Pentas Premier League baru bergulir lima pekan. Namun, bagi Mesut Oezil, musimnya di Premier League bersama Arsenal sudah berakhir. Oezil bahkan tak pernah lagi merasakan atmosfer Premier League setelah restart kompetisi Juni lalu. Sampai musim ini, dia hanya duduk manis di tribun.
Ya, musim ini nama Oezil tak masuk 25 pemain untuk skuat Premier League. Selain Oezil, tactician Arsenal Mikel Arteta meninggalkan bek tengah Sokratis Papastathopoulos. Hanya, dibandingkan Sokratis, sosok Oezil lebih punya pengaruh di London Colney, kamp latihan Arsenal.
Der Rabe, julukan Oezil, masih tercatat sebagai pemain yang bergaji termahal di Arsenal. Nominalnya mencapai GBP 350 ribu (Rp 6,69 miliar) per pekan. “Oezil takkan pernah main untuk Arsenal lagi. Karena dia tidak akan bisa menekan seperti yang diinginkan Arteta,” klaim mantan pemain belakang timnas Inggris dan Manchester City Micah Richards, dalam kolomnya di Daily Mail.
Richards menyebut, Oezil tak punya kemauan untuk merebut hati Arteta. “Jika seorang pemain mempunyai bakat dan ada kemauan untuk bekerja, siapa pun pelatihnya pasti bisa menemukan ruang untuknya,” sambung Richards. Ya, relasi Oezil dengan Arteta renggang sejak musim lalu.
Sebelum dicampakkan dari komposisi pemain untuk Premier League, nama gelandang 32 tahun itu lebih dulu menghilang dari skuat yang didaftarkan Arsenal untuk melakoni Liga Europa musim ini. Selain dua ajang bergengsi itu, Oezil tak bisa dimainkan di Piala Liga dan Piala FA.
Lalu, ke mana Pemain Terbaik Arsenal Musim 2015–2016 itu selama sisa paruh musim ini? Sejatinya, durasi kontrak Oezil baru akan berakhir pada musim panas 2021. Namun, media-media Inggris memprediksi Oezil sudah angkat koper dari London Utara di bursa transfer musim dingin 2021. Klub Major League Soccer (MLS), DC United, disebut-sebut siap menampungnya.
Performa Oezil bersama Arsenal semakin meredup sepeninggal Arsene Wenger dari kursi pelatih Arsenal. Karena itu, Wenger pun dalam wawancara kepada Sky Sports membela mantan pemain andalannya itu. “Saya tak tahu apa yang terjadi dalam kesehariannya. Saya hanya dapat berkata, pemain yang kreatif adalah pemain perfeksionis dan terkadang mereka sedikit sensitif serta perlu dimotivasi,” tutur Wenger.
Di era Wenger-lah Oezil didatangkan dari Real Madrid tujuh musim silam. Semua momen indah Oezil bersama Arsenal terjadi selama ditangani Sang Profesor, julukan Wenger. Karena itu, Wenger berasumsi ada alasan lain dari sekadar ketidaksamaan visi permainan Oezil dan Arteta.
“Oezil pemain sepak bola yang luar biasa. Apa yang terjadi saat ini antara dia dan klub terlihat lebih konfrontatif. Saya tidak yakin itu (mencoret Oezil dari skuad Premier League, red) ada unsur teknis, lebih dari sekadar teknis. Saya yakin itu,” sambung pelatih berkebangsaan Prancis tersebut.
Mantan bek Arsenal yang juga pernah main bareng dengan Oezil, Per Mertesacker, sudah menduga kalau fokus Oezil terpecah tahun ini. Dilansir laman Evening Standard, Mertesacker di dalam podcast Klick and Rush menganggap Oezil sudah tidak memikirkan penampilannya.
“Dia menikah, dia berkeluarga. Dia benar-benar berbeda seperti Oezil yang saya tahu selama masih di (Werder) Bremen, Arsenal, dan timnas Jerman,” ungkap Mertesacker yang sekompatriotnya dari Jerman itu. (ren/c13/bas/jpg)