KAMIS 23 Februari lalu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara resmi menetapkan sekaligus memutuskan nama Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon presiden yang akan diusung pada Pilpres 2024 mendatang.
Penetapan sekaligus deklarasi pencapresan mantan gubernur DKI Jakarta periode 20187-2022 lalu itu sudah diprediksi banyak pihak. PKS kini berkomitmen teguh untuk mengerahkan semua kader dan mesin partai untuk meraih kemenangan di pilpres mendatang. Tidak ada kata lain, PKS Menang, Anies Presiden, Indonesia Sejahtera.
Saya hadir dalam deklarasi tersebut. Sebagai kader PKS yang duduk dan menjadi wakil rakyat di DPR RI, pencapresan Anies itu tentu saja membawa angin segar bagi PKS dan menutup berbagai spekulasi terkait ke mana arah koalisi yang akan diikuti oleh PKS beberapa waktu belakangan.
Ketua Majelis Syuro PKS Ustad Salim Segaf Al-Jufri dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyampaikan langsung hasil dari Musyawarah Majelis Syuro PKS VIII menetapkan sekaligus memutuskan secara bulat dan aklamasi mengusung Anies Baswedan sebagai Bakal Calon Presiden RI dalam Pemilu 2024.
Pencapresan Anies tentu saja sudah melewati semua kajian, perenungan, penelahaan, serta mempertimbangkan berbagai aspek dan masukan dari banyak pihak. Semua suara kader di daerah telah didengarkan.
Semua masukan dan hitung-hitungan politik kekinian sudah dilakukan dan dijalani. Saya mengutip pernyataan Presiden PKS Ustad Ahmad Syaikhu yang mengatakan bahwa pencapresan Anies Baswedan telah kami pikirkan sejak dari hulunya Anies.
Anies seorang akademisi yang taat. Ia punya rekam jejak sebagai seorang pemikir, aktivis dan akademisi yang bekerja untuk kemajuan bangsa. Selain itu, “hulu”-nya Anies seorang pejuang kemerdekaan. Kakeknya almarhum AR Baswedan seorang tokoh pejuang dan politik terpandang.
AR Baswedan bahkan dianugerahi Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia. Di Sumbar jangan ditanya. Nama Anies sudah menggema sejak lama sebagai capres yang akan menggantikan posisi Presiden Joko Widodo pada Oktober 2024 mendatang.
Anies dalam berbagai jajak pendapat yang dilakukan beberapa lembaga survei menempati posisi teratas sebagai presiden yang akan dipilih oleh masyarakat Sumbar kelak. Insya Allah, kami dari PKS akan terus berupaya mempertahankan dan meningkatkan elektabilitas ini.
Bagi kami di PKS, sosok Anies dapat memadukan antara nilai nasionalisme dan nilai agama menjadi satu kesatuan dalam membangun bangsa. Figur Anies, kami yakini mampu menjadi sosok pemimpin yang bisa memadukan antara nilai-nilai nasionalisme dan Islam menjadi satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan dalam membangun bangsa. Agama menjadi inspirasi nasionalisme, dan nasionalisme memuliakan agama.
Berbekal pengalaman sebagai gubernur DKI selama lima tahun, yang mana kompleksitas persoalan Jakarta hampir sama besar dengan Indonesia, tentunya telah menjadi kawah candradimuka bagi Anies untuk memantapkan dirinya sebagai sosok pemimpin mumpuni dan menjadi simbol perubahan bagi kemajuan pembangunan di tanah air.
Berbagai catatan keberhasilan selama memimpin Ibu kota modal utama Anies dalam upaya melakukan perubahan dan perbaikan di level nasional. Kami tentu saja menghitung dengan cermat peluang Anies untuk memenangi pilpres kelak.
Bersama mesin PKS yang sudah teruji solid dan kuat pada pelaksanaan pilpres langsung sejak 2004 silam, tentulah kami akan mempertaruhkan nama baik partai kami untuk memenangkan Anies.
Kami jelas punya catatan bahwa sejak 2004, di putaran kedua, saat kami mengalihkan dukungan kepada pasangan SBY-JK, pasangan ini memenangkan pilpres secara telak dari pasangan koalisi PDIP dan PKB didukung partai besar lainnya.
