Bupati Padangpariaman Suhatri Bur menepati janjinya, aparat berprestasi di Padangpariaman akan diberi reward. Peristiwa bersejarah ini dialami Budi Maisal Putra ST, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Kantor Inspektorat Kabupaten Padangpariaman.
Budi Maisal Putra menerima penghargaan dan sebuah laptop dari Sekkab Rudy Repeneldi Rilis, atas nama Bupati Suhatri Bur, pada upacara apel gabungan, Senin (7/3) lalu. Budi Maisal yang sehari-hari admin Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LKPN) memiliki prestasi luar biasa.
Alumni Universitas Putra Indonesia (UPI) tersebut mampu mencatatkan Pemkab Padangpariaman tiga tahun berturut-turut, sejak tahun 2019 s/d 2021 sebagai pelapor tercepat LHKPN di Provinsi Sumatera Barat ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Uniknya, dalam bekerja Budi sendirian. Setiap akhir tahun menghimpun data kekayaan sebanyak 216 pejabat Pemkab, mulai dari Sekcam, sampai Bupati dan Wakil Bupati.
Pekerjaan dilakukan ASN yang juga seorang auditor ini dilakukan door to door.
Dengan mendatangi rumah ke rumah pejabat, kadang juga bertemu di surau, di lapau, di tempat mana saja, Budi tidak pernah merasa lelah. Siang-malam, bekerja.
”Kadang, sudah mau istirahat di rumah, masuk telepon, Budi langsung balik menuju rumah si penelpon untuk menghimpun data. Sebab, data kakayaan pejabat tiap tahun berubah,” ujar Hendra Aswara, Inspektur yang merupakan atasan langsung Budi.
Pengalaman menghimpun data ini, menggambarkan Budi tidak pernah merasa lelah. Dia betul-betul menikmati pekerjaannya sebagai pengumpul data harta kekayaan pejabat untuk disampaikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
”Adakalanya pejabat yang ditemui berkain sarung saja di rumah. Ini dilakukan demi percepatan pelaporan pengimputan data LHKPN,” ujar Budi suatu ketika.
Maka, dengan langkah cepat Budi itu, Pemkab Padangpariaman, tercatat sudah tiga tahun berturut-turut menjadi kabupaten pertama di Sumbar meraih prestasi kabupaten pertama penyampaian LHKPN.
Batas waktu 1 Januari hingga 31 Maret yang menjadii deadline KPK, Padangpariaman berhasil menyelesaikan di bulan Januari. Artinya, menghemat dua bulan.
”Prestasi Budi Maisal Putra, membuat Padangpariaman nomor satu tiga tahun berturut-turut, adalah prestasi Kabupaten Padangpariaman. Kita, patut bangga punya ASN seperti Budi yang bekerja totalitas. Dan, di mata saya Budi menjadi seorang teladan yang pantas ditiru ASN lain di Padangpariaman,” ujar Bupati Suhatri Bur dalam apresiasinya.
Kejutan Semesta
Budi Maisal Putra mengingatkan suatu hal, tentang motivasi seseorang yang bekerja lebih akan mendapatkan kejutan yang lebih dari semesta. Itulah yang terjadi tanpa disadari pekerjaan yang dinikmati akan berbuah hasil tanpa disadari pula.
Mendapatkan apresiasi dari seorang bupati bagi seorang ASN adalah anugerah terindah karena tidak banyak yang bisa mendapatkan kesempatan tersebut.
Budi Maisal Putra juga tidak menyangka akan hal tersebut tetapi semesta menyambut doa dan harapan seseorang yang telah bekerja dengan baik dan ikhlas. Ketulusan akan selalu berbalas dengan kejutan semesta.
Pelajaran penting dari peristiwa ini adalah, bekerjalah dengan tulus ikhlas lalu berdoalah dengan segenap harapan yang terindah di masa depan. Hidup tak melulu bisa dihitung dengan logika yang selalu terbatas dengan untung dan rugi.
Memang dunia pekerjaan sering kali menguji nyali atas godaan untuk bekerja sebanyak gaji yang mesti diterima. Menghitung pamrih sering kali membatasi saluran rezeki yang hendak tiba.
Tertahan dengan logika yang memberi batas. Padahal, rahasia di balik sebuah kerja ikhlas begitu besar, salah satunya terbukanya pintu rezeki dari arah yang tak disangka-sangka. Itu sudah dijanjikan Allah SWT; Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (QS At Talaq: 2-3). Ayat ini juga mengajak, setelah segala jalan ikhtiar dilakukan, doa-doa dipanjatkan, jangan lupa untuk tawakal. Terus melakukan sesuatu sebagai ladang amal. Bekerja harusnya menjadi ladang amal. Selamat Budi Maisal Putra! (*)