Jelang tutup tahun 2021, Anggota DPR RI Nevi Zuairina mengundang para jurnalis dan pimpinan media ramah tamah dan diskusi “Refleksi Akhir Tahun Kinerja Wakil Rakyat” di Restoran Sederhana Padang, Sabtu (25/12/2021) malam.
Dalam pertemuan yang berlangsung penuh keakraban diawali makan malam ini, Nevi menyampaikan apa yang sudah dilakukannya selama tahun 2021.
Meski sudah 457 titik lokasi yang dikunjunginya di daerah pemilihan Sumbar II, namun wakil rakyat dari PKS yang dikenal dekat dengan jurnalis ini menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan tokoh jika ada yang belum sempat dikunjungi atau aspirasinya belum terealisasi.
“Saya akui belum semua aspirasi masyarakat terwujudkan. Insyallah, saya senantiasa berupaya merealisasikan apa yang menjadi aspirasi di dapil saya khususnya, dan Sumbar pada umumnya. Namun, saya tidak ingin berjanji,” ungkap istri dari Irwan Prayitno, mantan Gubernur Sumbar.
Dalam perjalanan selama 2021, kata Nevi, dalam sehari kunjungan ke dapil bisa lima sampai delapan titik lokasi yang disinggahi. Baik itu menyerap aspirasi masyarakat, ramah tamah maupun menyalurkan bantuan dari mitra kerja Komisi VI. “Di masa pandemi ini, memang kita tidak selalu bisa leluasa bertemu warga karena harus tetap patuh prokes seperti menjaga jarak, memakai masker dan sering cuci tangan,” tukasnya.
Kinerjanya tersebut, ternyata dipantau oleh partainya sehingga diapresiasi sebagai wakil rakyat PKS yang paling produktif.
“Terpenting bagi saya, amanah rakyat dijalankan sebaik-baiknya karena nanti di akhirat semua akan dipertanggungjawabkan. Saya kerja-kerja nyata saja terus untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera. Dengan menyerap aspirasi, menyuarakan dan berupaya mengawalnya hingga tuntas. Alhamdulillah selama 2021 sudah banyak yang direalisasikan,” tambah Nevi yang pada malam itu juga menerima penghargaan sebagai Tokoh Inspiratif Penyiaran dari KPID Sumbar.
Dijelaskan Nevi, 2021 merupakan tahun sangat berat bagi bangsa Indonesia dan dunia. Sektor kesehatan, ekonomi, pendidikan dan sosial terdampak. Masyarakat yang hidup susah banyak yang jadi makin susah. UMKM banyak gulung tikar. Pendidikan anak-anak pindah ke daring. Pengangguran bertambah.
Namun, dirinya ketika kunjungan ke daerah-daerah di dapil Sumbar II meliputi Pariaman, Padangariaman, Agam, Bukittinggi, Payakumbuh, hingga Pasaman dan Limapuluh Kota, Nevi selalu memberikan semangat dan motivasi agar bisa bangkit. Tidak cepat menyerah dengan keadaan.
“Sedih memang ketika dengar curhatan hati masyarakat yang terdampak masalah ekonomi, UMKM banyak matisuri dan tutup. Namun, saya terus beri semangat untuk bangkit. Kemudian, salurkan bantuan dari pemerintah sesuai peruntukannya,” ungkap Nevi.
Selain menyalurkan sekitar 116 bantuan bedah rumah yang masing-masing senilai Rp20 juta, Nevi juga menyalurkan ribuan bantuan produktif usaha mikro (BPUM), bantuan masjid, mushalla, bangunan pendidikan, dan lainnya.
“Saya paling suka ketika menyalurkan anggaran pemerintah langsung ke masyarakat penerima. Kita bisa melihat langsung kondisinya dan dipastikan tepat sasaran. Kalau ditotal, mungkin ada sekitar Rp20 miliar bantuan,” ujarnya.
Pada kesempatan diskusi, Nevi juga menyampaikan berbagai harapan kepada mitranya di Komisi VI. “Untuk Kementerian BUMN, Alhamdulillah capaian yang disampaikan Pak Erick Thohir sangat baik. Setoran ke negara naik dari sebelumnya Rp28 triliun jadi sekitar Rp60 triliunan. Bertambah dana fresh dari BUMN. Jadi, lanjutkan transformasi dan aksi-aksi korporasi menguntungkan yang telah dilakukan tim BUMN. Tingkatkan pendapatan dan deviden sehingga bermuara pada peningkatan pajak negara,” jelas Nevi.
Sementara untuk Kementerian Perdagangan yang digawangi M Lutfi, Nevi berharap tata niaga terutama impor dan ekspor diatur jadi lebih baik lagi. “Jangan sampai kita mengimpor pangan agar petani terlindungi,” tegasnya.
Sedangkan Kementerian Investasi yang digawangi Bahlil Lahadalia mengingatkan agar investasi dari dalam dan luar negeri yang ditargetkan Rp1,200 triliun di 2022 benar-benar investasi yang memberikan efek pada masyarakat dan pendapatan negara. “Terutama investasi-investasi padat karya yang banyak menyerap tenaga kerja,” ingatnya.
Untuk perpajakan, Nevi juga mengaku tengah memperjuangkan agar warga negara yang bergaji sampai Rp 8 juta tidak dikenakan pajak. Pertimbangannya harga kebutuhan pokok masyarakat terus naik setiap tahun dan inflasi. “Apalagi di tahun depan, pemerintah juga masih fokus dalam program pemulihan ekonomi. Jadi, jangan bebani lagi masyarakat yang pendapatan tergolong kecil dengan pajak. Di sisi lain, terus beri insentif perpajakan bagi dunia usaha yang berkontribusi bagi perekonomian negara kita,” tukasnya.(esg)