Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional
Semakin baik seseorang harusnya lebih hati-hati. Jangan sampai mengecewakan orang itu. Laksanakan dengan sebaik-baiknya semua amanah yang diberikannya dan tuntaskan segera dengan hasil yang berkualitas.
Amanah tersebut tidak diberikan kepada sembarang orang. Selektif melakukannya. Hanya pada orang-orang tertentu saja yang diyakini mampu melaksanakan dan menyelesaikannya.
Begitu semua amanah selesai dikerjakan dan hasilnya sesuai harapan, bahkan melebihi ekspetasi pemberi amanah maka kepercayaan kepada orang melaksanakannya bakal bertambah.
Dia akan mendapat tugas-tugas lain yang lebih menantang. Secara signifikan menambah rezeki orang yang mendapatkan amanah.
Di sini biasanya ujiannya makin meningkat. Pemberi amanah meski tidak berucap akan menilai akurasi pekerjaannya, kualitasnya, dan kecepatan dalam menyelesaikannya.
Jika berhasil jangan cepat puas. Karena penilaian demi penilaian akan terus berlangsung meski tidak disampaikan secara langsung oleh pemberi amanah.
Ada yang berhasil melaksanakan setiap amanah sehingga kredibilitas dirinya makin meningkat. Namun tidak sedikit yang mengalami kegagalan melakukan itu yang berakibat fatal pada dirinya.
Hilang Seketika
Akibat dinilai tidak amanah, maka kepercayaan pada dirinya hilang seketika. Tidak mendapat tugas-tugas lagi yang signifikan dengan hilangnya rezeki yang seharusnya diterimanya.
Pemberi amanah merasa kecewa sekali. Beranggapan orang yang diberi amanah menyia-nyiakan kepercayaan dan kesempatan yang diberikan pada dirinya.
Akibatnya sangat fatal. Sama sekali tidak mendapat amanah lagi. Tugas-tugasnya dialihkan ke orang lain yang dinilai lebih mampu melaksanakannya dengan hasil yang optimal.
Kalau sudah seperti ini susah meraih amanah kembali. Nasi sudah menjadi bubur. Gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga.
Semuanya sudah terjadi. Akibat kesalahan yang diperbuat meski kecil namun membuat pemberi amanah hilang kepercayaannya untuk selamanya.
Tertutup Rezekinya
Tidak hanya itu. Seiring dengan hal tersebut orang yang tidak amanah itu secara signifikan akan tertutup rezekinya. Baik dari pemberi kepercayaan yang sudah terlanjur kecewa maupun orang lain.
Tentu orang yang telah kecewa itu tidak akan memberikan referensi kepada orang lain tentang orang yang pernah mengecewakannya tersebut. Bahkan akan terjadi sebaliknya, dia tidak akan merekomendasikannya karena khawatir orang lain akan mengalami kekecewaan yang sama dengan dirinya.
Kalau sudah seperti ini yang terjadi siapa yang rugi? Tentunya orang yang tidak amanah tersebut.
Belajar dari pengalaman di atas, janganlah sekali-kali tidak amanah karena akan merugikan diri sendiri. Itu sama dengan sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya.
Semoga semua amanah dapat segera dituntaskan dengan hasil yang berkualitas sehingga pemberi kepercayaan senang dan terus mempercayainya. Aamiin ya robbal aalamiin.(*)