
Badan Kependudukan dan keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah menerapkan Sistem Informasi Keluarga (Siga) yang lebih kekinian dan akuntabel menjadi New Siga.
New Siga ini akan menjadi data operasional bagi petugas KB dan pihak terkait dalam melakukan intervensi terhadap program BKKBN, khususnya program Bangga Kencana. Melalui New Siga akan terbangun sistem data yang lebih baik di tahun ke depan dengan sinkronisasi data basis keluarga Indonesia dengan sistem informasi keluarga.
“Sinkronisasi ini menjadi salah satu fokus kita, di samping fokus lainnya mengintegrasi data statistik rutin program Bangga Kencana,” kata Kepala DP3AP2KB Padang Eri Sendjaya saat membuka Bimtek New Siga di salah satu hotel di Padang, Rabu (8/3).
Menurutnya, hal penting dalam kegiatan New Siga ini diantaranya penyuluh keluarga berencana (PKB) dan operator bersama-sama dengan stakeholder dan mitra kerja terkait untuk cakupan laporan setiap bulannya.
Baik laporan pelayanan kontrasepsi dari faskes/klinik KB, dokter klinik dan bidan praktek mandiri serta laporan pengendalian lapangan dari kecamatan dan kelurahan.
Kemudian untuk melakukan pencatatan di setiap data program Bangga Kencana sesuai hasil yang dicapai dan laporan tepat waktu sesuai pedoman. Serta serius melakukan verifikasi dan analisa saat menerima dan melaporkan hasil capaian.
“Berdayakan pengelola KB di setiap lini lapangan dengan dibekali kompetensi yang baik dalam pencatatan dan pelaporan. Dengan begitu, penyediaan dan pemanfaatan informasi menjadi semakin baik,” tutur Eri Sendjaya.
Lebih lanjut dikatakan, tahun 2022 merupakan tahun pertama penginputan data hasil pelayanan KB dan pengendalian lapangan ke New Siga. Dan juga tahun pelaksanaan up dating data pendataan keluarga.
Sehingga dua sub sistem pencatatan dan pelaporan di tahun yang bersamaan membutuhkan ekstra penanganan dan perhatian dari pelaksanaan pengelolaan data dan informasi Bangga Kencana baik tingkat pusat, provinsi maupun tingkat kabupaten/kota maupun kecamatan.
“Saya berharap, bimtek ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kompetensi pengelolaan data PKB dan operator kecamatan tentang sistem pencatatan dan pelaporan melalui aplikasi New Siga untuk diterapkan selanjutanya,” harap Eri Sendjaya.
Ia menambahkan, pada Desember 2022 lalu, beberapa PKB di Kota Padang telah mengikuti workshop bagi pengelola PBDKI dan New SIGA tingkat Sumbar. Maka diharapkan PKB yang telah mengikuti workshop tersebut menularkan ilmunya ke teman-teman sesama PKB, sehingga tidak ada bahasa yang mengatakan tidak bisa atau tidak mengerti dalam mengoperasikan aplikasi New Siga ini.
Sementara itu, Kabid Pengendalian Penduduk Penyuluhan dan Penggerakan Nofiandi Amir mengatakan bimtek bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi PKB dan operator sebagai pengelola data di kecamatan tentang sistem pencatatan dan pelaporan melalui aplikasi New Sigauntuk diterapkan ke depan.
Sehingga mereka kompeten dan profesional di lapangan dan data atau informasi yang dihasilkan terintegrasi, terarah dan menuju kualitas data yang diharapkan dalam memenuhi kebutuhan program Bangga Kencana di setiap tingkatan wilayah. Bimtek ini diikuti sebanyak 35 orang, terdiri dari PKB sebanyak 24 orang dan operator kecamatan 11 orang. (eri)