Setahun belajar langsung di Negeri Tirai Bambu belum menjamin seseorang bisa berbahasa Mandarin dengan lancar, bisa menulis dan membaca tulisan kanjinya. Butuh waktu dan proses lama agar seseorang bisa menguasai bahasa Mandarin, dan cas, cis, cus layaknya penutur asli.
Di Xiamen-Tiongkok, aku mempelajari Bahasa Mandarin yang terdiri dari pelajaran membaca, menulis, mendengar, berbicara dan kosakata. Masing-masing mata kuliah tersebut diajarkan oleh dosen yang berbeda.
Ternyata Bahasa Mandarin itu pelafalannya memiliki nada-nada tertentu, layaknya seperti belajar bernyanyi, kita harus tau mana nada rendah, mana yang harus ditinggikan dan mana nada yang harus turun naik.
Dalam Bahasa Mandarin ada 4 nada yang harus dikuasai, yaitu nada datar, nada naik, nada turun naik dan nada turun, bahkan ada yang tidak pakai nada sama sekali. Contohnya ketika kita membaca “ma” yang artinya kuda, “ma” nya dibaca dengan nada turun naik. Kalau salah nada maka “ma” yang kita baca akan berubah arti menjadi apakah, ibu, dan arti lainnya.
Dalam pelafalan nada tersebut yang paling susah adalah nada ke 2 dan nada ke 3, jadi kamu harus sering-sering berlatih untuk nada tersebut agar bisa dengan tepat melafalkannya .
Untuk orang yang baru pertama kali belajar, pelafalan nada akan sangat jelas bedanya dengan yang sudah mahir, karena jika kita mendengar orang China saat berbicara pasti Kita akan berpikir kenapa nadanya tidak ada? Sebenarnya ada cuma ketika mereka berbicara pelafalannya lebih pendek dan dipercepat.
Nah, untungnya aku memiliki dosen yang sangat sabar dan baik, ia mengajarkan kami pelafalan kata berulang-ulang sehingga memudahkan kami untuk memahami materi yang disampaikannya.
Kesulitan berikut adalah dalam hal menulis. Tulisan kanji atau disebut dengan Hanzi merupakan tulisan yang sulit untuk dipelajari. Hanzi merupakan huruf paling tua di dunia, juga huruf dengan pengguna paling banyak di dunia.
Huruf–huruf di dalam Hanzi sangat banyak, totalnya kira-kira 60.000, namun huruf yang sering dipakai kira-kira 6.000 dan tidak semua orang China, hafal semua huruf tersebut.
Di negara Tiongkok hanzi dipakai dalam penulisan sehari-hari.
Di sana jarang dipakai huruf-huruf berupa alphabet A sampai Z. Tulisan di buku-buku, merek-merek toko, kedai, perusahaan dan merek-merek rambu lalu lintas semuanya bertulisan hanzi.
Apa sih yang membuat huruf ini sangat susah? Ya karena cuma terlihat seperti garis keriting yang tidak jelas. Huruf-huruf yang ada tersebut sebenarnya banyak berupa simbol-simbol alam yang diubah dalam bentuk guratan atau tulisan.
Bagaimana caranya supaya kita bisa lancar menulis hanzi? kuncinya satu yaitu rajin latihan, tiap hari menulis 1 sampai 10 kata, kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah harus sabar dalam berlatih menulis hanzi tersebut.
Bagiku belajar menulis tulisan kanji merupakan pelajaran yang cukup menyenangkan, menulis kanji membutuhkan kesabaran dan kehati-hatian, di samping itu kita juga harus disiplin dalam aturan penulisan, tidak boleh asal tulis, karena hasilnya akan berbeda dan tidak bagus apabila asal tulis.
Dalam belajar aku sering menuliskan bacaan hanzi ketulisan latin, ternyata dalam belajar Bahasa Mandarin juga ada tulisan latin untuk memudahkan membaca tulisan yang ditulis dengan tulisan kanji. Tulisan itu disebut dengan Pinyin.
Pinyin adalah tulisan yang menggunakan alfabet A sampai Z, tapi ada beberapa pengucapan huruf yang berbeda dengan huruf atau alphabet pada umumnya, walaupun tidak semua penyebutan huruf pinyin itu susah tapi ada beberapa huruf yang cukup membingungkan karena perbedaan dalam cara membacanya, contohnya seperti huruf B dibaca P, huruf Z dibaca C dan beberapa perubahan lainnya.
Yang namanya belajar tentu tidak mudah, apalagi mempelajari bahasa yang jarang kita dengar dan jarang dipakai di lingkungan tempat kita tinggal.
Untuk membantu memahami dan menguasai Bahasa Mandarin, maka kita bisa memanfaatkan tutorial-tutorial di youtube yang bisa dijadikan panduan, serta tidak lupa aku men-download aplikasi-aplikasi pendukung yang juga bisa di download di playstore android.(***)