Pemerintah Arab Saudi berupaya meningkatkan layanan haji. Tahun ini mereka menambah jumlah toilet atau kamar mandi di Arafah. Meskipun jamaah hanya satu sampai dua hari berada di Arafah, keberadaan toilet sangat krusial.
Pengecekan langsung layanan jamaah haji di Arafah dipimpin langsung Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Subhan Cholid. Dia mengatakan wukuf di Arafah masih cukup lama. Tetapi secara berkala pemerintah mengecek kesiapan layanan jamaah di Arafah.
Subhan menuturkan ada beberapa layanan jamaah di Arafah. Yaitu tenda dilengkapi kasur, AC, dan lampu penerangan. Kemudian juga dibangun dapur untuk pemenuhan katering serta toilet.
Dia menjelaskan progres penyiapan layanan haji di Arafah sudah jauh lebih baik dibandingkan saat peninjauan 26 Mei lalu. “Penyiapan dapur sudah. Konsumsi terus dikebut. Kamar mandi di setiap maktab juga akan ditambah 10 pintu,” tuturnya.
Dia mengatakan jumlah tenda dalam satu maktab berbeda-beda, menyesuaikan kontur tanahnya. Dalam satu maktab, rata-rata dihuni sekitar 3.000 jamaah haji. Pada musim haji 2023 ini, jamaah haji Indonesia ditempatkan dalam 70 maktab.
Pada kondisi sebelumnya, dalam satu maktab dilengkapi 40 toilet dan 10 keran air untuk berwudhu. Dengan penambahan 10 toilet itu, diharapkan bisa memperpendek antrian jamaah.
“Tambahan 10 toilet itu perinciannya adalah delapan toilet duduk dan dua toilet jongkok,” jelasnya. Subhan mengatakan Menag Yaqut Cholil Qoumas menaruh perhatian terhadap layanan haji.
Termasuk layanan kamar mandi atau toilet di Arafah. Dengan layanan yang lebih nyaman, diharapkan jemaah bisa fokus berdoa dan beribadah saat wukuf. Untuk kesiapan tenda, Subhan menuturkan sekitar 90 persen sudah terpasang.
Dia menuturkan sebelum dipasangi tenda, tanah harus dipadatkan dahulu. Baru tenda bisa dibangun. Kemudian setiap tenda juga dilengkapi kasur. Dia berharap pada 6 Dzulhijjah seluruh layanan jemaah di Arafah sudah siap 100 persen.
Pasalnya jamaah mulai masuk Arafah pada 8 Dzulhijjah dan meninggalkan Arafah pada 9 Dzulhijjah saat matahari terbenam. Rute berikutnya jemaah menuju ke Muzdalifah untuk mabit atau bermalam sekaligus mencari batu. Lalu jamaah menuju ke Mina untuk menjalankan rangkaian melempar jumrah.
Sementara itu Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat Akhmad Fauzin menuturkan sebentar lagi jamaah dari Madinah diberangkatkan ke Mekkah. Selama di Mekkah, jamaah mendapatkan tiga kali makan setiap harinya.
“Para jamaah harap dipastikan batas waktu konsumsinya,” katanya. Supaya menghindari makanan rusak atau basi.
Dia menjelaskan untuk sarapan, di dalam boks tertulis maksimal dimakan pukul 09.00 waktu setempat. Kemudian makan siang maksimal dikonsumsi pukul 16.00 waktu setempat. Lalu makan malam paling lambat disantap pada pukul 21.00 waktu setempat.
Fauzin menekankan menu yang disajikan menggunakan cita rasa nusantara. Diharapkan bisa mengobati kerinduan jemaah terhadap kampung halamannya. Gauzin juga mengingatkan cuaca di Makkah tidak kalah panas dengan di Madinah. Sehingga jamaah harus bisa menjaga kesehatan. (wan/jpg)