
Pengabdian sebagai tenaga pendidik yang penuh dedikasi dan prestasi layaknya disematkan kepada Syafrial Nurdin, 38. Di tengah keterbatasan sarana prasarana dan kondisi daerah 3T Kepulauan Mentawai, guru SMPN 1 Siberut Selatan tersebut, tetap mampu bersaing dan mengharumkan nama daerah Kepulauan Mentawai. Seperti apa?
Lahir dan dibesarkan di Kepulauan Mentawai, tepatnya di Muara Siberut, Kecamatan Siberut Selatan tanggal 28 Maret 1985 tidak menjadikan Syafrial seperti katak dalam tempurung. Dia berprinsip, kondisi dan keterbatasan tidak menjadikannya harus berdiam diri menerima keadaan begitu saja.
Bagi dia, keadaan harus bisa dilawan, sehingga, bisa ke luar dari keadaan tersebut. Dia juga memiliki prinsip hidup, yakni, bekerja dengan ikhlas. Usai menamatkan pendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Muara Siberut, lelaki asal Batangkapeh, Pesisir Selatan ini, memilih melanjutkan pendidikan menengahnya di MAN 3 Padang dan tamat pada tahun 2003.
Lalu, pada tahun 2008 menamatkan pendidikan tingginya di IAIN Padang (sekarang UIN, red) di Fakultas Tarbiyah jurusan Matematika. Setahun wisuda, suami dari Widia Ningsih ini lolos sebagai CPNS dan mulai mengajar di SMPN 1 Muara Saibi, Kecamatan Siberut Tengah. Dari sinilah, karirnya sebagai abdi negara yang berprofesi sebagai tenaga pendidik di mulai.
“Lulus CPNS pada tahun 2009 dan mulai mengajar di SMPN 1 Muara Saibi, Kecamatan Siberut Selatan. Lalu, pada tahun 2013 dapat tugas belajar dari Pemkab Mentawai melalui dinas pendidikan di Universitas Negeri Jakarta dan selesai pada tahun 2015 dengan jurusan manajemen pendidikan,” ungkap wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 1 Siberut Selatan yang telah mendapatkan lisensi calon kepala sekolah tahun 2018 yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Mentawai bekerjasama dengan Direktorat KSPS Tendik dan LPPKS Kemdikbud.
Usai menamatkan pendidikan S2 di UNJ, dirinya ditugaskan mengajar di SMAN 1 Siberut Tengah hingga tahun 2017 dan dikembalikan ke SMPN 1 Siberut Tengah, karena aturan perpindahan kewenangan SMA/SMK ke Provinsi. Pada tahun 2019 Syafrial diamanahi sebagai Pelaksana tugas (Plt) Kepala SMPN 2 di Saliguma, Kecamatan Siberut Tengah hingga Juli 2019.
“Nah, pada Agustus 2019, saya mulai mengikuti seleksi guru berprestasi dan berdedikasi tingkat nasional yang diadakan oleh Kemendikbud mewakili Sumatera Barat. Setelah melewati proses seleksi tingkat Sumbar dan meraih juara pertama. Namun, untuk tingkat nasional, saya baru bisa masuk sebagai kategori finalis saja,” ungkap guru yang juga telah melahirkan 20 album solo kompilasi ini sejak tahun 2005 dengan produser Arena Musik Record.
Lalu, pada tahun 2022, Syafrial dinyatakan lulus sebagai pengajar praktik untuk program pendidikan guru penggerak di Mentawai angkat pertama. Saat ini, kata dia, baru ada tiga orang guru pengajar praktik di Kepulauan Mentawai yang telah dinyatakan lulus oleh Kemendikbud.
Selain dirinya, dua orang guru penggerak lainnya, yakni, Sabar Manahan Purba, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 1 Siberut Selatan dan Nofik Afriko, Kepala SMAN 1 Pagai Utara.
“Seleksi ini, memang cukup banyak tantangannya, khususnya untuk daerah Kepulauan Mentawai. Sebab, banyak tes yang harus dilewati selain tes tertulis, simulasi mengajar, wawancara dan diklat online. Khususnya, untuk online ini tantangannya kita sering dihadapkan kondisi akses internet yang sering macet,” ungkap ayah dari Aulian Attar Alkhawarizmi, 5, dan Muhammad Rayyan Albattani, 1,5.
Pengajar praktik guru penggerak merupakan bagian dari program pendidikan guru bersama dengan instruktur mengemudi dan fasilitator. Tugas utamanya, mendukung instruktur mengemudi dalam proses pelatihan instruktur motivasi. Pelatihan praktis juga berfungsi untuk berbagi dan mengevaluasi praktik terbaik serta memberikan umpan balik kepada instruktur mengemudi di masa depan selama sembilan bulan pelatihan.
Pada akhir tahun 2022, dirinya diundang langsung oleh direktorat kepala sekolah, pengawas sekolah dan tenaga kependidikan Kemendikbud ristek untuk mengikuti rakor di Hotel Swiis-bell Hotel Kota Sorong Papua Barat bersama kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kepulauan Mentawai, Oreste Sakeroe dan Kasi Tendik bidang SMP Leniastria Sapalakai. Saat ini, kata dia, juga tengah berlangsung seleksi untuk calon guru penggerak untuk daerah khusus.
Ke depan, dia berharap, akses signal telekomunikasi, khususnya untuk wilayah Muara Siberut bisa diperkuat. Hal ini, kata dia, sangat menghambat kreatifitas guru untuk meningkatkan kompetensinya, melalui pembelajaran online yang sering diselenggarakan oleh Kemendikbudristek. Dia juga berharap, ke depan, bisa berbagi ilmu dan belajar bersama dengan guru yg ada di wilayah Kepulauan Mentawai secara keseluruhan.(Arif R Daud, KABUPATEN MENTAWAI)