Kegiatan praktik memasak atau yang lebih dikenal dengan kegiatan PKK merupakan salah satu kegiatan yang dinantikan oleh siswa kelas akhir di sekolah dasar.
Kegiatan memasak sudah menjadi budaya bagi kebanyakan sekolah. Terutama yang berada di Ranah Minang sebagai ekstra kurikuler wajib bagi calon lulusannya.
Walaupun kegiatan memasak ini tidak ada di dalam struktur kurikulum, namun banyak pembelajaran yang bisa ditransfer kepada siswa sebagai bekal bagi mereka dalam menjalani kehidupan.
Melalui kegiatan ini, guru dapat mengasah potensi yang mereka miliki. Siswa dapat belajar menjadi seorang ekonom yang ahli mengelola keuangan untuk dapat menghasilkan makanan yang nikmat dengan biaya yang seminimalnya.
Siswa dapat belajar menjadi juru masak dengan diawali dengan bertanya kepada orang tua dan guru tentang menu yang ingin ditampilkan.
Kegiatan ini juga dapat meningkatkan hubungan yang harmonis antara anak dengan orang tua di rumah, orang tua dengan guru, dan juga sesama siswa. Tentunya hal ini dapat mengasah nilai kerja sama siswa.
Bagi guru kegiatan memasak ini dapat meningkatkan pemahaman guru dalam memahami karakteristik, potensi, dan bakat siswa lebih dalam. Guru dapat memberikan arahan dan masukan yang positif kepada siswa sebagai motivasi bagi mereka untuk menghadapi masa depan.
Contohnya saja saat ada seorang siswa yang biasanya saat belajar tidak begitu antusias, tetapi saat kegiatan memasak ia berpartisipasi dengan aktif, maka akan menjadi catatan khusus bagi guru untuk memotivasi siswa tersebut agar ia bisa terus semangat belajar dan meyakinkan ia bisa sukses di masa depan walaupun secara akademik tidak terlalu menonjol.
Banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dengan terus membudayakan kegiatan praktik memasak bagi siswa kelas akhir di sekolah dasar terutama bagi kita yang berada di Ranah Minang tercinta.
Hasil belajar yang kita harapkan tidak hanya sekedar angka-angka yang akan terukir di ijazah mereka, tetapi hasil belajar yang sesungguhnya adalah agar mereka dapat menjadi anak yang cerdas, shaleh, dan berakhlakul karimah yang kelak mereka nanti dapat menjadi orang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
Ini adalah harapan setiap guru pada siswanya begitu juga harapan orang tua kepada anak mereka. Karena begitu pentingnya kegiatan praktek memasak ini dilaksanakan, maka guru beserta siswa kelas akhir di SDN 09 Sungaicubadak Kecamatan Baso Kabupaten Agam juga ikut melaksanakannya.
Kegiatan ini dilaksanakan Selasa silam. Mengapa dipilih hari Selasa? Karena hari Senin adalah hari pasarnya orang Baso sehingga para siswa maupun orang tua yang membantu kegiatan anaknya dapat berbelanja keperluan memasak sehari sebelumnya.
Kegiatan ini diikuti oleh tiga puluh orang siswa kelas akhir di sekolah itu. Siswa yang terlibat sangat antusias dengan kegiatan ini begitu juga dengan orang tua mereka. Beberapa hari sebelumnya mereka sudah sibuk bertanya resep kepada orangtua masing-masing.
Ada yang langsung berbelanja keperluan ke pasar Baso dan ada juga yang menitipkan belanja kepada salah seorang orang tua mereka. Pukul tujuh pagi sebagian besar mereka sudah datang dengan membawa peralatan yang ditugaskan.
Setelah semua persiapan matang kira-kira pukul 07.30 mereka sudah memulai kegiatan memasak, sangat luar biasa antusias mereka. Kegiatan memasak didampingi oleh guru kelas VI dan sesekali guru lain mendatangi mereka saat memasak sebagai bentuk motivasi kepada mereka.
Menjelang pukul 10.00 semua masakan mereka sudah terhidang rapi di atas meja. Ada makanan pokok, lauk, dan tidak tertinggal aneka jus dan minuman lainnya mereka hidangkan.
Kegiatan ektrakurikuler memasak ini patut kita lestarikan sebagai budaya walaupun tak termaktub dalam kurikulum karena sangat banyak manfaat yang dapat diperoleh oleh siswa. Kegiatan praktik memasak di sekolah sebagai salah satu pendidikan keterampilan hidup sebagai modal masa depan generasi penerus bangsa. (***)