Banyak Perusahaan Tak Peduli; Piaman Laweh Jo…

PIAMAN laweh Jo. Ketika berjumpa di rantau, sesama orang Minang saling bersilaturahmi. Saling menanya di mana kampung.

Agamo Mangato, Adaik Mamakai

ADAIK basandi syara’. Syara’ basandi kitabullah. Inilah falsafah rakyat Minangkabau. Sejak dulu kala.

Mau Jadi Orang Dekat Atau Orang Dalam?

LAGI demam orang dekat di Sumatera Barat. Apalagi dikaitkan dengan kegagalan proyek kambing dan ayam. Orang dekat disalahkan.

Atrean di SPBU; Mulut Siapa Bau Solar?

MENGULAR. Macet. Itu tanda-tanda baru jika SPBU kedatangan solar. Sudah beberapa bulan, kondisi ini mendera.

Kereta Gantung Tersambung Kereta Api

Mhd Nazir Fahmi                              Wartawan Utama DI Riau ada jalan tol. Sumbar juga ada (tapi entah kapan siapnya). Di Riau ada Jalan Kereta Api. Di Sumbar, ada kereta api benaran. Kenapa harus...

Rp2.000/Oto, Mau Lewat Wajib Bayar

GAYA elit, ekomi sulit. 2.000/oto. Wajib. Saya tertegun membaca tulisan di atas triplek yang dikasih penopang dari kayu.

Taman Kehati: Dua Kali Ganti, Korupsi

DESA Pandanwangi. Akan berdiri pabrik. Tanah masyarakat digantirugi. Bustani pemilik pabrik menghargai tanah Rp17.000 per meter. Di lapangan, Abu, pemuda setempat menakut-nakuti warga. Kampung Pandanwangi disebutnya terkena proyek jalan tol. Hanya digantirugi Rp1.500 per meter. Tapi, kalau melalui Abu bisa diperjuangkan jadi Rp5.000 per meter. Target keuntungan Rp12.000 per meter, membuat Abu rela membohongi warga. Namun, keculasan Abu terbongkar. Warga tidak mau digantirugi.

Jorong Mana yang Bersih dari Narkoba?

SEORANG Pinto Janir rela membuat panggung di Bagan. Dukung sang Jenderal. Berteriak membelah malam. Jenderal Kasril, jangan pernah lelah. Mencintai Ranah Minang, darurat pemikiran, darurat urat malu. Darurat narkoba. Didaulat membacakan puisi dadakan karya Febby Dt Bangso. Sambil berbincang dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Barat, Brigjen Pol Kasril Arifin, puisi itu pun tercipta.

Dentuman Musik Jelang Subuh

SAYUP-sayup, dentuman musik mengisi ruang di telinga. Jarum jam di angka 03.40. Satu jam 32 menit lagi azan subuh. Masa-masa ini, sebenarnya waktu yang sangat baik untuk beribadah. Seiring waktu, irama musik itu makin kuat di telinga. Mungkin dihembus angin laut ke arah rumah. Tiba-tiba, tidak terdengar lagi. Berhenti. Pukul 04.00 pagi itu.
- Advertisement -