Kebahagiaan itu pada Diri Sendiri, Aqua: Kuncinya Bersyukur & Kerja Ikhlas

51

Semua anggota Polres Bangkalan berhak bahagia agar selalu semangat melaksanakan tugas,  terutama memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Untuk mewujudkan itu cukup sederhana. Kebahagiaan itu ada pada diri sendiri.

Penegasan itu disampaikan Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana pada Sharing Komunikasi dan Motivasi di hadapan puluhan anggota polisi,  termasuk perwira dan pegawai aparatur sipil negara di lingkungan Polres Bangkalan, Jawa Timur (Jatim), Kamis sore (25/11/2021).

Kegiatan itu tindak lanjut safari silaturahim yang dijalankan Dr Aqua selama sekitar dua pekan di Jawa Timur (Jatim). Sharing tersebut bertajuk “Memperkuat Kemampuan Komunikasi Seluruh Personel Polres Bangkalan untuk Meningkatkan Kinerja Terutama Memberikan Layanan Terbaik ke Masyarakat”.

Aqua melanjutkan, kunci hidup bahagia adalah menjalani kehidupan termasuk melaksanakan aktivitas mulia sebagai anggota Polri, menikmatinya, selalu mengedepankan rasa syukur, dan menerima apapun dengan ikhlas.

“Kebahagiaan tidaklah identik menjadi milik mereka yang memiliki segalanya. Itu hanya akan menghampiri mereka yang bersyukur atas apapun situasi dan kondisi yang dialaminya. Oleh karena itu, hidup bahagia itu rumusnya syukur dan bekerja ikhlas,” kata Dr Aqua menegaskan.

Staf Ahli Ketua Umum Komite Olah Raga Nasional (KONI) Pusat Bidang Komunikasi Publik ini mengungkapkan untuk hidup bahagia dan tanpa beban maka kita mesti menjalani kehidupan ini dengan sederhana.

Selalu bersyukur dan bekerja dengan ikhlas, kata Aqua, gampang diucapkan dan sangat bisa dilaksanakan. Bukan seperti yang selama ini dikatakan banyak orang yakni mudah mengucapkannya dan sulit melaksanakannya.

“Jika dari awal berpikirnya sulit selalu bersyukur dan bekerja dengan ikhlas, maka sampai kapan pun tidak akan pernah bisa mewujudkan. Kenapa? Karena dari awal pikirannya sudah menyatakan tidak bisa,” ungkap Dr Aqua.

Pria sederhana yang senang membantu banyak orang dengan ikhlas ini menyodorkan setidaknya empat cara menjalani hidup dengan simpel.

“Pertama, jangan pernah mencampuri masalah hidup orang lain. Komentar ini-itu yang tidak perlu atau fitnah sana dan sini, menjajakan keburukan orang lain,” kata Dr Aqua menegaskan.

Kedua, pelopor program umrah gratis The Power of Silaturahim (POS) ini menjelaskan bahwa kita mesti bergaya hidup sesuai dengan kemampuan sosial dan ekonomi kita sendiri.

“Jangan siksa diri demi semata memuaskan hati. Ketiga, nikmatilah hidup dengan bersyukur. Apa yang yang dijalani seperti mana yang  diinginkan,” ucap Aqua.

Pria dengan jejaring pertemanan yang luas ini menambahkan hal keempat adalah, jangan pernah mendengarkan apa kata orang tentang diri kita.

“Ingatlah kita tak meminta makan atau beras kepada mereka. Jadi kenapa kita memusingkan apa kata orang. Fokus saja apa yang bisa kita kerjakan dan kerjakanlah dengan sebaik-baiknya. Intinya, bahagia sederhana, sesederhana kita tersenyum dan bersyukur dengan apa yang kita miliki,” tegas Dr Aqua.

Lebih jauh, penulis buku “super best seller” Trilogi The Power of Silaturahim itu menyatakan bahwa pada hakikatnya waktu di dunia itu hanya ada tiga hari, yakni kemarin, hari ini, dan esok.

“Kemarin adalah hal yang tak akan terulang lagi ceritanya. Besok adalah dimensi waktu yang belum tentu kita bisa bertemu dengannya,” ungkap pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara ini.

Oleh karena itu, ia mengingatkan waktu di hari ini yang harus kita perjuangkan. Inilah dimensi waktu di mana kita bisa menabung berbagai amalan untuk kita yang akan kita petik hasilnya di masa mendatang.

