Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek kembali hadir dengan program baru bernama Parabek Weekly Wrap Up. Program ini merupakan program berita mingguan seputar pesantren yang disajikan dalam bentuk audio visual dan berbahasa Inggris.
Sampai laporan di Laman Guru ini dituliskan, Parabek Weekly Wrap Up sudah menayangkan 3 seri berita pada bulan Maret dan April 2022.
“Tidak cuma sekadar belajar membawakan berita layaknya presenter di TV, santri juga belajar mengaplikasikan keahlian berbahasa Inggris yang mereka pelajari. Perlu skill public speaking, juga perlu skill bahasa asing. Paket komplit,” tutur Ramadhanil Akhmar, koordinator bahasa asing tingkat Aliyah di Parabek.
Edisi pertama Parabek Weekly Wrap Up terbit pada 14 Maret 2022. Dipresenteri oleh Aqila Hani Fakhriya dari kelas 4 Aliyah IPA 3 yang pernah meraih Juara 3 Speech Contest dalam kegiatan Pospenas Kabupaten Agam pada Maret 2022 silam. Animo penonton khususnya wali santri sangat terasa.
Salah seorang wali santri mengaku senang melihat berita dalam Parabek Weekly Wrap Up. Melihat foto dan video kegiatan santri di pesantren dapat sedikit mengobati rasa rindu berpisah dengan anak.
“Saran juga untuk dikasih subtitle ya ustaz. Kami orang tua di rumah senang melihat anak berbahasa Inggris meskipun tidak semua kami bisa bahasa Inggris,” tambahnya.
Di edisi selanjutnya, Parabek Weekly Wrap Up mulai menambahkan subtitle bahasa Indonesia sebagai pengantar berita. Edisi dua dibawakan Syauqi Makarim dari kelas 4 Aliyah AGAMA 1 yang merupakan anggota komunitas Top 20, komunitas santri berbakat dalam bidang bahasa Inggris dan bahasa Arab.
Berbagai peningkatan terus terasa dari tiap edisinya. Pada edisi kedua, naskah berita diterjemahkan langsung oleh Syauqi. Menurutnya, menerjemahkan naskah berita dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris memiliki tantangannya tersendiri.
“Biasanya di kelas atau dalam kegiatan sehari-hari, kita menggunakan bahasa Inggris percakapan. Kalau dalam percakapan yang penting adalah bisa menerjemahkan cepat maksud kita dalam bahasa Inggris tanpa peduli grammar dan tenses. Akan tetapi, dalam berita, kita harus lebih teliti dalam grammar dan tenses agar penonton tidak salah memahami makna. Ditambah lagi ada kosa kata asing yang masih jarang digunakan,” jelas Syauqi.
Hal ini diaminkan oleh Ustaz Ramadhanil. Ustaz Parabek satu ini merupakan lulusan Pendidikan Bahasa Inggris UIN Batusangkar yang pernah tinggal kurang lebih satu tahun di Nagano, Jepang.
Sebagai praktisi, beliau membenarkan bahwa bahasa asing percakapan dengan bahasa formal seperti berita memiliki level kesulitan yang berbeda. Pada edisi ketiga, Parabek Weekly Wrap Up menggaet Aisyah Chairani sebagai presenter berita.
Aisyah juga merupakan anggota komunitas Top 20. Direncanakan pada edisi keempat yang akan terbit pada 7 April di kanal youtube Thawalib Parabek, akan menggaet Mia Asyifa Febriani, santri kelas 5 Aliyah yang merupakan finalis YES Program Student Exchange ke Amerika pada 2021 silam.
“Kita harus seriusi program Parabek Weekly Wrap Up ini. Kalau sekarang masih terbit 1x 1 minggu, kita targetkan ke depannya terbit setiap hari. Kalau hari ini naskah dan take videonya masih dibantu guru, kita targetkan ke depannya semua proses produksi full dikerjakan oleh santri. Supaya minat bakal santri mulai dari jurnalistik, public speaking, bahasa asing, videografi, dan editing video bisa terasah,” tutur Ustaz Taufik Hidayat, S.Th.I, M.Pd, Kepala Kepegawaian Umum dan Administrasi yang merupakan penanggung jawab program di bawah program kerja Humas Parabek. (*)