Konfiden Menuju North West Derby

11
Paul Pogba. (net)

Penantian panjang Manchester United berakhir. Untuk kali pertama di era kepelatihan Ole Gunnar Solskjaer, United bisa memuncaki klasemen Premier League.

Itu berarti setelah 752 hari atau sejak laga pertama Solskjaer melawan Cardiff City (23/12/2018) sampai Rabu (13/1). United memuncaki klasemen seiring kemenangan 1-0 atas Burnley FC di Turf Moor Rabu (13/1).

Berkat gol Paul Pogba pada menit ke-71, The Red Devils mengungguli juara bertahan Liverpool FC dengan selisih tiga poin (36-33) dan sama-sama telah memainkan 17 pertandingan.

Capaian yang membuat United diliputi konfidensi kala coba mempertahankan posisi teratas dengan menghadapi Liverpool di Anfield Minggu nanti (17/1).

Duel bertajuk North West Derby ke-205 itu sekaligus jadi parameter kapabilitas Harry Maguire dan kawan-kawan bersaing memperebutkan gelar Premier League kali pertama sejak 2012–2013.

“Kami memainkan 17 pertandingan dan kami memuncaki klasemen. Itu menunjukkan sesuatu. Beda dengan kami memainkan 5–6 pertandingan (dan memuncaki klasemen, red), maka Anda bisa menyebutnya keberuntungan,” ungkap gelandang United Nemanja Matic kepada MUTV.

Matic yang bermain 90 menit di Turf Moor mengaku sudah tidak sabar menantikan laga di Anfield. “Laga melawan mereka (Liverpool) selalu menjadi derbi terbesar di Inggris. Dalam sepak bola, laga berikutnya selalu penting,” imbuh pemain yang pernah dua kali memenangi Premier League bersama Chelsea itu.

Kemenangan di Turf Moor tercatat sebagai laga ke-15 United tidak pernah kalah dalam laga tandang. Perinciannya, 13 kali menang dan 2 kali seri. Kali terakhir The Red Devils takluk di luar Old Trafford adalah dalam pertemuan terakhir melawan Liverpool di Anfield musim lalu. United menyerah dua gol tanpa balas.

“(Performa) kami semakin baik dan semakin baik,” ucap Solskjaer seperti dilansir Manchester Evening News. “Itu sangat berarti untuk menghadapi laga di Anfield,” sambung pelatih yang mengawali Premier League musim ini dengan tiga kekalahan dalam enam laga pertama itu.

Baca Juga:  Satu KTP Cuma Boleh Beli Dua Tiket Indonesia vs Argentina

Laga di Anfield tak kalah penting bagi pahlawan kemenangan United, Pogba. Gelandang 27 tahun itu tidak pernah menang dalam tiga kali pertemuan kontra Liverpool atau selalu seri. Bahkan, musim lalu Pogba melewatkan dua laga di Premier League karena bergelut dengan cedera.

Meski berkontribusi gol kemenangan di Turf Moor, tidak ada garansi Pogba bermain di Anfield akhir pekan ini. Sebab, pilihan reguler Solskjaer untuk duet pivot dalam skema 4-2-3-1 adalah Scott McTominay-Fred.

Bukan Pogba dan Matic. Melawan tim yang di atas kertas memiliki penguasaan bola lebih bagus seperti Liverpool, menurunkan McTominay-Fred lebih cocok. “Saya selalu bilang, Paul (Pogba) itu hebat. Dia pemain besar kami. Kita lihat saja nanti,” kata Ole tentang kans main Pogba di Anfield.

Di sisi lain, sukses United memuncaki klasemen memantik reaksi gelandang Liverpool yang belakangan dimainkan sebagai bek tengah, Fabinho. Menurut pemain asal Brasil itu, ada yang berbeda dengan United musim ini dengan United musim sebelumnya.

“Mereka bisa meraih kemenangan dalam situasi yang sulit (melawan tim yang merepotkan, red). Salah satunya ketika mengalahkan Wolves (United menang 1-0 berkat gol Marcus Rashford pada menit ketiga injury time, red),” ucap Fabinho kepada Daily Express.

Hal itulah yang disebut Fabinho tidak dimiliki timnya dalam tiga laga terakhir. Yaitu, ketika Liverpool hanya dua kali bermain seri, masing-masing melawan West Bromwich Albion dan Newcastle United, lalu kalah oleh Southampton FC. (ren/c17/dns/jpg)