Anggota DPR RI asal Sumatera Barat II, Nevi Zuairina oleh DPP PKS Bidang Pembinaan Wilayah Sumatera Bagian Utara dinobatkan menjadi Anggota Legislatif dengan aktivitas terbanyak.
Penghargaan ini menunjukkan bahwa PKS dengan serius mengevaluasi kinerja wakil rakyatnya yang telah bekerja maksimal.
Selain di DPR melalui persidangan dengan berbagai elemen termasuk pemerintah, juga bertemu masyarakat yang telah memilihnya dengan area kerja sekitar daerah pemilihannya.
“Saya selama ini ngalir aja mengikuti visi dan misi PKS. Saya ke lapangan merupakan kegiatan aspirasi bertemu langsung dengan masyarakat, mendengar curhat mereka terutama di masa pandemi seperti ini. Panggilan nurani untuk saling meringankan beban agar tetap bertahan sekaligus dapat keluar dari masa pandemi dengan selamat,” tutur Nevi.
Politisi PKS ini menjelaskan, bahwa selain aktivitas pribadi yang merupakan tanggung jawab moral dan sosial sesuai janji kampanye, banyak juga aktivitas yang difasilitasi negara sebagai konsekuensi kinerja anggota DPR RI di daerah Pemiihannya.
Fasilitas ini, menurutnya, ia maksimalkan untuk bersilaturahim dengan masyarakat yang hasilnya mendapat informasi valid kebutuhan dan keinginan sesungguhnya rakyat kepada pemerintahnya.
Selain DPR RI sebagai lembaga negara yang akan mengevaluasi kinerja dalam bentuk laporan mengunjungi daerah pemilihan, terutama di masa reses, juga institusi partai sebagai lembaga resmi yang memberikan kendaraan bagi personal anggota DPR untuk didaftarkan sebagai calon anggota dewan ketika pemilu.
PKS melakukan monitoring dan evaluasi terhadap anggota-anggota yang telah dihantarkannya.
“Partai terutama di PKS, memiliki peran strategis mengevaluasi dan memonitoring semua anggota dewan. Ini sangat penting agar kinerja tanggung jawab publik dapat dilakukan sesuai norma yang telah digariskan,” katanya.
Tapi sesungguhnya, lanjut Nevi, penilaian kinerja anggota DPR itu dilakukan oleh rakyat. Ketika baik kinerja dewan itu, maka masyarakat akan memilih kembali. Sebaliknya bila buruk kinerja anggota dewan itu, maka di pemilihan selanjutnya, masyarakat akan enggan untuk memilih kembali” jelas Nevi Zuairina.(rel)