“Jangan pernah sia-siakan waktu yang kita miliki. Karena itu, niatkan semua yang kita kerjakan sebagai ibadah kita kepada Tuhan. Jika kita melakukan semua dengan ikhlas dilandasi oleh ibadah maka kita tidak akan pernah merasa lelah. Kita akan selalu dibantu oleh Yang Mahakuasa sehingga apapun yang kita lakukan akan kita jalani dengan penuh kemudahan,” kata bapak dua anak ini menguraikan.

Hasil Silaturahim

Kegiatan yang digelar di Aula Polres Bangkalan itu dihadiri  Kapolres AKBP Alith Ariano SIK. Pada sharing tersebut, putra bungsu Dr Aqua yakni Savero “Ero” Karamiveta Dwipayana kembali tampil berduet bersama sang ayahanda.

Mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) yang juga Staf Bidang Komunikasi Sosial Poitik dan Masyarakat (Komsospolmas) Tim Komunikasi Publik Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Kementerian Komunikasi dan Informasi itu menyampaikan materi menarik terkait komunikasi dalam kaitan dengan pandemi Covid-19.

Mereka berdua berada di Polres Bangkalan setelah paginya tampil dalam kegiatan “Jurnalis Mengajar” yang dilaksanakan Tugu Media Group di Malang. Dr Aqua Sharing Komunikasi dan Motivasi di SMKN 1 Turen, Kabupaten Malang. Sedangkan Ero di Universitas Ma Chung Kota Malang.

Sharing Komunikasi dan Motivasi di Polres Bangkalan merupakan hasil silaturahim Dr Aqua dan CEO Tugu Media Group Irham Thoriq pada Rabu (24/11/2021) ke Alith di kantornya. Sehari sebelum acaranya dilaksanakan di Polres Bangkalan.

Ketika ketemu Alith, Dr Aqua langsung memberikan buku “super best seller” Trilogi The Power of Silaturahim karyanya. Ketiga buku itu berjudul “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”, “Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan)” serta “Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama”.

Dr Aqua dan Alith baru pertama kali ketemu. Meski begitu komunikasi mereka sangat akrab, seperti teman lama yang baru ketemu lagi.

Hal ini lantas membuat Alith berinisiatif mengundang Dr Aqua untuk mengisi Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada jajarannya, khususnya yang berada di pelayanan.

”Tapi syaratnya satu, saya tidak mau dibayar. Itu komitmen saya sejak lama jika diundang Sharing Komunikasi dan Motivasi di lingkungan Polri dan TNI,” tegas Dr Aqua kepada Alith.

Setelah berunding, akhirnya disepakati kalau Sharing Komunikasi dan Motivasinya digelar Kamis sore (25/11/2021) di Aula Polres Bangkalan. Sebagai bentuk keseriusannya, Alith saat itu langsung memanggil Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (Kabag Sumda) AKP Hartanta.

Alith mengatakan, acara Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan Dr Aqua sangat berharga. ”Ini momentum berharga, jangan sampai kami melewatkannya. Pak Aqua jadwalnya padat sekali. Berkenan datang ke Polres Bangkalan merupakan rezeki buat kami di sini,” imbuhnya.

Dia berharap, dengan pelaksanaan Sharing Komunikasi dan Motivasi itu, seluruh jajarannya lebih semangat lagi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan begitu keberadaan mereka dirasakan langsung oleh warga Bangkalan khususnya.

Setelah berdiskusi dan salat Duhur bersama, Alith dan Dr Aqua makan siang bersama di Rumah Makan Bebek Sinjay yang legendaris di Bangkalan, Madura. Mereka dijamu pemiliknya Mohammad Gaffar yang merupakan teman akrab Dr Aqua.

Hati yang Bersih

Aqua melanjutkan, komunikasi adalah senjata utama seluruh anggota Polri. Jika mau sukses dalam melaksanakan tugas-tugasnya agar memperbaiki dan meningkatkan kemampuan komunikasinya.

Menurut Dr Aqua belajar komunikasi itu tidak sulit. Terpenting memperhatikan dasarnya yakni memiliki hati yang bersih. Lakukan secara konsisten.

“Jika hal yang mendasar itu dapat diwujudkan secara konsisten maka insya Allah komunikasinya sukses. Baik di internal maupun eksternal,” tegas Aqua.

Menurut bapak dua anak itu selama ini banyak persoalan yang terjadi baik di internal maupun eksternal institusi karena masalah komunikasi. Kondisi di dalam lembaga lebih mendominasi.

Baca Juga:  Jokowi Larang Pejabat Gelar Buka Puasa Bersama selama Ramadhan

Terkait itu, Dr Aqua menyarankan semua peserta untuk lebih serius menuntaskan semua masalah komunikasi di internal institusi. Dengan menekankan dalam diri masing-masing bahwa para personil Polres Bangkalan adalah saudara sehingga harus saling mengasihi, menolong, dan bersama-sama mencari solusi atas seluruh persoalan yang muncul.