Begitupun tahun 2009, 2014 dan 2019. Kami berturut-turut membuktikan soliditas, efektivitas dan kuatnya mesin partai kami di lapangan. Khusus di Sumbar, selama periode tersebut, semua calon yang diusung PKS memenangkan pertarungan politik secara telak dan otentik.
Kami memiliki data-data survei yang dilakukan selama kurun waktu enam bulan terakhir bahwa untuk Sumbar, Anies menjadi pilihan pertama sebagai calon presiden untuk menggantikan Presiden Joko Widodo. Figur Anies dianggap cocok dan sesuai selera masyarakat Sumbar.
Anies yang religius, pembawaannya tenang, tutur katanya yang lemah lembut namun fokus pada tujuan dengan pilihan kata-kata yang mudah dipahami, modal utama kemenangannya di Sumbar.
Saya membaca semua data survei tersebut. Berbekal itu, saya berkeyakinan, Anies akan mampu mendulang suara signifikan di Sumbar. Dalam perjalanan reses ke berbagai daerah di Sumbar selama ini, banyak kader dan simpatisan menyampaikan harapan agar PKS istiqomah mendukung Anies sebagai calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.
Insya Allah, dukungan dan doa-doa ini akan menjadi kenyataan. Besarnya peluang Anies memenangi pilpres, tentunya menjadi alasan bagi kami untuk ikut mengusung Anies menjadi presiden. Kami jelas akan berupaya dan melakukan yang terbaik untuk itu.
Target kami jelas di PKS. Elektabilitas Anies yang stabil dan cenderung progresif adalah penyemangat kami untuk mendapatkan kursi yang jauh lebih banyak di DPR RI kelak. Bukan tanpa alasan jika kami menargetkan 15 persen suara di Pileg 2024 atau setara dengan 85 kursi di DPR RI.
Target itu, insya Allah akan mampu kami raih karena kami berusaha keras memaksimalkan mesin partai dan menjaga soliditas berkoalisi. Karena itu, kami berharap rencana koalisi PKS, Nasdem dan Demokrat dapat segera direalisasikan dan mencapai titik temu untuk mengusung tema “Perubahan dan Perbaikan”.
Kami mengusung tema itu untuk melakukan perubahan mendasar atas arah perjalanan bangsa Indonesia ini ke depan, serta melakukan berbagai perbaikan di banyak bidang termasuk hubungan antar-warga negara yang sempat mengalami persoalan hingga saat ini.
Kami meyakini hal itu segera tercapai. Oleh sebabnya, PKS dan kami semua kader berharap tidak ada hal-hal yang buruk terjadi. Selain itu, kami juga meminta Anies selaku bakal calon presiden untuk diberi kebebasan menentukan bakal calon wakil presiden sendiri yang akan mendampinginya di pilpres nanti tanpa tekanan dan desakan dari pihak manapun.
Nama-nama seperti Ustad Salim Segaf Al-Jufri, Ustad Ahmad Syaikhu, serta Ustad Ahmad Heryawan dan Ustad Irwan Prayitno adalah nama-nama besar yang memiliki pengalaman panjang di pemerintahan.
Keempat nama itu pernah menjadi duta besar, menteri, gubernur dan bupati selama dua periode di daerah masing-masing. Tentunya, pengalaman di birokrasi pemerintahan modal utama bagi bacawapres Anies untuk menunjang elektabilitasnya kelak.
Kami menggantungkan harapan di pundak Anies. Bukan sembarang harapan dan asa. Namun di pundaknya kami tumpangkan nasib dan perjalanan bangsa ini. Dengan modal kapasitas, kompetensi dan integritas tinggi kami meyakini Anies memiliki peluang menang besar dalam kontestasi Pilpres tahun 2024 dan membawa bangsa ini ke arah lebih baik.
Di pundak Anies, kami gantungkan harapan untuk melanjutkan cita-cita para pendiri bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur dengan mengambil langkah pembaharuan berisikan perubahan dan kesinambungan pembangunan. Insya Allah. (*)