Generasi muda akan mendominasi jumlah pemilih pada Pemilu 2024. Dari jumlah pemilih sementara saat ini yang mencapai 205 juta, hampir separuhnya merupakan pemilih muda.
“Jadi tidak ada alasan teman-teman muda ini nanti tidak menggunakan hak pilih. Pokoknya nanti tanggal 14 Februari itu, hari apa ya biasanya, Hari Kasih Sayang, nah kali ini juga Hari Kasih Suara,” kata Anggota KPU Mochammad Afifuddin saat jadi narasumber Gerakan Cerdas Memilih di Auditorium Abdulrachman Saleh, Gedung RRI, Rabu (31/5/2023).
Meski di Indonesia memilih merupakan hak dan bukan sebuah kewajiban, namun KPU tetap berkepentingan mendorong masyarakat yang telah mempunyai hak pilih untuk menggunakannya di hari pemungutan suara nanti.
KPU menurut Afif juga berharap pemilih kritis dengan peserta pemilu yang ada, mencermati partai politik maupun calon-calon yang diusung pada pemilu.
“Ada 18 partai politik sekarang boleh dilihat-lihat partainya apa saja, yang tertarik ke partai ini itu silakan. Kemudian ada 6 partai lokal di Aceh, nah ini yang menjadi pilihan kita kalau nanti, calonnya siapa dan seterusnya itu bisa dibaca-baca, bisa dicek calon-calon itu,” kata Afif disaksikan secara langsung oleh perwakilan siswa/i dari sejumlah sekolah di Jakarta
Afif berpesan agar bersama mewujudkan pemilu yang damai dan menyatukan. Sebagaimana tagline KPU saat ini, pemilu sebagai sarana integrarsi bangsa.
“Jadi tidak boleh memecah-belah, seakan-akan kita mau perang. Ini musyawarah bersama, cara kita memilih wakil rakyat, memilih presiden dengan cara menggunakan hak pilih di TPS,” tutup Afif dalam kesempatan dihadiri Anggota Bawaslu Totok Hariyono, Anggota KPI Tulus Santoso serta Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.(rel)