Sektor Perkebunan Penyumbang PDRB Terbesar

8
KOMPAK: Angota Forum Keluarga Besar Perkebunan Sumbar silaturahmi jelang Ramadhan 1444 Hijriyah di Aula SPMA Padang, Lubuk Minturun, Sabtu (4/3).(IST)

Ratusan orang yang tergabung dalam Forum Keluarga Besar Perkebunan Sumbar menggelar kegiatan silaturahmi jelang menyambut Ramadhan 1444 Hijriyah di Aula SPMA Padang, Lubuk Minturun, Sabtu (4/3).

Ketua Forum Keluarga Besar Perkebunan Sumbar, Buya Zulfikri mengatakan total ada 143 orang insan perkebunan Sumbar yang datang dari penjuru Sumbar, mulai dari Kabupaten Solok, Agam, Pesisir Selatan, Solok Selatan dan lainnya.

Ia mengatakan, Dinas Perkebunan Sumatera Barat harus diupayakan berdiri sendiri sebagai sebuah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) karena sampai saat ini sub sektor perkebunan terus memberikan kontribusi terbesar bagi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumbar dibanding sub sektor lain lingkup pertanian.

“Jika Dinas Perkebunan berdiri sendiri maka akan terjadi optimalisasi produksi sehingga akan berkontribusi lebih tinggi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumbar,” kata Buya Zulfikri.

Kegiatan dihadiri tiga mantan Kepala Dinas Perkebunan Sumbar yakni Syahrial Syam, Masrul Zein dan Fajaruddin. Selain itu ada tiga mantan Kepala Dinas Perkebunan daerah yaitu Eldi Zein di Kabupaten Agam, Admaizon di Kabupaten Solok dan Syahril di Payakumbuh.

Ia menjelaskan Forum Keluarga Besar Perkebunan Sumatera Barat ini merupakan kumpulan pensiunan atau pegawai aktif perkebunan se-Sumatera Barat baik provinsi maupun kabupaten dan kota.

Baca Juga:  Penyebab Jatuh di Kelok 9 Masih Misteri, Korban Dikebumikan di Padang Kandis

“Kita juga menggelar diskusi dan nantinya memberikan rekomendasi kepada pemerintah daerah untuk mengoptimalkan sektor perkebunan sebagai ujung tombak perekonomian daerah,” katanya.

Plt Kepala Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar Ferdinal Asmin saat membuka acara mengatakan, pihaknya senantiasa mendukung upaya-upaya yang dilakukan guna peningkatan ekonomi Sumatera Barat, termasuk pembangunan sub sektor perkebunan.

“Kita tentu butuh masukan dari berbagai pihak terutama senior-senior yang lebih dulu dalam mengoptimalisasikan sumber daya yang dimiliki untuk kemajuan daerah. Semua rekomendasi nantinya akan kita bawa dan ditindaklanjuti kepada gubernur,” katanya.

Sementara mantan Kepala Dinas Perkebunan Sumbar Fajaruddin menyampaikan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) cukup tinggi. Sehingga tingginya nilai NTP ini dukungan terbesar dari NTP sub sektor perkebunan.

Selanjutnya Masrul Zein menambahkan Dinas Perkebunan jika berdiri sendiri maka aparaturnya akan bekerja lebih maksimal mengurus sub sektor ini. “Pada akhirnya semua akan memberikan dampak bagi pembangunan ekonomi sumbar yang lebih baik,” katanya. (eko)