Muslim M Yatim Tausiyah di BKIM Dinkes Sumbar

TAUSIYAH: Anggota DPD RI Buya Muslim M Yatim bersama pegawai Balai Kesehatan Indera Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar saat mengisi kajian di sana, baru-baru ini.(MUSLIM M YATIM FOR PADEK)

Di sela-sela menjalani agenda padat sebagai senator, anggota DPD RI Muslim M Yatim yang juga dikenal pendidik dan dai, menyempatkan diri menyampaikan tausyiah, di Balai Kesehatan Indera Masyarakat (BKIM), Dinas Kesehatan Sumbar.

Dalam kegiatan rutin yang digagas pegawai Dinas Kesehatan itu, Buya Muslim mengangkat tema yang cukup berat. Alumni Universitas King Saud Arab Saudi itu mengangkat tema mengingat kematian dan anjuran bersedekah. Kendati tema tausyiah begitu berat, tapi Buya Muslim menyampaikannya dengan bahasa yang ringan dan dalam suasana yang santai.

Buya Muslim menekankan bahwa kematian sangat penting bagi setiap muslim. Hal itu karena, kehidupan bagi seorang muslim itu tidak hanya kehidupan di dunia, tapi juga ada kehidupan akhirat.

“Dinamika kehidupan duniawi membuat seseorang mudah terlupa dengan akhirat. Padahal, kapan saja seseorang bisa meninggalkan dunia ini. Sementara, belum tentu kita memiliki bekal untuk menjalani kehidupan akhirat itu,” ujar Buya Muslim.

Menurut dia, mengingat kematian bukan berarti seorang muslim itu mengabaikan kehidupan duniawi. Menurut Buya Muslim, prinsip hidup seorang muslim itu adalah keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat.

Mengingat kematian akan membuat seseorang termotivasi dengan kehidupan duniaya. Motivasi itu adalah mempersiapkan bekal sebaik-baiknya untuk kehidupan akhirat. Bekal kehidupan akhirat adalah amal saleh.

Cita-cita seorang muslim di dunia ini menurut Buya Muslim, memberi manfaat kepada seluruh alam semesta. Seorang muslim tidak hanya bermanfaat untuk sesama manusia, tapi juga bermanfaat untuk mahkluk Allah SWT lainnya.

Baca Juga:  Tebar Program Tiga Capres, Anies Janjikan Pasar AMIN

Salah satu bentuk kemanfaatan itu adalah dengan bersedekah. Menurut Buya Muslim, bersedekah sangat dianjurkan bagi setiap muslim. “Dalam ajaran agama, iman selalu bersanding dengan amal saleh. Bersedekah adalah bentuk amal saleh tersebut,” urai Buya Muslim.

Bersedekah akan mengukur kadar keimanan seseorang. Akan tetapi, kewajiban itu bukan untuk memberatkan hidup seorang muslim. Menurut Buya Muslim, bersedekah tidak hanya dalam bentuk harta benda, tapi juga dalam bentuk lain, seperti bebrbuat baik kepada orang lain, bertutur kata yang baik, tersenyum kepada orang lain, dan perbuatan baik lainnya.

Kesempatan bersedekah itu ada pada setiap orang. Buya Muslim menyontohkan, misalnya pegawai yang bekerja dengan baik, memberi pelayanan yang baik kepada masyarakat, maka itu sudah menjadi sedekah baginya. “Mari kita manfaatkan kesempatan berbuat baik ini dengan sebaik-baiknya,” ujar Buya Muslim.

Kesempatan bersedekah saat ini menurut Buya Muslim sangatlah penting. Pasalnya, dunia kini sedang tidak baik-baik saja. Terjadi bencana di mana-mana, terjadi konflik dan perang. Saatnya bersedekah dan mengulurkan tangan. “Walau belum bisa dengan harta-benda, minimal bersedekah dengan doa yang baik,”ujar Buya Muslim. (r)