmu yang didalaminya.

Indikator yang kelima adalah keterampilan. Keterampilan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam menguasai hal hal tertentu. Seseorang dapat dikatakan terampil, jika telah menguasai hal tertentu. Keterampilan tidak hanya menghasilkan produk barang seperti keterampilan mengukir, menjahit dan keterampilan membuat barang lainnya.

Kemampuan menulis dan berbicara juga merupakan suatu keterampilan. Bagi seorang guru cara menyampaikan materi dan berkomunikasi itu merupakan sebuah keterampilan. Guru yang hebat tentunya memilki keterampilan tersebut, agar peserta didik dapat memahami pengetahuan atau ilmu yang disampaikan.

Indikator yang keenam adalah evaluator. Seorang guru yang hebat adalah mampu mengevaluasi peserta didiknya dengan cermat. Tidak terburu-buru dalam mengambil kesimpulan tentang kondisi kelas yang belum mencapai target dan memvonis sikap peserta didik yang kurang baik.

Seorang guru yang hebat akan memahami kapan proses pembelajarannya berjalan kurang optimal dan dengan segera memperbaikinya dan meningkatkannya. Indikator yang ke tujuh adalah dirindukan. Guru yang hebat adalah guru yang selalu dirindukan kehadirannya oleh peserta didiknya.

Tidak hanya mampu memulai pelajaran dengan penampilan yang menarik dan menggoda tetapi juga mampu mengakhiri pembelajaran dengan meninggalkan kesan yang tidak terlupakan oleh peserta didiknya. Kehadirannya tidak menjadi kekhawatiran dan ketakutan bagi peserta didiknya, tapi justru mengundang rasa penasaran karena penampilannya.

Mampu menyentuh hati murid untuk menyadari tentang manfaat mengetahui, memahami dan mempraktekkan pengajaran dalam kehidupan peserta didik sehari-hari.
Jadilah guru hebat, guru yang dirindukan peserta didiknya. Guru yang dinantikan kehadirannya di dalam kelas. (***)