Perti Sumbar Siap Tingkatkan 3 Aktivitas

27
ARAHAN: Ketua Umum DPP Perti, Zulkarnain Kamsya memberikan sambutan saat pembukaan Musda XVII Perti Sumbar di Bumi Pesantren PPMTI Batang Kabuang, Kota Padang, Sabtu (4/3).(DEWI FATIMAH/PADEK)

Mengatasi fenomena banyaknya masyarakat yang enggan memperdalam ilmu agama, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) Provinsi Sumatera Barat bakal lebih meningkatkan potensi yang ada menjalankan 3 aktivitas tribakti.

Gagasan ini disampaikan oleh Saharman selaku Ketua DPD Perti Sumbar saat pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) Perti Sumbar di Bumi Pesantren PPMTI Batang Kabuang Kota Padang, Sabtu (4/3).

Saharman menyebut, sebelum masa kemerdekaan Perti sudah ada di Sumbar. Oleh sebab itu organisasi Perti ini merupakan pusaka tinggi bagi orang Minangkabau. Musda ini dilakukan karena masa jabatan DPD yang sekarang sudah habis.

Ia menyebutkan, saat ini di Sumbar yang terdiri dari 19 kabupaten/kota, 5 daerah belum melakukan muscab. “Barangkali inilah nanti yang akan menjadi tugas bagi DPD Perti yang baru nanti untuk mengadakan muscab terhadap kabupaten/kota yang belum melaksanakan,” jelasnya.

Menurutnya, sejauh ini Perti selalu mengikuti peraturan-peraturan pemerintah. Tahun 2013 dikeluarkan akta bukti Perti terdaftar (SKT) di Kemenkumham. Sehingga, DPD Perti pun selalu mengacu terhadap peraturan tersebut.

“Dan Perti ini bertujuan sebagai tribakti di Minangkabau, yaitu pendidikan, ajaran dakwah,  dan amal sosial. Perti pun berawal dari Slsurau yang merupakan lembaga pendidikan awal di Minangkabau. Lalu, musda ini pun dilakukan untuk melanjutkan usaha para pendiri Perti terdahulu,” jelasnya.

Baca Juga:  Jenazah Nenek Andre Rosiade Dimakamkan secara Militer di Padang

Dimana para pengurus baru bertugas untuk mempertahankan Perti, serta mencegah datangnya organisasi-organisasi sesat. Selain itu juga bertugas menjalankan tribakti, sehingga dengan begitu Sumbar diharapkan dapat jauh dari organisasi-organisasi sesat tersebut.

Zulkarnain Kamsya selaku Ketua Umum DPP Perti mengatakan, ke depannya pengurus harus lebih mampu berbuat dan menelaah potensi-potensi yang dimiliki Perti. Dimana potensi tersebut diwujudkan dalam bentuk kekuatan moral yang harus digerakkan.

“Melihat kondisi sekarang sangat disayangkan banyak yang tidak peduli terhadap pendidikan agama. Bahkan generasi saya saja masih banyak yang belum bisa bca quran, banyak yang enggan berdzikir. Inilah yang harus kembali dibangkitkan oleh perti,” katanya.

Seperti meningkatkan 3 aktivitas Perti, yaitu pendidikan, dakwah, dan sosial. Menurutnya pendidikan itu tidak hanya untuk anak muda saja, tapi pendidikan juga penting bagi orang-orang dewasa. Seperti pendidikan di surau-surau, berkumpul bersama belajar baca Al Quran, dan berdzikir juga merupakan pendidikan.

Musda XVII Perti ini dibuka oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi yang diwakilkan kepada Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumbar, Arry Yuswandi. Dalam sambutannya ia menjelaskan bahwa organisasi-organisasi islam memiliki peran besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. (cr4)