TNI AL Targetkan Tambah 4 Kapal Tunda Dalam Setahun

10
GENERASI BARU: Satu unit kapal jenis harbour tug atau kapal tunda meluncur dari dermaga PT Noahtu Shipyard, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Selasa (7/3). TNI AL berkomitmen terus menambah kapal tunda untuk mengimbangi pertambahan kapal perang.(DOK. DISPENAL)

TNI AL mendapat tambahan alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk mendukung tugas operasi yang mereka emban. Selasa (7/3), Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda TNI Agus Santoso secara resmi meluncurkan satu unit kapal jenis harbour tug atau kapal tunda.

Selain berfungsi membantu pergerakan kapal perang, kapal jenis itu juga bisa dimanfaatkan oleh TNI AL untuk operasi search and rescue (SAR). Agus mengungkapkan, kapal tunda yang baru dia luncurkan itu dibangun oleh perusahaan industri pertahanan dalam negeri, PT Noahtu Shipyard.

Secara keseluruhan, mereka membangun dua kapal tunda untuk TNI AL. Satu untuk Komando Armada I di Jakarta dan satu lainnya untuk Koarmada III di Sorong, Papua. “Kapal tunda kami rata-rata usianya sudah tua. Kalau kita lihat yang di Surabaya itu rata-rata sudah tua,” imbuhnya.

Karena itu, tidak hanya untuk Komando Armada I dan Komando Armada III, TNI AL juga bakal mengupayakan penambahan kapal tunda untuk Komando Armada II di Surabaya. Menurut Agus, idealnya masing-masing pangkalan TNI AL memiliki lima kapal tunda.

Dengan begitu, pergerakan kapal perang Angkatan Laut akan lebih cepat. “Koarmada I, Koarmada II, atau Koarmada III, itu wajib punya,” ungkap perwira tinggi dengan dua bintang di pundak tersebut.

Satu kapal tunda yang dibangun oleh PT Noahtu Shipyard dibeli oleh TNI AL dengan harga Rp 85 miliar. Sehingga anggaran yang dikeluarkan untuk menambah dua kapal tunda mencapai Rp 170 miliar.

Satu unit kapal tunda yang sudah selesai dibangun akan dioperasikan oleh Komando Armada I. Sementara satu unit kapal tunda yang masih dalam proses pembangunan akan dikirim ke Papua untuk memenuhi kebutuhan pangkalan di Komando Armada III.

Baca Juga:  Kembangkan Lini Bisnis, Muhammadiyah Bakal Dirikan Pabrik Infus

Agus menegaskan, keberadaan kapal tunda sangat penting bagi TNI AL. Terlebih saat ini Angkatan Laut terus menambah kapal perang. Baik kapal perang untuk angkut pasukan dan senjata maupun kapal perang korvet, fregat, dan kapal perang jenis lainnya.

“Seiring dengan bertambahnya alutsista kami, bertambahnya pangkalan yang bisa digunakan, tentunya keberadaan kapal tunda sangat penting,” kata Agus. Dengan kebutuhan itu, TNI AL menarget menambah empat kapal tunda dalam satu tahun.

Dua kapal tunda yang dibangun oleh PT Noahtu Shipyard di Jakarta, lanjut Agus, akan ditambah dengan dua kapal tunda lain. “Untuk mengganti (kapal tunda) yang sudah tua, khususnya yang di Surabaya,” imbuhnya.

Dia belum menyebut dimana dua kapal tunda itu akan dibangun. Namun, TNI AL memastikan memilih produk lokal. “Kami sejalan dengan instruksi bapak presiden, semaksimal mungkin bisa diproduksi dalam negeri,” tambah dia.

Tidak hanya kapal tunda, Angkatan Laut mengandalkan perusahaan industri pertahanan dalam negeri untuk membangun kapal jenis lainnya.

“Saat ini kami juga bekerja sama dengan Noahtu (Shipyard) terkait kapal angkut tank. Kami bangun kapal angkut tank,” kata Agus. Tentu bukan hanya galangan di Jakarta, TNI AL turut mengandalkan galangan yang berbasis di daerah lain seperti di Banyuwangi, Lampung, dan Batam. (syn/jpg)