Masyarakat Mandiangin Nagari Katiagan, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat berhasil menangkap buaya sepanjang 5 meter yang telah meresahkan masyarakat setempat.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat Ardi Andono mengatakan, sebelum ditangkap, buaya pernah menyerang manusia di lokasi itu dan menyebabkan 2 orang meninggal dunia dan 1 korban luka-luka Januari lalu.
“Setelah adanya korban yang meninggal dan luka-luka kemudian warga melakukan upaya penangkapan secara mandiri terhadap buaya yang telah meresahkan ini,” katanya.
Jumlah buaya yang telah tertangkap 2 ekor. Minggu (5/2) ditangkap buaya yang berukuran 2,5 meter dan Selasa (7/2) sepanjang 5 meter.
Ia mengatakan, konflik manusia dan buaya ini terjadi karena di daerah Kinali merupakan habitat buaya. Sehingga diperlukan adanya sebuah tempat penangkaran agar korban-korban tidak berjatuhan.
“Kita imbau kepada masyarakat untuk menyediakan lahan atau sebuah tempat penangkaran sehingga korban korban tidak berjatuhan lagi dan habitat buaya yang ada di daerah tersebut juga terjaga,” katanya.
Menurutnya, penangkaran semi alami ini bisa digunakan untuk menarik wisatawan dan juga untuk menjaga habitat buaya yang ada di wilayah tersebut.
Sementara itu, BKSDA Sumatera Barat telah mengamankan empat ekor buaya yang berasal dari daerah Tigo Nagari dengan ukuran 1,5 meter, kemudian dari Padangpariaman berukuran 1,5 meter, di Kinali ada 2,5 meter dan yang terakhir 5 meter.
Untuk satuan satwa ini telah dievakuasi ke daerah transit satwa yang ada di Padangpariaman dekat bandara internasional Minangkabau.
Pihaknya juga mengapresiasi masyarakat terutama daerah Kinali yang telah melakukan evakuasi secara mandiri atau penangkapan secara mandiri karena keresahan masyarakat dengan cara tidak membunuh buaya tersebut. (cr5)