Oleh: Rahmi Awalina, Dosen Fateta Unand dan Penggiat Lingkungan
Dr Rosukan Poompanvong adalah seorang doktor dari Thailand berhasil menerima penghargaan dari FAO (lembaga PBB yang mengurus soal pangan) Regional Thailand dalam penemuannya mengenai ecoenzyme pada tahun 2003.
Penelitian tentang ecoenzyme ini telah dilakukannya sejak tahun 1980-an, kemudian diperkenalkan secara luas oleh Dr. Joean Oan, seorang peneliti Naturopathy dari Penang, Malaysia.
Ecoenzyme memiliki banyak manfaat, tidak hanya sebagai cairan pembersih dan pupuk, tapi manfaat lain bisa digunakan dalam bidang kesehatan seperti sebagai antiseptik, handsanitizer, dan lainnya.
Dengan memanfaatkan sampah organik sebagai bahan bakunya, kemudian dicampur dengan gula (aren, saka, molase) dan air, selanjutnya dilakukan proses fermentasi selama tiga bulan akan menghasilkan gas O3 dan hasil akhir berupa larutan ecoenzyme yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari bersifat ramah lingkungan.
Sejak penelitiannya berhasil dalam menghasilkan ecoenzyme, Dr. Rosukon dengan sikap arif dan terbuka mempersembahkan penemuan ini bagi masyarakat luas, tanpa meminta imbalan apapun demi kepentingan lingkungan bahkan masyarakat dari beberapa negara seperti Malaysia, Australia, Taiwan, hingga Amerika Serikat telah membuat ecoenzyme dari sampah dapur yang mereka olah sejak beberapa tahun lalu.
Di Indonesia, tren ini baru dimulai beberapa tahun belakangan. Bahkan sudah ada komunitas yang menamakan relawan ecoenzyme nusantara dan itu tersebar di banyak propinsi di Indonesia. Komunitas inilah sebagai lokomotor gerakan ecoenzyme untuk menyelamatkan bumi Indonesia.
Ecoenzyme menggunakan bahan baku yang sangat mudah didapatkan. Proses fermentasi berlangsung selama 3 bulan. Hasil fermentasi berupa larutan memiliki manfaat yang sangat banyak.
Pada proses fermentasinya saja, sudah dihasilkan gas O3 (ozon) yang sangat dibutuhkan oleh atmosfer bumi. Larutan ecoenzyme bila dicampur dengan air, akan bereaksi dan dapat digunakan sebagai cairan pembersih mulai dari piring, lantai, pakaian, kakus, sampai dengan pencuci rambut dan sabun mandi. Bisa juga digunakan untuk melancarkan saluran air yang tersumbat, menjernihkan air.
Campuran dengan air bila digunakan untuk pupuk tanaman akan memberi hasil buah, bunga, atau panen yang lebih baik. Selain dari itu manfaat larutan ecoenzyme juga bisa untuk bidang kesehatan, seperti luka bakar, gatal gatal, detox kaki, obat sakit gigi, demam dan masih banyak lagi manfaat yang bisa didapatkan.
Apakah ecoenzyme mempunyai efek bahaya bagi kesehatan? selama mengikuti dosis yang dianjurkan ecoenzyme relatif aman bagi kesehatan manusia, hewan dan lingkungan. Ecoenzyme mengandung larutan probiotik yang membantu kesehatan dan lingkungan.
Berdasarkan hasil pengamatan pada mikroskopis kandungan dalam cairan didominasi propagule mirip hifa jamur atau kapang, dengan pH kisaran 3-4 atau cukup asam. Hasil ini sangat membantu sebagai obat kumur, mencegah jamur kulit, eksim bahkan karang gusi dapat berangsur bersih bila rajin berkumur dengan menggunakan ecoenzyme. Demikian halnya pada rambut yang mempunyai ketombe dapat dicegah bila sampo dicampurkan ecoenzyme saat berkeramas.
Ecoenzyme berasal dari olahan limbah organik dapur yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh ibu rumah tangga, namun ternyata sampah organik dapur dapat diolah menjadi bahan yang sangat bermanfaat bagi manusia dan alam sehingga semboyan dari zero menjadi hero dapat disematkan pada ecoenzyme.
Saat ini telah banyak penggiat lingkungan yang aktif mensosialisasikan pembuatan dan penyebaran ecoenzyme di sekolah-sekolah, ibu-ibu PKK dan arisan, serta kelompok masyarakat lainnya dengan mengaplikasikan ecoenzyme ke Tempat Pengolahan Sampah, danau, sungai, saluran air untuk memperbaiki kualitas air dan lingkungan lainnya.
Di samping banyaknya manfaat yang dihasilkan ecoenzyme juga memiliki kelemahan yakni proses fermentasi yang memakan waktu lama yakni 3 bulan. Namun hal itu perlu dicoba dan disosialisasian terus-menerus agar persoalan sampah bisa lebih mudah ditangani dan lingkungan terjaga dengan baik.(***)