“Jangan sampai ada yang beranggapan bahwa sesama personel di Polres Bangkalan adalah saingan. Buang jauh-jauh pemikiran seperti itu. Kedepankan kekompakan dan kerja sama tim. Wujudkan selalu super tim. Dengan begitu yakinlah semua target bakal tercapai,” ungkap Aqua.

Untuk mewujudkan itu anggota Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) ini menyarankan semua anggota polisi di mana saja berada agar secara konsisten melaksanakan REACH Plus A+C. Jadi tidak hanya saat bertugas saja.

Menurut Aqua, selama ini telah terbukti REACH Plus A+C sukses mengatasi berbagai persoalan komunikasi. Jadi semua anggota polisi tinggal menjalankannya saja secara konsisten.

Aspek pertama adalah sikap menghargai orang lain tanpa kecuali yang diwakili dengan kata “Respect”. Penulis buku “super best seller” trilogi The Power of Silaturahim ini menegaskan di mana pun kita berada, jangan pernah menganggap remeh siapa pun. Hormati dan hargai semua orang yang berkomunikasi dengan kita.

“Jangan karena punya pangkat dan jabatan, merasa lebih hebat dari yang lain. Sehingga tidak menghargai orang lain,” kata pria yang selalu bicara apa adanya.

Amanah sebagai anggota polisi, ujar Aqua, sebaiknya dimanfaat sebaik-baiknya dengan menghargai semua orang. Sehingga semuanya merasa nyaman saat  bekomunikasi.

Selain itu, tambahnya, masyarakat tidak ragu-ragu menyampaikan berbagai informasi kepada polisi. Sedikit banyak info yang disampaikan mereka bermanfaat buat polisi.

Kedua adalah sikap “empathy” (empati). Semua anggota polisi harus bisa merasakan yang dirasakan orang lain. Ini juga penting buat para komandan kepada seluruh anggotanya.

“Upayakan bisa merasakan yang dialami orang lain.Dengan begitu semuanya merasa nyaman. Apalagi kalau kemudian dapat membantu mengatasi kesulitan mereka,” tutur Dr Aqua.

Mantan anggota Dewan Pakar Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) itu menyarankan untuk selalu berempati pada setiap orang terutama yang ada kaitan dengan aktivitas yang dilakukan. Hal itu dapat membuat komunikasinya jadi nyaman dan lancar sehingga tujuan melaksanakan komunikasi tercapai.

Ketiga adalah “audible” atau dapat dipahami dan dimengerti. Berusahalah agar semua yang disampaikan kepada orang lain termasuk masyarakat pesannya dapat mereka terima dengan baik.

“Upayakan semua pesan yang kita sampaikan diterima secara maksimal dan dapat dipahami oleh penerima pesan. Ini sangat penting agar mereka tidak salah memahaminya sehingga umpan baliknya sesuai dengan yang diharapkan,” ungkap penulis buku “super best seller” yang berjudul “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi” ini.

Aqua kemudian menjelaskan tentang beberapa elemen penting dalam proses komunikasi agar efektif dan mencapai sasaran. Menurutnya hal ini sangat menentukan keberhasilan berkomunikasi.

Hal tersebut adalah Pengirim informasi (Sender), Simbol/Isyarat (Encoding), Saluran (Channel),  Mengartikan Simbol/Isyarat (Decoding), Penerima (Receiver), Umpan Balik (Feedback) dan Pesan (Message) itu sendiri.

Pertama adalah Pengirim (Sender) atau disebut dengan Komunikator. Biasanya telah menyiapkan berbagai pesan yang akan disampaikan.

“Saat ini saya menjadi komunikator. Menyampaikan banyak pesan kepada seluruh peserta Sharing Komunikasi dan Motivasi di Polres Bangkalan,” jelas Dr Aqua.

Kedua adalah Pesan (Message). Merupakan proses menyampaikan berbagai pemikiran termasuk ide, gagasan, pedoman, instruksi, perintah, dan lainnya. Ketika melakukan ini terkadang ada gangguan (noise). Upayakan untuk meminimalisirnya agar semua pesan tersampaikan dengan baik.

Ketiga adalah mengkonversikan pesan ke bentuk simbolis (encoding). Ini adalah proses mengubah semua pesan yang akan disampaikan menjadi simbol, kalimat, tindakan, gerakan tubuh, diagram, gambar-gambar dan lainnya.

