UPTD SMPN 1 Luak: Guru Sisihkan Gajinya, Berbagi ke Siswa

PEDULI: Penyerahan bantuan sembako kepada salah seorang siswa SMPN 1 Luak.

Memberi sama dengan peduli. Bertanam rasa peduli akan memberi arti. Apalagi bagi yang membutuhkan. Itu sudah pasti punya nilai tersendiri. Kegiatan bertanam solidaritas dan rasa peduli serta rasa tenggang ini dilakukan dalam bulan Ramadhan tentu pahalanya berlipat ganda.

Tahun ini, SMPN 1 kembali bagi-bagi paket sembako kepada peserta didik yang kurang mampu. Pada tahun ini jumlah pemberian sembako ditingkatkan dari tahun sebelumnya. Pemberian tahun ini untuk 150 peserta didik.

Bagi-bagi paket sembako untuk siswa yang tidak mampu, sudah menjadi tradisi di sini. Sudah dilakukan sejak tiga tahun belakangan ini. Tujuannya, memerhatikan peserta didik yang kurang mampu.

Paket sembako yang diberikan bukan hanya menyentuh peserta didik saja. Akan tetapi pada tahun-tahun sebelumnya juga diberikan kepada masyarakat yang ada di sekitar sekolah. Masyarakat yang layak menerima zakat juga diberikan. Seperti penerimaan yang diberikan kepada peserta didik UPTD SMPN 1 Luak.

Dengan kegiatan itu juga terperhatikan orang-orang yang kurang mampu di sekitar sekolah kita. Untuk paket sembako kali ini berupa minyak goreng lebih kurang 2 liter. Satu karung beras 10 kg. Telur dua karton. Meskipun harga agak berbeda dari tahun sebelumnya. Untuk tahun ini masih bisa diusahakan.

Pada pemberian paket sembako tahun ini dihadiri atau dijemput langsung oleh orang tua peserta didik yang menerima. Pada kesempatan itu Harnieti S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah memberikan sambutan dan berpesan kepada orang tua untuk anak-anaknya di rumah.

Baca Juga:  Gerakan Literasi, Tingkatkan Minat Baca

“Hendaknya kita selalu memerhatikan anak-anak di rumah. Berilah dorongan kuat kepada anak-anak kita untuk belajar, memantau sikap dan perilakunya, memerhatikan teman bergaulnya sehingga kita tidak kecolongan dengan kelakuan yang bertentangan dengan agama atau nilai-nilai dan etika dalam kehidupan,” ujarnya.

Buk Kepsek ini mengajak kita semua memanfaatkan bulan Ramadhan untuk menjaga silaturrahim kita. Antara kita sesama kita yang hadir saat ini atau antara orang tua dengan sekolah hendaknya tetap menjalin kerja sama mencapai kualitas pendidikan di sekolah yang kita cintai ini.

Paket sembako yang diberikan kepada peserta didik atau masyarakat sekitar tersebut adalah berasal dari gaji guru yang disisihkan. Sebetulnya, Gerakan Satu Luak Peduli bukan saja dilakukan pada bulan Ramadhan tetapi juga pada awal tahun pelajaran. Tahun pelajaran 2020, sekolah ini memberikan baju putih dongker kepada peserta didik yang kurang mampu.

Tahun 2021 memberikan baju putih dongker bagi yang berprestasi dan yang kurang mampu dan tahun 2022 juga dilakukan pemberian baju olah raga gratis untuk seluruh peserta didik baru. Baju putih dongker bagi yang tidak mampu. Pemberian paket di awal tahun ajaran baru tersebut juga berasal dari gaji guru yang disishkan. (*)