Pemprov Sumbar memastikan tidak ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lanjutan di Sumbar, meski terjadi lonjakan kasus positif sepekan terakhir. Kepastian itu sekaligus untuk menjawab pertanyaan sejumlah kalangan masyarakat.
“Poinnya, jika seluruh komponen masyarakat dapat menerapkan protokol kesehatan secara disiplin, penularan Covid-19 di Sumbar InsyaAllah bisa dikendalikan. Jika semua disiplin, peluang nambahnya kecil, baik menularkan atau ditularkan. Kalaupun ada, pemerintah langsung melaksanakan testing, tracking, karantina dan lainnya,” kata Gubernur Irwan Prayitno saat rapat evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar di Aula Kantor Gubernur, Kamis (3/9).
Menyangkut beberapa indikator pengendalian Covid-19, tutur gubernur, data menunjukkan positivity rate Sumbar rendah secara Nasional. Sedangkan persentase testing rate ditetapkan tertinggi kedua setelah DKI Jakarta.
Selain itu indikator pada mortality rate dan incident rate juga rendah, di mana proses tracking dan tracing dilakukan secara masif. Artinya kinerja gugus tugas berada pada jalur yang benar dalam upaya mengendalikan penyebaran Covid-19. “Walaupun kita akui, bahwa evaluasi terus menerus harus tetap dilakukan untuk percepatan penanganan penyebaran virus ini,” ucapnya.
Disinggung tentang kapasitas laboratorium, Gubernur Irwan menuturkan pihaknya sedang mengupayakan penambahan mesin PCR ke pemerintah pusat. “Kita minta melalui Lab FK Unand untuk menambah mesin PCR ke BNPB. Target kita kalau bisa sehari 4.000 spesimen dan InsyaAllah sudah diproses. Semakin banyak yang kita testing, semakin besar pula peluang kita mengendalikan,” tuturnya.
Ia meminta kepada koordinator masing-masing bidang untuk tetap melakukan langkah-langkah yang diperlukan secara terukur. Termasuk memulai sosialisasi penerapan Peraturan Daerah (Perda) tentang Adaptasi Kebiasaan Baru, yang dalam waktu dekat segera akan disahkan bersama DPRD Sumbar.
“Sisi pemerintah Insya Allah sudah on the track, kita minta gugus tugas terus memantau dan mengawasi. Jangan sampai lengah, sehingga bisa melakukan pengendalian. Semua kemungkinan terburuk sudah kita antisipasi, termasuk penyediaan ruang isolasi dan lain sebagainya. Sejak awal merebak pandemi ini, semua kemungkinan terburuk itu telah kita siapkan sampai Desember ini. Termasuk juga antisipasi di tahun 2021” tutur Irwan.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan secara ketat. “Melalui Perda nantinya pihak Satpol PP bersama kepolisian akan melakukan tindakan-tindakan hukum yang diperlukan. Apakah berupa sanksi denda maupun kurungan,” jelas Gubernur Irwan.
Bertambah 44 Kasus Positif
Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal mengatakan, Kamis (3/9) terkonfirmasi 44 warga Sumbar positif Covid-19. “Total sampai saat ini sudah 2.371 orang warga Sumbar terinfeksi Covid-19. Kemarin pasien sembuh juga bertambah 21 orang, sehingga total sembuh 1.329 orang,” jelasnya.
Rincian tambahan kasus baru tersebut yakni di Kabupaten Solok 6 orang, Kota Pariaman 1 orang, Kabupaten Dharmasraya 5 orang Kota Solok 2 orang, Kota Padang 19 orang, Kabupaten Pasaman 2 orang. Kabupaten Tanahdatar 1 orang, Kabupaten Limapuluh Kota 1 orang, Kota Bukittinggi 3 orang. Kota Padangpanjang 2 orang, Kota Payakumbuh 1 orang dan Kabupaten Agam 1 orang.
Sementara itu, di Dharmasraya lima orang yang positif tersebut merupakan tenaga pendidik. Juru Bicara percepatan Penanganan Covid-19 Dharmasraya mengatakan, penanganan terhadap lima guru tersebut akan dilakukan semaksimal mungkin.
Di sisi lain Pemko Pariaman terus melakukan tracking dan pengambilan sampel swab untuk memutus mata rantai Xovid 19. Total sampel swab yang sudah dikirim ke Labor FK Unand saat ini mencapai 4.080 sampel. “Untuk Kamis (4/9) ada tambahan 1 kasus Covid-19 di Kota Pariaman. Warga yang positif merupakan pasien RSUD Pariaman dari Pariaman Selatan,” ujar Kadis Kesehatan Kota Pariaman Syahrul.
Warga positif, laki-laki usia 68 tahun dan sudah menjalani perawatan di RSUD Pariaman karena ada penyakit. Kemudian tim RSUD Pariaman melakukan pengambilan swab karena ada gejala, ternyata warga tersebut positif covid 19.
Hingga berita ini diturunkan, tim Dinkes Kota Pariaman melakukan tracking kepada anggota keluarga korban dan melakulan pengambilan swab. “Hingga saat ini Kota Pariaman telah mengirimkan 4.080 sampel swab. Total positif 93 orang, yang dirawat 9 orang. 24 orang menjalani karantina dan sisanya menjalani karantina di Baso Agam dan isolasi mandiri,” ujar Syahrul.
Warga yang merasa berisiko dan pernah kontak dengan warga positif juga diimbau untuk melakukan pengambilan swab di halaman Balai Kota Pariaman. Dinkes menyediakan fasilitas tersebut secara gratis. Buka mulai dari pukul 08.00 hingga pukul 12.00.
Sementara itu 22 tahanan dan 7 masyarakat yang menjalani karantina di salah satu hotel di Kota Pariaman dalam kondisi baik. “Jika nantinya hasil pengambilan swab yang kedua negatif, dan dalam kondisi sehat, maka sudah diperbolehkan kembali ke rumah atau ke rumah tahanan,” tegasnya.
Di Kabupaten Pasmaan Barat, tracking dilakukan di lingkungan RSUD Pasbar, seperti tes swab terhadap pasien rumah sakit. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pasbar, dr Gina Alecia mengatakan, tracking selain untuk karyawan RSUD juga untuk pasien. Hal tersebut dilakukan pasca 10 dokter dan bertambah 7 paramedis terkonformasi positif virus korona.
“Kita terus melakukan tracking, tentunya termasuk pasien non virus korona yang sedang dirawat di RSUD Pasbar juga akan diswab,” katanya. Sebelumnya tracking terhadap yang kontak erat dengan 10 dokter yang terkonfirmasi positif Covid-19 telah dilakukan dengan pemeriksaan swab pada Sabtu lalu sebayak 150 orang. Kemudian hasil labor menunjukkan 7 orang paramedis terpapar virus korona.
Seterusnya, Senin lalu dilakukan test swab terhadap 274 orang juga di lingkungan RSUD Pasbar. Dan 164 orang dites swab di lingkungan Dinas Kesehatan Pasbar. Lalu, Selasa (1/9) juga ada tes swab 152 orang di Dinas Lingkungan Hidup dan 100 orang di Puskesmas Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang. “Tes yang dilakukan dalam rangka antisipasi penyebaran Covid-19, kini masih menunggu hasil pemeriksaan Labor Unand Padang,” ujarnnya. (wni/ita/nia/roy)