Anak Enam Bulan ke Atas Bisa Vaksin Covid-19

11
Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito. (Dery Ridwansah/JawaPos.com)

Kabar baik datang dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Lembaga tersebut menerbitkan emergency use authorization (EUA) Vaksin Comirnaty Children yang bisa digunakan anak usia enam bulan hingga 12 tahun.

Vaksin Covid-19 dianggap salah satu yang dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat virus SARS CoV-2. EUA Vaksin Comirnaty Children untuk usia 5 sampai 11 tahun mulanya diberikan pada 29 November. Kemarin (27/12) BPOM menyatakan telah memberikan EUA bagi untuk usia enam bulan hingga empat tahun.

Kepala BPOM Penny K Lukito berharap vaksin ini membantu pemenuhan terhadap kebutuhan vaksin Covid-19 untuk anak. Sejauh ini variasi vaksin untuk anak memang lebih sedikit daripada orang dewasa. Vaksin ini dikembangkan dengan platform mRNA dan diinisiasi oleh Pfizer-BioNTech.

“Namun, Vaksin Comirnaty Children memiliki formulasi dan kekuatan yang berbeda dengan Vaksin Comirnaty untuk remaja dan dewasa,” kata Penny. Sehingga Vaksin Comirnaty Children tidak dapat digunakan pada individu berusia 12 tahun ke atas.

Dosis Vaksin Comirnaty Children untuk usia enam bulan sampai empat tahun pada vaksinasi primer adalah 3 mcg/0,2 mL. “Dua dosis pertama diberikan dalam rentang waktu tiga minggu. Diikuti dengan dosis ketiga yang diberikan setidaknya delapan minggu setelah dosis kedua,” katanya.

Baca Juga:  Setelah Garuda, Kemenag Protes Keras Saudia Airlines karena Ubah Kapasitas Seat

Sementara dosis Vaksin Comirnaty Children usia 5-11 tahun untuk vaksinasi primer adalah 10 mcg/0,2 mL. Penny menuturkan pemberian imunisasi dilakukan dua kali dengan rentang waktu tiga minggu antara dosis pertama dan kedua.

Menurutnya, dalam pemberian persetujuan EUA, BPOM tentunya terlebih dahulu melakukan evaluasi terhadap aspek keamanan, khasiat, dan mutu. Berdasarkan hasil studi, Vaksin Comirnaty Children untuk usia enam bulan hingga empat tahun dan Vaksin Comirnaty Children 5-11 tahun memiliki profil keamanan yang dapat ditoleransi.

Efek samping ringan hinga sedang dilaporkan bisa terjadi pada anak kelompok usia enam bulan hingga kurang dari 5 tahun.

Penny merincikan, terdapat kejadian pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening di kelompok vaksin sebesar 0,2 persen pada subjek usia 6 bulan hingga kurang dari 2 tahun. Lalu efek samping pada usia dua tahun hingga lima tahun hanya ditemukan 0,1 persen.

“Secara konsisten, BPOM mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya kunci dalam memutus rantai penyebaran Covid-19,” ungkapnya.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk bijak dan berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan yang digunakan dalam penanganan Covid-19. (lyn/jpg)