“Penerima pesan harus bisa memahami seluruh pesan yang disampaikan. Untuk itu dibutuhkan kepiawaian pengirim pesan agar semua yang disampaikannya mudah dipahami,” kata Dr Aqua.

Keempat, saluran komunikasi (channel). Dalam menyampaikan pesan, pengirim pesan harus menggunakan saluran komunikasi yang tepat. Ini sangat penting agar semua yang disampaikan dapat diterima secara efektif dan penerima pesan menafsirkannya secara benar.

Selain saluran komunikasi harus tepat, juga terkait erat dengan hubungan interpersonal antara pengirim dan penerima pesan. Termasuk urgensi pesan yang akan dikirim.

Kelima adalah pengertian ulang simbolis (Decoding). Pada proses ini penerima berusaha untuk menafsirkan semua  pesan yang disampaikan pengirim kepadanya dan mencoba memahaminya dengan sebaik mungkin.

“Komunikasi yang efektif hanya terjadi jika penerima pesan memahami sama persis dengan yang dimaksudkan pengirim pesan. Untuk itu sebaiknya menyampaikannya dengan kalimat sederhana yang mudah dipahami,” ujar Dr Aqua.

Keenam adalah penerima pesan (Receiver). Biasa juga disebut dengan komunikan. Harus berusaha secara maksimal memahami semua pesan yang diterima.

Komunikasinya efektif jika semua pesan yang dikirimkan dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Kemudian memahaminya sesuai dengan maksud pengirim pesan.

Ketujuh adalah umpan balik (feedback). Merupakan langkah terakhir dari proses komunikasi. Ini sekaligus buat  memastikan penerima telah menerima pesan dengan baik dan menafsirkannya secara benar sesuai dengan yang dimaksudkan oleh orang yang mengirimkan pesan.

“Umpan balik menunjukkan bahwa komunikasinya dua arah. Tanggapan penerima pesan wujudnya bisa verbal dan non verbal. Hal ini sangat penting bagi pengirim pesan untuk mengetahui efektif atau tidak pesan yang disampaikannya,” jelas Dr Aqua.

Aspek selanjutnya dari REACH ungkap penulis banyak buku “super best seller” ini adalah “clarity” atau kejelasan dari semua pesan yang disampaikan. Jangan sampai menimbulkan multi interpretasi atau tafsir yang akhirnya tujuan berkomunikasi tidak tercapai.

“Clarity” bisa juga diartikan sebagai upaya melakukan transparansi dalam berkomunikasi. Perlu membiasakan hal ini, tanpa menutup-nutupi informasi, agar penerima pesan menjadi percaya.

Apapun pesan komunikasi yang disampaikan harus dapat dipahami oleh pihak lain, dengan penyampaian yang sederhana dan apa adanya.

“Semua pesan yang disampaikan harus jelas agar tidak terjadi multi interpretasi atau penafsiran yang berbeda dari penerima pesan. Jika itu terjadi dampaknya bisa fatal,” tegas Dr Aqua.

Terakhir adalah “humble” atau rendah hati. Jangan pernah tinggi hati dan sombong karena itulah awal dari keterpurukan kita sebagai manusia.

“Contohnya adalah jabatan seseorang. Itu ibarat kapas di ujung telunjuk. Begitu ditiup bisa langsung hilang. Sebagai manusia tidak ada yang perlu kita sombongkan. Semuanya milik Tuhan. Kita hanya dititipkan saja. Setiap saat yang kita miliki bisa diambil pemilikNya dan kita diminta pertanggungjawabannya,” terang Dr Aqua yang sangat rendah hati.

Semakin tinggi jabatan dan pangkat seseorang, kata Aqua, seharusnya orang tersebut makin rendah hati. Bukan sebaliknya yang akhirnya dapat merugikan orang tersebut dalam jangka panjang.

“REACH” menurut laki-laki yang hobi silaturahim ini tidak ada artinya jika tidak dilengkapi dengan huruf ‘A’ dan ‘C’ yakni Action dan Consistency atau Tindakan nyata dan cepat serta Konsistensi dalam pelaksanaannya. Jadi yang paling penting adalah implementasi pelaksanaannya secara terus-menerus.

Komunikasi itu lanjut Dr Aqua kelihatannnya sederhana. Bahkan ada orang yang menyepelekannya. Apalagi merasa sejak lahir setiap hari telah berkomunikasi.

“Padahal komunikasi itu vital sekali. Jika tidak hati-hati dalam berkomunikasi dampaknya bisa fatal. Telah banyak contoh mengenai hal ini,” ungkap Aqua.(rel/idr)